Sambangi Komnas Perempuan, Ketum PSI Diskusi Soal Politik Hingga Perda Agama
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie menyambangi Komisi Nasional Perempuan (Komnas Perempuan) untuk mendiskusikan peraturan-peraturan yang dianggapnya merugikan kaum perempuan.
Grace mengatakan, perjuangan perempuan dalam politik masih panjang. Menurutnya, banyak hal yang masih membatasi ruang gerak perempuan dalam berpolitik.
"Begitu kita terlihat aktif banget mau ngasih sesuatu udah diserang macam-macam, dan serangannya ini banget kan, ya yang tidak akan menimpa politisi laki-laki lah," katanya di Komnas Perempuan, Menteng, Jakarta, Senin (19/11).
-
Siapa yang sering jadi korban pemerasan? Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Sapi perah.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Jawab: Sapi perah.
Dia mencontohkan dirinya sendiri sebagai salah satu yang dirugikan. Menurutnya, dalam setengah tahun terakhir ini saja ia sudah diserang dua kali. Kebanyakan serangan tersebut terkait dengan perihal fisik perempuan.
"Dengan hal-hal yang sifatnya sensualitas perempuan, itu kan merendahkan perempuan banget. Di challenge kek substansinya misalnya," jelasnya.
Grace turut menyinggung kasus pelecehan seksual yang baru belakangan ini terjadi pada Baiq Nuril, seorang mantan pegawai honorer SMAN 7 Mataram.
"Yang kita prihatin kemarin ini kan juga ada korban ya yang sebenarnya dia mengalami pelecehan secara seksual, seorang ibu, akhirnya malah dia yang kena hukuman harus membayar denda 500 juta rupiah, Ibu Baiq," tegasnya.
Karena itu, ia berharap pertemuannya dengan Komnas Perempuan dapat memberikan suatu masukan. Sebab, Grace mengungkapkan, mereka juga akan membahas perda agama.
"Karena kita lihat aturannya banyak membatasi ruang gerak perempuan, membatasi cara perempuan berpakaian, beraktivitas di luar rumah, berbicara dengan siapa, gitu kan," pungkasnya.
Reporter: Ratu Annisaa SuryasumiratSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersandung kasus dugaan pelecehan seksual, kedua kader PSI tersebut dipecat dari jabatannya
Baca Selengkapnyaeradu juga diduga telah menggunakan relasi kuasa untuk mendekati dan menjalin hubungan dengan Pengadu.
Baca SelengkapnyaPolitisi Rieke DIah Pitaloka bahas soal korban KDRT yang memutuskan kembali ke pasangannya.
Baca SelengkapnyaGrace mengaku belum menerima informasi itu lebih rinci. Dia menyarahkan korban juga melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaDimyati mengatakan, langkah preventif serta penegakan hukum perlu diutamakan.
Baca SelengkapnyaSunan menambahkan, belum mengetahui pasti penyebab kekerasan yang dialami korban. Dari foto yang diperlihatkan korban padanya, penganiayaan itu luar sadis.
Baca SelengkapnyaAnies tak puas dengan jawaban Prabowo, karena tidak menjawab pertanyaannya tersebut.
Baca SelengkapnyaParlemen Indonesia masih mengalami ketertinggalan untuk kesetaraan gender dengan negara-negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPuan pun menyoroti pentingnya komitmen perguruan tinggi untuk serius menangani kasus kekerasan seksual yang terjadi.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menanyakan kepada Prabowo Subianto soal perlindungan kaum perempuan dalam debat Capres terakhir.
Baca SelengkapnyaPuan pun mengingatkan, Indonesia memiliki berbagai regulasi hukum melindungi masyarakat dari tindak kekerasan seksual.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani menyoroti masih banyaknya kasus kekerasan seksual di perguruan tinggi yang masih diabaikan pihak kampus
Baca Selengkapnya