Salah Input C1 Situng KPU, Suara Jokowi dan Prabowo 'Membengkak' di Banten
Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menemukan 150 kesalahan entry data formulir C1 ke Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) yang dipublis KPU. Temuan kesalahan entry data itu berasal dari laporan masyarakat dan monitoring KPU, hingga Rabu (24/4) petang.
Kekeliruan entry data formulir C1 ke Situng KPU itu salah satunya terjadi di Banten. KPU mendapat laporan 5 kesalahan entry data di provinsi beribukota Serang itu.
Contohnya penginputan data di TPS 26, Kelurahan Sentul, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang. Berdasarkan formulir C1 di TPS ini, Capres dan Cawapres Prabowo-Sandiaga memperoleh 124 suara. Sementara setelah diinput ke Situng perolehan suara pasangan nomor urut 02 ini menjadi 126. Perolehan suara Capres dan Cawapres nomor urut 02 ini naik 2 suara.
-
Apa yang dilakukan KPU? Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional serta penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024.
-
Kapan KPU akan selesaikan rekapitulasi? Rapat pleno akan terus dilangsungkan hingga suara dari seluruh provinsi terhitung secara berjenjang sampai 20 Maret 2024.
-
Apa yang dilakukan KPU hari ini? Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar pengundian nomor urut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk di Pemilu 2024 hari ini, Selasa (14/11).
-
Apa yang diadukan kepada Ketua KPU? Ketua KPU Hasyim Asyari didalilkan lalai dan tidak cermat dalam menentukan serta menetapkan anggota KPU Kabupaten Puncak yang terindikasi sebagai anggota aktif partai politik.
-
Apa yang ditemukan peneliti di Sirekap KPU? Peneliti Pusat Studi untuk Demokrasi, Kiki Rizki Yoctavian menyoroti sejumlah kejanggalan yang ditampilkan dalam aplikasi sistem rekapitulasi di situs website pemilu2024.kpu.go.id.
-
Apa sanksi yang diterima Ketua KPU? 'Menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap kepada teradu Hasyim Asy'ari selaku ketua merangkap anggota Komisi Pemilihan Umum RI terhitung putusan ini dibacakan,' kata Ketua DKPP RI Heddy Lugito dalam sidang pembacaan putusan di kantor DKPP RI, Jakarta Pusat.
Selanjutnya di TPS 7 Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang. Perolehan suara Prabowo-Sandiaga berdasarkan formulir C1 di TPS ini meraih 184 suara. Namun setelah data diinput ke Situng KPU menjadi 784 suara. Suara Prabowo-Sandiaga membengkak hingga 600 suara.
Kekeliruan entry data formulir C1 ke Situng KPU juga terjadi di TPS 2, Kelurahan Koroncing, Kecamatan Koroncong, Kabupaten Pandeglang. Di TPS ini, perolehan suara pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin berdasarkan formulir C1 meraih 32. Sedangkan setelah diinput ke Situng KPU menjadi 39. Suara pasangan ini naik 7 suara.
Kemudian di TPS 2 Kelurahan Setrajaya, Kecamatan Koroncong, Kabupaten Pandeglang, perolehan suara Capres dan Cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin mengalami perbedaan dari data C1 dan Situng KPU. Berdasarkan formulir C1 di TPS ini, perolehan suara Capres dan Cawapres nomor urut 01 ini memperoleh 28 suara. Sedangkan setelah diinput menjadi 68 suara. Suara melonjak hingga 40 suara.
Terakhir di TPS 7, Kelurahan Ragasmasigit, Kecamatan Carengan, Kabupaten Serang. Pasangan Jokowi-Ma'ruf meraih 84 suara berdasarkan formulir C1. Sementara setelah data diinput menjadi 864 suara. Suara Jokowi-Ma'ruf membengkak hingga 780.
Komisioner KPU Ilham Saputra mengatakan, dari jumlah kesalahan rekap data C1 sebanyak 64 kasus sudah ditindaklanjuti dan berstatus selesai. Sedangkan masih ada 41 kasus masih diproses pihak KPU untuk proses verifikasinya.
Nantikan update berita Prabowo Subianto di Liputan6.com
"Untuk rekap salah entry C1 per 24 April pukul 18.00 WIB, berasal dari laporan masyarakat sebanyak 26, dan monitoring 79," ujar Ilham, Jakarta, Kamis (25/4).
Komisioner KPU lainnya, Viryan Aziz menjelaskan kekeliruan seperti itu biasa terjadi khususnya saat memasukkan segala data yang terdapat pada formulir C1 ke situng.
Dia menegaskan pihaknya tidak terpaku pada hasil situng dalam menetapkan hasil Pemilu 2019. Situng, kata Viryan, adalah satu bentuk transparansi KPU agar publik bisa mengakses dan mengawal kemurnian suara rakyat.
"Perlu kami sampaikan sekali lagi situng KPU ini bukan hasil yang ditetapkan KPU. Namun demikian situng merupakan bentuk transparansi dan keterbukaan kami," kata Viryan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal KPU RI telah menetapkan batas maksimal jumlah pemilih dalam satu TPS sebanyak 300 pemilih.
Baca SelengkapnyaData Sirekap yang perlu perbaikan bukan hanya pemilihan presiden saja, legislatif DPR RI juga.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasyim, KPU tak boleh bohong dan harus menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaKPU memastikan pengoreksian data akan terus berproses.
Baca SelengkapnyaData perolehan suara PSI di Sirekap menggelembung banyak.
Baca SelengkapnyaKPU berdalih terus menerus memperbaiki kinerja lapangan dan data Sirekap KPU Kabupaten Kota.
Baca SelengkapnyaDi Jawa Barat (Jabar), surat suara yang sudah masuk ke real count sebesar 61.589 dari 140457 TPS atau 43,85 persen.
Baca SelengkapnyaLonjakan suara PSI di real count sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) menuai sorotan.
Baca SelengkapnyaHasto kemudian juga menyoroti beberapa problematika yang hulunya pada saat pencoblosan 14 Februari lalu pada sistem Sirekap KPU.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan Sirekap KPU menunjukkan perolehan suara PSI melonjak dari awal real count KPU di bawah 3 persen kini memperoleh 2.403.316 suara atau 3,13 persen.
Baca SelengkapnyaBagja menyebut biasanya dugaan penggelembungan suara terjadi dalam pemilihan anggota legislatif (pileg), termasuk DPRD.
Baca SelengkapnyaPakar keamanan siber menemukan, jumlah suara ke Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) berbeda dengan dokumen C1.
Baca Selengkapnya