Safari dakwah ke berbagai daerah, TGB tak bawa nama Demokrat
Merdeka.com - Gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) digadang-gadang sebagai salah satu calon pemimpin nasional potensial dari Partai Demokrat selain Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
TGB belakangan kerap berkunjung ke berbagai daerah untuk mengisi kegiatan keagamaan. Relawan yang mendukung TGB sebagai capres juga telah terbentuk.
Pengurus DPD Partai Demokrat NTB mengatakan gerakan TGB yang berkunjung ke berbagai daerah tak membawa nama partai melainkan sebagai ulama. Hal ini ditegaskan Wakil Ketua DPD Partai Demokrat NTB, MNS Kasdiono, Rabu (11/4).
-
Apa kegiatan yang diusung TKD Jawa Barat untuk Prabowo-Gibran? TKD Jawa Barat menggelar lomba cipta lagu dan menyanyi untuk masyarakat Jawa Barat.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa jabatan Thomas Djiwandono di Partai Gerindra? Dilansir website Gerindra, Tommy menduduki posisi penting di Partai Gerindra. Saat ini, dia menjabat Bendahara Umum Partai Gerindra sejak 2014 lalu.
-
Bagaimana Thomas Djiwandono dikenal di Partai Gerindra? Tommy sangat serius dan selalu mencatat aktivitas keuangan partai dengan sangat rapi.Berkat kinerja Tommy yang sangat baik tersebut, Gerindra dapat berbangga diri dengan mendapatkan peringkat terbaik sebagai Partai Politik dengan laporan keuangan yang paling transparan.
"Terkait apa yang dilakukan oleh TGB saat ini, bahwa saat ini TGB itu beliau melakukan safari dakwah untuk menghadiri berbagai undangan dari berbagai daerah. Jadi tidak ada warna partai di situ," jelasnya kepada merdeka.com di Kantor KONI, Senayan, Jakarta Selatan.
Jika ada pihak yang menafsirkan safari dakwah TGB sebagai sosialisasi sebagai capres, ia mempersilakan. Tapi ia menegaskan tak ada agenda politik dalam safari dakwah itu. "Tapi kenyataan yang ada beliau hadiri undangan dari berbagai daerah. Tidak (atas inisiatif sendiri). Ada kok buktinya," tambahnya.
Jika kemudian dalam safari dakwah itu ada pihak yang kagum dengan sosok TGB dan ingin mengusung atau mendukungnya sebagai capres, menurutnya sah saja. "Lantas di dalam kegiatan-kegiatan itu mengkristal keinginan pihak-pihak tertentu untuk mengusung beliau, menyuarakan beliau, ya sah-sah saja," jelasnya.
Menurut Kasdiono, DPP masih memberikan ruang untuk kader-kader potensial. Karena hingga saat ini DPP juga belum memutuskan siapa yang akan diusung menjadi Capres maupun Cawapres.
"Kalau kita menyimak apa yang dikatakan Ketum Demokrat saat rapimnas intinya Demokrat belum memberikan satu keputusan. Sehingga ruang-ruang untuk semua kader-kader itu masih ada. Bahkan kata beliau dulu sabar ya ke teman-teman pers. Saya ingat betul. Sehingga menurut saya hingga saat ini Demokrat belum ambil satu keputusan final dan semua kader yang dianggap potensial masih diberikan ruang," paparnya.
Ia menambahkan ada menkanisme yang berlaku di DPP sebelum menetapkan calon yang akan diusung. DPD Demokrat NTB pun siap mengikuti apapun nantinya keputusan final DPP.
"Tentu nanti mekanismenya ada di internal partai tapi pada saatnya nanti. Kalau internal partai sudah memutuskan maka secara struktur organisasi partai maka kita harus mendukungnya," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Khofifah menyebut Muslimat NU hanya membangun politik kebangsaan yang hanya berorientasi pada penegakan konsensus bangsa.
Baca SelengkapnyaKetua PBNU Abdullah Latopada menegaskan wacana MLB NU diisukan hanya dari segelintir orang
Baca SelengkapnyaGas Yahya meminta calon pemimpin akan berkontestasi tidak menjual embel-embel NU dan agama demi meraih suara.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menegaskan seluruh pengurus organisasinya tak boleh mengatasnamakan PBNU jika memberi dukungan politik.
Baca SelengkapnyaPBNU sudah menyimpang terlihat dari upaya mengambil PKB, padahal ormas.
Baca SelengkapnyaPadahal bukan kader, bukti bahwa Partai Demokrat memang sangat berpengaruh di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaVideo pembagian uang dilakukan Gus Miftah itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaCak Imin terlihat mengenakan kemeja hijau lengan panjang serta kopiah dan celana hitam.
Baca SelengkapnyaGus Ipul mengaku tidak masalah jika memang dirinya tidak memiliki KTA PKB
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Muhammad Zainul Majdi atau TGB justru menganggap Jokowi sayang dengan Ganjar.
Baca SelengkapnyaGus Yahya hanya mengetahui bahwa saat ini Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Addin Jauharudin sedang berada di Vatikan.
Baca SelengkapnyaDin menjelaskan dimasukannya nama itu, berdasarkan pertemuan dengan Ketua Umum DMI Jusuf Kalla.
Baca Selengkapnya