Saling sindir, wujud kader partai yang tidak pede
Merdeka.com - Pertarungan antar sesama politisi saat ini tengah bergulir jelang pemilu pada 9 April nanti. Sebab pada 2014 ini, pesta demokrasi guna memilih calon wakil rakyat tengah diselenggarakan.
Berbagai janji manis dilontarkan para calon legislatif maupun calon presiden untuk mendulang suara. Namun tak sedikit para peserta kampanye melontarkan cara-cara kurang etis saat bersaing.
Tak hanya janji manis, saling serang pun terjadi antar politisi partai kendati tidak diungkapkan secara eksplisit namun terselip makna sindiran yang tersirat. Terkait fenomena tersebut, Pengamat Politik Universitas Gajah Mada Ari Dwipayana menuturkan sindir menyindir antar politisi malah menunjukkan rasa tidak percaya diri (pede) terhadap lawan politik.
-
Bagaimana cara menjaga kerukunan di pemilu dengan dialog? Mengadakan dialog antara partai politik, calon, dan pemangku kepentingan lainnya dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman bersama. Dialog semacam ini dapat membuka ruang bagi berbagai pihak untuk menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai.
-
Bagaimana cara agar Pemilu damai? Pemilu yang dilakukan secara damai dapat menghasilkan keputusan yang adil dan demokratis.
-
Bagaimana kode etik penyelenggara pemilu diterapkan? Kode etik penyelenggara pemilu adalah suatu kesatuan asas moral, etika, dan filosofi yang menjadi pedoman perilaku bagi penyelenggara pemilu berupa kewajiban atau larangan, tindakan dan/atau ucapan yang patut atau tidak patut dilakukan oleh penyelenggara pemilu.
-
Kenapa TNI dan Polri di Jateng menjaga netralitas selama pemilu? Mereka diharapkan tidak memberikan komentar apapun terkait calon presiden yang berkompetisi pada pemilu tahun ini.
-
Apa yang dimaksud dengan integritas pemilu? Integritas pemilu merujuk pada keadaan di mana proses pemilihan umum dilaksanakan dengan penuh kejujuran, keadilan, dan tanpa adanya intervensi yang merugikan.
-
Apa itu Pemilu? Pemilu adalah sarana penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
"Bisa juga karena enggak pede (percaya diri). Selain itu saya kira itu juga pendidikan politik yang buruk bagi masyarakat," ujar Ari saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (25/3) malam.
Ari menilai, masa kampanye terbuka yang saat ini tengah berlangsung masih miskin substansi. Tidak ada satu tawaran gagasan yang diberikan partai peserta pemilu untuk rakyat.
"Miskin substansi di sini maksudnya tidak ada satu tawaran gagasan yang diberikan partai maupun juru kampanye yang bisa diartikulasikan jelas ke publik termasuk track record caleg atau capres yang ditawarkan," jelas Ari.
Para kader partai maupun juru kampanye saat ini, sambung Ari, lebih menggunakan politik menyerang. "Dan menyerang itu lebih kepada karakter personal ke lawannya. Tidak menawarkan gagasan, justru penyerangan ke personal kandidat. Itulah yang dibilang miskin gagasan," jelas Ari.
Ari tidak menampik kesantunan politik yang dilakukan beberapa kader partai peserta pemilu, namun alangkah baiknya bahwa kesantunan politik tersebut ditujukan melalui tawaran-tawaran gagasan yang diusung.
"Kesantunan politik yang dilakukan berbeda-beda, itu tidak apa-apa tapi tidak menyerang individu. Kalau mau berdebat, berdebat gagasan. Jangan menunjukkan serangan terhadap karakter, itu yang tidak mendidik," sindirnya.
Ari sendiri memaparkan dua hal yang harus dilakukan para kader partai peserta Pemilu dalam berkampanye. "Yang pertama harus bicara gagasan. Itu penting. Yang akan dibangun apa. Lalu gagasan itu disampaikan dengan cara yang lebih punya etika," papar Ari.
Setelah itu, lanjut Ari, gagasan yang ada disampaikan dengan etika politik yang mendidik. "Gagasan harus disampaikan dengan etika politik yang baik. Tidak beringas atau tidak dengan kata-kata kasar. Kalaupun mau berdebat, debat saja tentang konsep bangsa ini, atau debat tentang track record masing-masing secara terbuka supaya masyarakat tahu perbedaan partai masing-masing narsum," paparnya.
Ari pun mengingatkan kepada para kader partai peserta pemilu untuk tidak berbicara mengenai gagasan apabila tidak mempunyai rekam jejak dari gagasan tersebut. "Karena itu seperti janji surga kepada masyarakat," terang Ari. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak jarang mereka saling mengejek capres cawapres pilihan temannya, tapi tidak pernah berujung pertengkaran
Baca Selengkapnya"Bukan ranahnya capres bicara etika. Mengimbau boleh, tapi bukan pada tempatnya," jelas Budi Arie
Baca SelengkapnyaMenurut AHY, semua partai politik punya kebijakannya masing-masing
Baca SelengkapnyaMenurut Ari, tidak ada perbedaan politik yang dibahas di istana hingga membuat suasana menjadi terganggu.
Baca SelengkapnyaPDIP menggelar konsolidasi kader di Hotel Padma Kota Semarang, Selasa (15/8) malam.
Baca Selengkapnya