Saling sindir dana kampanye di Pilgub DKI
Merdeka.com - Tiga pasang bakal calon cagub dan cawagub DKI Jakarta tengah bersiap memasuki masa kampanye. Butuh dana besar selama menjalani momen ini. Selain sibuk mencari, masalah duit kampanye ini juga menjadi alat untuk saling serang dan sindir.
Pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menyebut bahwa dua lawannya memiliki dana berlimpah. Apalagi didukung banyak partai. Sedangkan Anies-Sandiaga hanya Partai Gerindra dan PKS mendorong pasangan ini memenangkan Pilgub DKI 2017.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengakui, pihaknya masih terus mencari tambahan dana kampanye. Tambahan dana kampanye nantinya bisa berasal dari urunan tiap kader Gerindra dan PKS.
-
Kenapa PKS usung Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta? 'Selanjutnya, rencana pertemuan dengan PKB juga sudah dirancang dan akan dilaksanakan. Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar,' pungkasnya.
-
Apa yang dibahas Anies dan Sandiaga? Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno mengakui pernah membahas rencana mendirikan partai politik (parpol) bersama Anies Baswedan.
-
Kenapa Anies-Cak Imin gencar kampanye? Di waktu yang tersisa, tiap paslon kian gencar turun ke lapangan menemui ribuan relawan dan pendukungnya di tiap daerah.
-
Siapa yang mendukung Anies-Cak Imin? Megawati mendukung Ganjar-Mahfud, SBY mendukung Prabowo-Gibran dan JK berada di belakang Anies-Cak Imin.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
"Dari sisi pendanaan juga kita akan mencari terobosan lewat sumbangan sukarela," kata Dasco, Kamis (29/9) kemarin.
Dalam berebut kursi pimpinan DKI Jakarta ini, pasangan Ahok-Djarot diusung PDIP, Golkar, NasDem dan Hanura. Kemudian, Agus Harimurti dan Sylviana diusung Demokrat, PKB, PPP dan PAN.
Menurut Dasco, posisi dua pasangan itu tidak terlalu bingung mendapat dana kampanye. Koalisi keduanya lebih besar dibanding Anies-Sandiaga. "Kita itu kan cuma dua partai, partai lain gemuk dan sponsornya banyak," ujarnya.
Bila dilihat secara komposisi, kubu Ahok-Djarot diisi banyak partai besar. Apalagi PDIP sebagai partai pengusaha berada di belakangnya. Di tambah Partai Golkar dikenal royal untuk gelaran lima tahunan ini.
Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi, menyebut bahwa pihaknya hanya memikirkan bagaimana cara kampanye dipakai Ahok-Djarok di masa kampanye nanti. Untuk masalah dana, pihaknya menyebut tinggal mencari tambahan saja.
Guna memenuhi tambahan duit kampanye dan mengajak masyarakat menyumbang kepada Ahok-Djarot, Fayakhun memastikan bahwa pasangan andalannya bakal melakukan terobosan. Rencananya Ahok bakal melakukan konser stand up comedy.
"Ahok bilang 'gini deh gue standup comedy cari uang kampanye. Nanti disetorin ke rekening pemenangan'. Sampe gitu dia mau," kata Fayakhun.
Fayakhun mengatakan, Ahok menyampaikan niatan tersebut ketika rapat dengan empat partai pengusungnya. Saat itu, kata dia, Ahok melakukan kalkulasi apabila dari standup comedy meraup Rp 50 juta dari tiket penonton maka uang itu bisa disetorkan ke tim pemenangan untuk menambah uang kampanye. "Kalau dia (Ahok) satu hari bisa tiga jadwal. Sudah Rp 150 juta," ujarnya.
Fayakhun berkeyakinan stand up comedy ala Ahok akan berhasil dengan meraup penonton banyak. Apalagi Ahok dinilai sebagai sosok humoris dibanding calon lainnya, seperti Agus Yudhoyono dan Anies Baswedan.
"Kan gila datang ke kampanye bukannya dimobilisasi malah beli tiketnya. Apakah pasangan Agus dan Anies gitu?" sindirnya.
Di sisi lain, Ahok justru menyindir bahwa Sandiaga selama ini menyembunyikan kekayaannya di luar negeri. Sindiran itu dilontarkan Ahok ketika mengetahui ajakan Sandiaga agar para bakal cagub dan cawagub DKI mendukung program pengampunan pajak (tax amnesty).
"Jadi semua harta saya tidak ada yang disembunyikan di luar negeri. Beda lah saya sama Sandiaga yang kaya, ngumpetin di luar negeri kan ha-ha-Ha," ungkap Ahok seraya tertawa.
Sandiaga memang secara resmi melaporkan semua hartanya ke negara dalam rangka mengikuti program pengampunan pajak. Dia berharap cagub dan cawagub DKI Jakarta lainnya mengikuti program itu.
"Saya mengajak cagub-cawagub DKI untuk mendukung program ini (tax amnesty). Pak Basuki (Ahok) dan lainnya juga, bahwa ini program pemerintah yang harus kita dukung untuk memperkuat ekonomi Indonesia," ujar Sandiaga di Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar, Jakarta, kemarin.
Selama fokus menjadi pengusaha, Sandiaga tercatat sebagai pendiri Recapital Group pada 1997. Pada 2004-2015. Dia menjadi Presiden Direktur PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.
Pada 2007-2015, Sandiaga menjabat sebagai Direktur di PT Adaro Energy Tbk. Kemudian pada 2009-2010, Sandiaga menjabat sebagai Komisaris di PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk. Dia juga menjadi Komisaris di PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk pada 2010-2013.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana itu disampaikan Anies kepadanya saat keduanya memenangkan Pilkada Jakarta 2017
Baca SelengkapnyaHasil quick count Pilkada DKI 2017 menggambarkan pergeseran dukungan pemilih sehingga memunculkan hasil yang tidak terduga.
Baca SelengkapnyaDua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah Anies dan Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaPPP menilai kans memasangkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno untuk Pilkada Jakarta bukan tidak mungkin terulang lagi.
Baca SelengkapnyaPDIP menggelontorkan skenario duet Ganjar-Anies di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaArah dukungan politik dari Anies Baswedan dan relawannya, bisa menjadi penentu pemenang Pilkada DKI.
Baca SelengkapnyaMardani pastikan hubungan PKS dengan Anies tetap terjalin dengan baik, walau sudah berbeda haluan politik.
Baca SelengkapnyaPartai Persatuan Pembangunan (PPP) tak menutup kemungkinan akan mendorong Sandiaga Salahuddin Uno maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Baca SelengkapnyaPria akrab disapa RK ini menanggapi santai dengan pilihan Anies yang bergabung dengan kubu Pramono-Rano.
Baca SelengkapnyaSandiaga berharap dapat berkontribusi pada Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMenurut Awiek, akar rumput dan pemilih PPP di Jakarta memiliki sejarah dengan Anies sejak Pilkada 2017 lalu.
Baca SelengkapnyaPDIP dan PKS tertarik mengusung Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Baca Selengkapnya