Saling Sindir Jokowi vs Prabowo Jelang Debat Capres
Merdeka.com - Menjelang debat capres, Capres Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto saling sindir. Debat Capres perdana kali akan digelar pada 17 Januari 2019.
Debat perdana akan mengambil tema tentang penegakan hukum, HAM, korupsi dan terorisme. Sebelum panas dalam panggung debat capres, Jokowi dan Prabowo Subianto sudah saling sindir menjadikan suhu politik makin menghangat. Berikut ulasannya:
Jokowi: Pemimpin Harus Berpengalaman
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Apa isu yang diangkat Prabowo untuk menyerang Jokowi? Prabowo 'menyerang' Jokowi dengan isu penegakan hukum di era Jokowi pertama belum adil.
-
Kapan Prabowo dan Jokowi berbincang? Momen pembicaraan itu diceritakan kembali oleh Prabowo Subianto saat hadir di acara bertajuk Prabowo menyapa kampung halaman di Lapangan Schwarz Langowan, Minahasa Sulawesi Utara, pada Senin (5/2/2024).
-
Kenapa Prabowo akan minta pendapat Jokowi? 'Pak Prabowo kan mengatakan Pak Jokowi itu mentor beliau, di acara-acara internal Pak Prabowo berulang kali menyampaikan kepada kami bahwa beliau belajar banyak dari Pak Jokowi. Beliau kan sebagai tentara kan belajar kepemimpinan dari muda, tapi melihat sosok yang begitu luar biasa ya itu adalah Pak Jokowi,' tambahnya.
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
Saat Jokowi hadir dalam acara Deklarasi Alumni UI untuk Jokowi-Amin, Jokowi sempat menyebut pemimpin itu harus berpengalaman. Jokowi mencontohkan dirinya pernah menjadi wali kota, gubernur hingga presiden.
"Dari dunia bisnis masuk ke dunia pemerintahan. Apa yang saya alami saat itu? Saya terkaget-kaget, saya harus banyak belajar dan saya di awal-awal itu betul-betul pusing karena memang belum memiliki pengalaman memerintah di pemerintahan. Itu yang saya sampaikan di awal lagi, diperlukan pengalaman dalam memerintah. Apalagi seperti negara besar seperti Indonesia ini. Jangan coba-coba dong," tegas Jokowi.
"Itulah yang dinamakan begitu sangat pentingnya pengalaman dalam berpemerintahan. Di sebuah kota saja saya memerlukan waktu setahun sampai dua tahun untuk belajar. Apalagi yang belum punya pengalaman langsung mengelola negara. Butuh waktu berapa tahun pertanyaan saya," sindir Jokowi yang disambut riuh para alumni universitas yang hadir saat itu.
Prabowo Sebut Indonesia Terus Utang
Dalam pidatonya 'Indonesia Menang' di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019), Prabowo menyebut utang luar negeri Indonesia tak produktif. Ia menilai utang itu untuk bayar gaji PNS. "Negara terus menambah utang untuk bayar utang, dan menambah utang untuk membayar kebutuhan rutin pemerintahan yaitu membayar gaji pegawai negeri," kata Prabowo.Tak hanya itu saja, ia juga menyebut BUMN akan bangkrut karena utang. "Kami akan pastikan bahwa utang Pemerintah tidak terus membengkak, apalagi membahayakan posisi keuangan Negara," kata Prabowo.
Prabowo Sindir Indonesia Bubar 2030
Dalam pidatonya yang tersebar di laman Facebook Gerindra, 19 Maret 2017 lalu, Prabowo menyebut Indonesia akan bubar tahun 2030. "Saudara-saudara. Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," kata Prabowo.
Saling Sindir Soal Indonesia Bubar
Saat Jokowi hadir di Deklarasi Alumni UI untuk Jokowi-Amin di Jakarta, Sabtu (12/1) lalu, Jokowi menyebut pemimpin Indonesia harus optimisme. "Kita harus optimis, kita harus optimis, kita harus optimis! Jangan sampai ada pesimisme di antara kita. Jangan sampai ada yang bilang Indonesia bubar! Gak ada! Jangan sampai ada yang bilang Indonesia punah! Tidak ada! Tidak ada! Saya katakan tidak ada. Kita harus optimis," tegas Jokowi.Prabowo juga menanggapi pernyataan Jokowi. Prabowo malah kembali menyindir soal optimisme tersebut. Prabowo mengatakan bangsa Indonesia tidak akan pernah bisa optimis jika negara tidak mampu membela dan memenuhi hak warganya. "Ada yang mengatakan jangan pesimis, harus optimis. Indonesia katanya akan bertahan 1.000 tahun lagi. Saudara-saudara, saya bertanya, apakah negara yang tidak mampu membayar rumah sakit, tidak mampu menjamin makan untuk rakyatnya, tidak membela petani, nelayan, pekerja, tentaranya tidak kuat, bisa bertahan 1.000 tahun?" kata Prabowo.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Debat perdana calon presiden berjalan panas, Selasa (12/12) kemarin. Antar calon saling mengkritik satu sama lain
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai banyak pihak kecewa melihat debat capres kedua
Baca SelengkapnyaJokowi menegur tiga calon presiden, bukan hanya satu atau dua capres saja.
Baca SelengkapnyaKritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.
Baca SelengkapnyaMomen lumayan panas, terjadi ketika Anies dan Prabowo keras beradu argumen terkait pembahasan demokrasi.
Baca SelengkapnyaBerbagai momen dari ketiga calon presiden (capres) juga ikut disorot, termasuk capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, kontestasi atau persaingan yang terjadi antara dirinya dan Jokowi ketika itu masih berlandaskan rasa cinta Tanah Air dan persahabatan.
Baca SelengkapnyaDi awal debat, Ganjar mengungkap peribahasa Jawa: Adigang, Adigung dan Adiguno
Baca SelengkapnyaJK juga menyinggung situasi yang terjadi saat debat kemarin tak berbeda jauh pada debat Pilpres 2019
Baca SelengkapnyaPrabowo merasa disudutkan karena tidak memiliki banyak waktu untuk membuka data sebenarnya
Baca SelengkapnyaDebat Pilpres terakhir akan dilaksanakan pada 4 Februari 2024
Baca SelengkapnyaPara pemfitnah, kata Prabowo, mengira rakyat Indonesia bisa dibohongi.
Baca Selengkapnya