Saat Prabowo ragu nyapres di Pilpres 2019
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto belum memberikan jawaban terhadap keinginan kadernya untuk segera deklarasi calon presiden di Pilpres 2019. Padahal, sejumlah pengurus Gerindra daerah telah menyatakan dukungan kepada Prabowo untuk kembali maju.
Sejumlah pertimbangan tengah dipikirkan masak-masak oleh Prabowo sebelum mengambil sikap maju atau tidak melawan incumbent Joko Widodo (Jokowi). Rupanya, masih ada keraguan di dalam diri Prabowo sebelum menjawab permintaan para kader itu.
"Masih berpikir apakah dukungan partai ini masih cukup? Apakah rakyat masih menghendaki? Apakah rakyat masih mendukung? Apakah beliau sanggup mempunyai mengembang bangsa dengan masalah berat? Apakah beliau bisa membuat Indonesia kembali berjaya? Beliau masih berpikir," ujar Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani saat menghadiri acara deklarasi DPD Partai Gerindra DKI mendukung Prabowo jadi capres 2019 di lapangan bola Arcici, Jakarta Pusat, Minggu (11/3) kemarin.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa yang Golkar usung jadi cawapres Prabowo? Ia mengatakan, Golkar akan menyodorkan kader terbaiknya Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
-
Apa posisi calon menteri Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
Di balik keraguan Prabowo, Muzani terus memberikan dukungan dan meyakini rakyat masih sangat membutuhkan dan menginginkan mantan Danjen Kopassus itu maju. Terlebih, Muzani menganggap kehidupan rakyat saat ini semakin hari semakin sulit.
Muzani berjanji akan menyampaikan desakan maju dari kader Gerindra kepada Prabowo. Dia pun memberikan keyakinan kepada para kader Gerindra untuk bersabar menunggu jawaban Prabowo.
"Kita tidak malu sebagai partai yang didukung tukang ojek, penjual bakso, penjual tahu. Mereka yang akan meminta ke Pak Prabowo memimpin untuk orang miskin. Atas desakan ketua DPD, DPC Ranting dan seluruh kader. Kami akan menginformasikan ini ke Pak Prabowo. Pada waktu yang tepat beliau akan memberikan jawaban," ucap Muzani.
Saat menghadiri HUT Partai Gerindra ke 10 pada 29 Januari lalu, Prabowo sempat ditanya oleh para wartawan tentang desakan kader untuk maju Pilpres. Namun, Prabowo tetap menjawab diplomatis. Dengan alasan, pendaftaran capres dan cawapres baru akan dibuka pada Agustus 2018 nanti.
KPU baru membuka pendaftaran pada 4 Agustus 2018. Batas akhir pendaftaran capres dan cawapres adalah 10 Agustus 2018.
"Masih lama ini. Agustus, kan, masih lama," kata Prabowo di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Senin (29/1).
Pengamat Politik dari Universitas Padjajaran, Firman Manan mengatakan, sejumlah pertimbangan kini sedang dipikirkan Prabowo. Salah satunya dukungan partai. Menurut dia, partai akan betul-betul berpikir untuk kembali mengusung Prabowo yang sudah dua kali kalah. Oleh sebab itu, Firman meyakini, lebih baik mantan menantu Soeharto itu menjadi 'king maker' di 2019.
"Jika Prabowo maju ada dua problem psikologis yang harus dihadapi partai kubu oposisi. Pertama Prabowo sudah dua kali kalah dalam pilpres. Ini bisa mengganggu psikologis pemilih, sosok sudah dua kali bertanding dalam Pilpres, ini bisa jadi problem. Kedua persoalan logistik, kita belum tahu persiapan Prabowo dalam konteks logistik. Di beberapa momen terakhir, Pak Prabowo mengeluh soal logistik," jelas Firman.
Menurut Firman, persoalan logistik juga sangat penting. Sehingga kenapa tidak jika memang ada calon alternatif yang kuat logistiknya untuk diusung menggantikan Prabowo. Sebab, selain perkara elektabilitas dan popularitas, dalam melawan petahana juga harus dipikirkan soal biaya politik.
Hingga kini, baru ada dua calon kuat di Pilpres 2019 menurut hasil survei. Pertama yakni Jokowi dan lawan terberatnya adalah Prabowo Subianto.
Jokowi telah mendapatkan dukungan dari PDIP, Golkar, PPP, NasDem dan Hanura. Sementara kubu Prabowo, Gerindra dan PKS tengah menjajakan koalisi. Keduanya optimis akan berkoalisi di Pilpres 2019. Tapi soal nama capres dan cawapres, belum diputuskan.
Sementara PKB, Demokrat dan PAN tengah mengkaji membuat poros baru di Pilpres 2019. Tiga partai ini memang telah menyodorkan Muhaimin Iskandar, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Zulkifli Hasan sebagai nama yang akan berkontestasi di Pilpres 2019.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra membuka lebar pintu bagi siapapun yang ingin mendukung Prabowo di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaKetika ditanya nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presidennya, Prabowo tidak menjawab.
Baca SelengkapnyaPrabowo berseloroh soal cawapres usai penyerahan motor listrik kepada anggota TNI-Polri di Kementerian Pertahanan.
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Partai Gelora bakal deklarasi dukung Prabowo akhir Agustus.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku, mendapat undangan rakornas PKS, usai pertemuan dengan tamu penting.
Baca SelengkapnyaPKB membuka opsi meninggalkan Partai Gerindra dan calon presiden Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya"Yang pasti kita dari Parpol koalisi belum memutuskan," kata Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco
Baca SelengkapnyaDemokrat diberikan hak yang sama dengan partai yang sudah mendukung Prabowo lebih dulu.
Baca SelengkapnyaPBB mengusulkan nama Gibran Rakabuming Raka, sampai banyak organisasi relawan yang mengusulkannya.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Prabowo di depan Cak Imin, Airlangga dan Zulhas usai deklarasi Prabowo capres.
Baca SelengkapnyaPSI Mesra dengan Prabowo, PPP: Tanya PDIP, Selama Ini Diajak Komunikasi atau Tidak?
Baca SelengkapnyaKeputusan siapa kader Partai Gerindra yang akan dipilih untuk maju dalam kontestasi Pilgub ada di tangan Prabowo.
Baca Selengkapnya