Saling 'serang' kubu Prabowo versus Jokowi
Merdeka.com - Suhu politik menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019 semakin panas. Dua kubu saling serang, antara barisan Jokowi dengan Prabowo Subianto.
Saling sindir lewat pernyataan menambah hangatnya suhu politik jelang Pilpres Satu pernyataan dibalas pernyataan lagi Begitu seterusnya.
Seperti saling serang antar dua kubu ini, berikut ulasannya:
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Bagaimana Jokowi menyampaikan pesan dalam kata-kata lucu nya? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Bagaimana Prabowo menanggapi nyinyiran tentang program Jokowi? Prabowo tak masalah dengan nyinyiran itu. Karena, ia mengaku sebagai tim Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo merespon pernyataan Joe Biden tentang kerja sama? Merespons hal itu, Prabowo mengatakan, dirinya akan berupaya meningkatkan persahabatan dan kerja sama antara Indonesia dan AS.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
Sekjen kubu sebelah pura-pura serius
Sembilan sekjen partai pendukung Joko Widodo telah melakukan pertemuan pada Senin (6/8) untuk membahas visi dan misi dan mematangkan Nawacita jilid II. Terkait hal tersebut sebagai kubu lawan, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menilai para sekretaris jenderal partai politik pendukung Joko Widodo hanya pura-pura serius. Penilaian itu disampaikan menanggapi pertemuan para Sekjen parpol koalisi Jokowi membahas Nawacita Jilid II.
"Kalau kami sekjen parpol koalisi pengusung Prabowo membicarakan format koalisi dan strategi pemenangan. Kalau sekjen kubu sebelah sih pura-pura serius, padahal sebenarnya ada masalah yang belum selesai," kata Ferry.
Ferry melihat ada beberapa persoalan yang belum selesai di kubu Jokowi. Salah satunya kondisi ekonomi Indonesia tidak menguntungkan pemerintahan Jokowi. Sebab, harga kebutuhan pokok, Tarif Dasar Listrik (TDL), dan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terus naik. Selain itu, menurut dia, ada kemungkinan koalisi di kubu Jokowi relatif terbuka untuk memisahkan diri, sehingga bisa saja bergabung dengan koalisi Prabowo ataupun membentuk poros ketiga.
Kubu Prabowo pede visi misinya
Koalisi pendukung Jokowi telah merusmuskan Nawacita jilid II. Nawacita II akan menitikberatkan pada penguatan aspek sumber daya manusia (SDM). Berbeda dengan Nawacita jilid I yang berorientasi pada pembangunan infrastruktur.
Tidak mau kalah Parpol koalisi pendukung Prabowo Subianto terus mematangkan visi misi calon presiden 2019. Sekjen Gerindra Ahmad Muzani yakin visi misi yang dibentuk bakal lebih baik dari Nawacita milik Joko Widodo. Muzani menjelaskan, poin visi misi koalisi Prabowo lebih menitikberatkan pada masalah ekonomi. Agar diperbaiki lebih ke arah yang lebih baik. Dia juga mengungkapkan jika visi misi Prabowo lebih baik dibandingkan Nawacita Jokowi.
"Bagaimana problem ekonomi teratasi, beban utang bisa teratasi, produksi bagi bangsa Indonesia itu bisa menjadi kebanggaan bangsa, hasil produksi berdiam di Indonesia kira kira seperti itu. Sehingga itu bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/8).
"Lagi dipikir judul (visi misinya). Yakin yakin (lebih baik dari Nawacita)," sambungnya.
Polemik pidato Jokowi
Pidato Presiden Jokowi saat menghadiri Rapat Umum Relawan Jokowi di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (5/8), menuai kontroversi. Dalam pidatonya, Jokowi mengajak relawan berkampanye dengan cara baik. Dia juga meminta agar relawan tidak membangun permusuhan, namun harus berani ketika diajak berantem.
Kalimat 'berani diajak berantem' inilah yang akhirnya mendapat beragam komentar berbagai kalangan, khususnya dari kubu lawan Jokowi. Melalui akun Twitter, Wakil Ketua DPR, Fadli Zon menyampaikan kritikan. Menurutnya sebagai pemimpin negara tidak pantas mengeluarkan kalimat kekerasan tersebut.
"Pernyataan agar siap kelahi ini jelas provokasi dan tak pantas diucapkan seorang Presiden (capres) yang selalu ngaku-ngaku Pancasilais." tulisnya pada Minggu (5/8).
"Perkelahian dalam demokrasi adalah mendapatkan suara rakyat dengan jujur adil dan tak curang. Inilah demokrasi yang beradab." tambahnya.
Tidak tinggal diam, kubu Jokowi membela. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebutkan pernyataan tersebut hanya untuk menyemangati kader PDIP. Hasto mengatakan pernyataan Jokowi sebagai kultur orang Jawa. Dia meluruskan makna 'berantem' yang dipakai mantan Wali Kota Solo itu.
"Memang tradisi konflik dalam kultur Jawa yang dipakai Jokowi, konflik tertinggi itu kan bukan berantem, itu kalau tidak saling berbicara. Itu istilahnya orang Jawa godaan," ujarnya di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Minggu (5/8).
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Debat perdana calon presiden berjalan panas, Selasa (12/12) kemarin. Antar calon saling mengkritik satu sama lain
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai banyak pihak kecewa melihat debat capres kedua
Baca SelengkapnyaAncaman pidana itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu).
Baca SelengkapnyaIsu pelanggaran HAM kembali dimunculkan dan dikaitkan dengan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaMomen lumayan panas, terjadi ketika Anies dan Prabowo keras beradu argumen terkait pembahasan demokrasi.
Baca SelengkapnyaPara pemfitnah, kata Prabowo, mengira rakyat Indonesia bisa dibohongi.
Baca SelengkapnyaDengan wajah ceria, Prabowo beraksi di hadapan sejumlah wartawan.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, etik memang dimulai dari kepala atau cara berpikir, kemudian anggota tubuh lainnya mengikuti etika yang sama.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, kontestasi atau persaingan yang terjadi antara dirinya dan Jokowi ketika itu masih berlandaskan rasa cinta Tanah Air dan persahabatan.
Baca SelengkapnyaDiskusi ini membahas Ngobar Biru Ceria-02 “Spirit Perjuangan Pilpres Sekali Putara”.
Baca SelengkapnyaBerbagai momen dari ketiga calon presiden (capres) juga ikut disorot, termasuk capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaGuru besar intelijen Jenderal (purn) AM Hendropriyono meminta masyarakat menjaga kerukunan jelang pemilu.
Baca Selengkapnya