Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Sah-sah Saja Moeldoko Diminta ikut Suksesi Partai Demokrat'

'Sah-sah Saja Moeldoko Diminta ikut Suksesi Partai Demokrat' Agus Harimurti Buka Kongres Insan Muda Demokrat indonesia. ©2020 Istimewa

Merdeka.com - Politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menilai sah-sah saja jika Kepala Staf Presiden Moeldoko Ingin menjadi Ketum Demokrat. Menurutnya, partai politik bukan milik pribadi. Semua berhak memilih dan dipilih.

"Partai politik itu bukan milik pribadi atau keluarga, siapapun punya hak memilih dan dipilih. Soal Pak moeldoko diminta untuk ikut suksesi di partai Demokrat oleh internal Demokrat menurut saya sah sah saja," katanya, Rabu (3/2).

Menurutnya, politik berjalan dinamis. Persoalan kudeta juga kerap terjadi. Dia pun bilang Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak perlu panik jika kepemimpinannya mengakar di Demokrat.

"Soal kemudian beliau berhasil atau tidak itukan suratan tangan. Politik itu dinamis, kerajaan dan pemerintahan saja bisa terjadi kudeta, apa lagi partai politik, kenapa harus kebakaran jenggot jika AHY mengakar?" ucapnya.

"Berhenti memainkan politik melankolis dan playing victim untuk raih simpati, karena gaya itu sudah lewat 15 tahun lalu, sekarang tidak relevan," tambah dia.

Menurut Irma, Moeldoko tak perlu mundur dari jabatan Kepala Staf Presiden terkait isu kudeta Demokrat ini. Dia bilang, sah-sah saja tiap orang punya keinginan pribadi.

"Konstitusi kita menjamin setiap orang berhak memilih dan dipilih, untuk apa mundur, sah sah saja koh tiap orang punya keinginan pribadi," ujar Komisaris Independen Pelindo I ini.

Dia pun menegaskan, bahwa Presiden Joko Widodo tidak mencari keuntungan terkait kudeta Partai Demokrat. Sebab, koalisi parpol pemerintah sudah sangat kuat.

"Tidak ada keuntungan sama sekali bagi Pak Jokowi ikut persoalan Demokrat, koalisi pemerintah suda sangat kuat, tidak butuh tambahan lagi," ucapnya.

Irma menyinggung AHY agar menjadi negarawan. Dia bilang, rakyat butuh kebersamaan dalam mengatasi pandemi. Tak butuh politisasi yang tidak konstruktif.

"Gimana tidak mau pimpin Indonesia? saat ini rakyat membutuhkan pemimpin masa depan yang memiliki konsistensi dan tangguh dalam menyelesaikan masalah- masalah bangsa, bukan pemimpin yang selalu meminta perlindungan rakyat dengan gaya gaya melankolis," pungkas eks anggota DPR ini.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gerindra: Semua Parpol Setuju Cawapres Ditentukan Prabowo
Gerindra: Semua Parpol Setuju Cawapres Ditentukan Prabowo

Partai Demokrat akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
PDIP Singgung Bobby Gabung Gerindra: Ada yang Bergabung Karena Kepentingan Praktis Kekuasaan
PDIP Singgung Bobby Gabung Gerindra: Ada yang Bergabung Karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Hasto tetap menghormati setiap warga negara yang memilih bergabung ke partai politik.

Baca Selengkapnya
Respons Demokrat soal Kabar NasDem-PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Respons Demokrat soal Kabar NasDem-PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Menurut Demokrat, dukungan parlemen sangat penting untuk kelancaran pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo

Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Boleh Memihak dan Kampanye, Airlangga Singgung Soekarno dan Soeharto
Presiden Jokowi Boleh Memihak dan Kampanye, Airlangga Singgung Soekarno dan Soeharto

Menurut Airlangga, berkampanye juga merupakan hak konstitusional seorang presiden.

Baca Selengkapnya
Demokrat Dukung NasDem dan PKB Gabung Koalisi Prabowo: Bangun Bangsa Besar Butuh Kebersamaan
Demokrat Dukung NasDem dan PKB Gabung Koalisi Prabowo: Bangun Bangsa Besar Butuh Kebersamaan

Demokrat mendukung NasDem dan PKB Gabung Koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya
Golkar Ungkap Ada Partai Merapat ke KIM, Demokrat: Kita Bisa Bersama Dukung Prabowo
Golkar Ungkap Ada Partai Merapat ke KIM, Demokrat: Kita Bisa Bersama Dukung Prabowo

Demokrat tidak menutup peluang bergabung ke Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo.

Baca Selengkapnya
Partai Koalisi Prabowo Mulai Bicara Jatah Menteri, Demokrat: Tidak Ada Dusta Antara Kami
Partai Koalisi Prabowo Mulai Bicara Jatah Menteri, Demokrat: Tidak Ada Dusta Antara Kami

Partai Koalisi Prabowo Mulai Bicara Jatah Menteri, Demokrat: Tidak Ada Dusta Antara Kami

Baca Selengkapnya
Demokrat Tolak Wacana Cawapres Anies Tak Berasal dari Parpol: Singgung Nama Besar SBY
Demokrat Tolak Wacana Cawapres Anies Tak Berasal dari Parpol: Singgung Nama Besar SBY

NasDem meminta Anies tidak memilih calon wakil presiden karena tokoh tersebut punya partai politik.

Baca Selengkapnya
Jajaki Koalisi, Demokrat Bicara Kecocokan dengan Ganjar dan Prabowo
Jajaki Koalisi, Demokrat Bicara Kecocokan dengan Ganjar dan Prabowo

Keputusan berkoalisi dengan partai pengusung Ganjar maupun Prabowo itu masih menunggu keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya
SBY Ungkap Dua Prahara Guncang Demokrat, Kudeta Moeldoko dan Ditinggal Anies
SBY Ungkap Dua Prahara Guncang Demokrat, Kudeta Moeldoko dan Ditinggal Anies

Artikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.

Baca Selengkapnya
PDIP Sindir Bobby Didukung Banyak Partai di Pilkada Sumut Karena Mertua, Ini Balasan Menohok Jokowi
PDIP Sindir Bobby Didukung Banyak Partai di Pilkada Sumut Karena Mertua, Ini Balasan Menohok Jokowi

Jokowi buka suara terkait sindiran PDIP bahwa Bobby Nasution banyak didukung partai di Pilkada Sumut karena menantu presiden.

Baca Selengkapnya