Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saat Rhoma Irama kembali berhasrat menjadi calon presiden

Saat Rhoma Irama kembali berhasrat menjadi calon presiden Pelantikan pengurus Partai Idaman. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Dunia politik bukanlah hal yang baru bagi si Raja Dangdut Rhoma Irama. Sejak masa mudanya, Rhoma sudah berkiprah di dunia politik. Dari mulai PPP hingga Golkar pernah dimasukinya.

Pada pemilu 2014, Rhoma bahkan digadang-gadang oleh PKB bakal dijadikan capres. Saat itu, hubungan Rhoma dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar lengket laksana perangko.

Saat itu, Rhoma bersama group musik dangdutnya, Soneta, bahkan ikut berkampanye untuk memenangkan PKB. Namun, setelah pemilu legislatif selesai, PKB tak menepati janjinya untuk mencapreskan Rhoma.

Orang lain juga bertanya?

Penyebabnya suara yang diperoleh PKB tak cukup buat mencalonkan capresnya sendiri. Alhasil, PKB pun meninggalkan Rhoma dan memilih mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

Rhoma pun tak terima. Satria bergitar lantas meninggalkan PKB dan beberapa lama kemudian mendirikan partai baru bernama Partai Idaman. Di partai itu Rhoma menjabat sebagai ketua umum.

Hasrat Rhoma untuk mencalonkan diri di Pilpres pun kembali muncul. Rhoma mengaku tak bisa menolak bila partainya menginginkan dirinya maju sebagai capres, apalagi jika ada desakan dari publik.

"Mengenai pencalonan sebagai presiden apakah mencalonkan presiden, saya bilang tidak, tetapi teman-teman saya mungkin. Kalau publik secara nasional menghendaki saya tampil sebagai capres tentunya saya tidak boleh menolak," kata Rhoma Irama di Asrama Pondok Haji, Jakarta Timur, Selasa (16/5) kemarin.

Saat disinggung terkait pembahasan ambang batas pencalonan pasangan capres dan cawapres, Rhoma pun menolak dengan tegas adanya persyaratan tersebut. Menurutnya bila ada ambang batas pencalonan presiden maka akan mencederai UUD.

"Kalau argumen kami dari Partai Idaman tentu mengimbau kepada jajaran pemerintah agar menaati yang namanya keputusan dari MK nomor 14/2013 yang berbunyi bahwa Pilpres dan pileg dilaksanakan dengan serentak artinya rakyat memilih pileg dalam waktu serentak," katanya.

Rhoma mengatakan jika ada pihak yang berpikiran ambang batas mengusung presiden dengan jumlah kursi di DPR sebanyak 20 persen adalah anomali. Apalagi jumlah kursi tersebut diambil dari DPR yang telah demisioner.

"Di samping anomali tidak rasional dan tidak mengacu kepada parlementer justru sangat tidak jelas dan menutup peluang-peluang kepada warga negara untuk mendapatkan hak konstitusional. Oleh karena itu dari Pansus untuk presidensial zero threshold," kata Rhoma.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP Goda PKB Dukung Ganjar: Insyaallah Gus Imin Tidak Pernah Kecewa
PDIP Goda PKB Dukung Ganjar: Insyaallah Gus Imin Tidak Pernah Kecewa

PDIP bukan hanya mendekati PKB saja. Kata Said, komunikasi PDIP dengan Partai Gerindra juga terus dilakukan.

Baca Selengkapnya
Gerindra Tak Kunjung Beri Kepastian, PKB Digoda PDIP
Gerindra Tak Kunjung Beri Kepastian, PKB Digoda PDIP

PKB dan PDIP sudah punya pengalaman berkoalisi sejak bertahun-tahun. Sedangkan PKB bersama Gerindra merupakan barang yang baru.

Baca Selengkapnya
Nama Koalisi Berubah, PKB Ingatkan Penentuan Cawapres Prabowo Sesuai Piagam Sentul
Nama Koalisi Berubah, PKB Ingatkan Penentuan Cawapres Prabowo Sesuai Piagam Sentul

Berdasarkan piagam Sentul, penentuan cawapres diputuskan Prabowo dan Cak Imin.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Cak Imin Ungkap Sudah Lama Putus Komunikasi dengan PDIP
Blak-blakan Cak Imin Ungkap Sudah Lama Putus Komunikasi dengan PDIP

Namun, Cak Imin membenarkan terkait adanya politikus PDIP yang mengungkap terus berkomunikasi dengan PKB

Baca Selengkapnya
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten

Golkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.

Baca Selengkapnya
Harlah PKB 25, Kader Dukung Cak Imin Jadi Capres
Harlah PKB 25, Kader Dukung Cak Imin Jadi Capres

Kader PKB di seluruh Indonesia menginginkan Cak Imin maju sebagai capres.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Jawab Kelakar Prabowo: Saya Enggak Ke Mana-mana, Masih Sama Gerindra
Cak Imin Jawab Kelakar Prabowo: Saya Enggak Ke Mana-mana, Masih Sama Gerindra

Cak Imin menegaskan PKB hingga kini akan tetap bersama Gerindra.

Baca Selengkapnya
PKB: Dua Kubu Hari Ini Berseteru, Antara Jokowi Dan Megawati
PKB: Dua Kubu Hari Ini Berseteru, Antara Jokowi Dan Megawati

PKB mengungkapkan hubungan Jokowi dan Megawati Soekarnoputri sedang tidak baik-baik saja.

Baca Selengkapnya
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS

Menurut Habiburokhman, tak ada masalah antara Prabowo dengan PKS.

Baca Selengkapnya
PDIP Bicara  Peluang PKB Bergabung Dukung Ganjar
PDIP Bicara Peluang PKB Bergabung Dukung Ganjar

PDIP dan PKB memiliki sejarah dan historis yang amat panjang, terutama dari aspek ideologi.

Baca Selengkapnya
PKB Hadapi Godaan Besar, Nama Cak Imin Masuk Radar Cawapres Ganjar
PKB Hadapi Godaan Besar, Nama Cak Imin Masuk Radar Cawapres Ganjar

Ada lima nama yang masuk dalam radar PDIP sebagai Cawapres Ganjar Pranowo, salah satunya yakni Cak Imin.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Puan Goda PKB Berpaling dari Prabowo, Cak Imin, Sandi & Andika Bakal Cawapres Ganjar
VIDEO: Puan Goda PKB Berpaling dari Prabowo, Cak Imin, Sandi & Andika Bakal Cawapres Ganjar

Ketua DPP Bidang Politik PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengatakan, nama Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin masuk dalam daftar bakal cawapres Ganjar

Baca Selengkapnya