Sambil Goyang 'Jokowi 1 Kali Lagi', PDIP Targetkan Raih 65 Persen di Karawang
Merdeka.com - Safari kebangsaan yang dilakukan DPP PDIP, dilanjutkan di Karawang, Jawa Barat. Dicsana, Ketua DPC-nya menargetkan meraih 60 persen suara untuk kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.
Mendengar target tersebut, Ketua DPP Bidang Organisasi Djarot Saiful Hidayat, menyebut kalau target 60 persen, kerjanya tak maksimal.
"Tadi bung Karda (Ketua DPC PDIP Karawang, Karda Wiranata) menyampaikan Pak Jokowi ditargetkan menang 60 persen. Kalau 60 persen, kerja Anda tidak maksimal," ucap Djarot di kantor DPC PDIP Karawang, Jawa Barat, Sabtu (7/11/2018).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Bagaimana koalisi bisa terbentuk? Mengacu pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), istilah 'koalisi' memiliki arti ‘kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen’.
Dia pun menjelaskan alasannya. Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, banyak pekerjaan yang sudah dilakukan Jokowi sudah dinikmati masyarakat. Dari Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, serta pembangunan infrastruktur lainnya.
"Tolong kader turun ke bawah, sampaikan itu. Bahwa Pembangunan paling pesat adalah di masa Jokowi sebagai Presiden Indonesia. Pak Jokowi sudah punya pengalaman. Wali Kota sudah dua kali, Gubernur, Presiden sudah teruji. Kalau tidak disampaikan kepada warga, rugi aja. Maka saya pikir kalau 60 persen, anda tidak kerja," jelas Djarot.
Menurut dia, selain diuntungkan dengan program Jokowi, juga Karawang merupakan basis. Karenanya, target minimal harus 65 persen suara untuk kemenangan Jokowi-Ma'ruf.
"Untuk Karawang ya. Saya pikir minimal 65 persen kalian bisa menang untuk Pilpres. Bekasi saja 60 persen. Masa di sini 60 persen. Padahal ini adalah basis dari kaum nasionalis. Dan semua sudah merasakan manfaat. Sehingga tahun 2019 DPR dan Ketua DPR ada di tangan PDI Perjuangan. Tinggal 2020 tinggal kita rebut jabatan Bupati atau Wakil Bupati Karawang. Sehingga program yang pro rakyat yang nyambung dengan pusat itu bisa berjalan dengan lancar," ungkap Djarot.
Dia pun meminta, semua kader harus kompak, bersatu dan turun ke bawah. "Bergerak semua bersama-sama, besok kita akan diberikan kemenangan dan akan membikin sejarah bahwa tahun 2019 pemenangnya adalah PDI Perjuangan," kata Djarot.
Perkataan ini lalu diamini oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Menurut dia, solidaritas di kita sangat penting.
"Di antara caleg tidak boleh saling bertengkar bertengkar untuk mengatakan, "hanya saya yang baik', tidak boleh. Semua caleg harus bekerjasama. Karena yang kita menangkan adalah Bapak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin," jelas dia.
Tak lama, para pengurus DPP mengajak para kader partai berlambang banteng bermoncong putih itu, untuk melakukan Goyang 'Jokowi 1 Kali Lagi'. Hasto dan Djarot bergoyang di atas panggung, sementara ratusan kader mengikutinya.
Lagu dari yang dinyanyikan Sandrina itu diubah, membuat semua kader partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu, asyik bergoyang sambil mengepalkan 1 jempol jari, simbol pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin. Hasto dan Djarot tak canggung dan turut larut bergoyang bersama-sama.
Reporter : Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Titah Megawati ke PDIP Jambi untuk menangkan Capres Ganjar
Baca SelengkapnyaMegawati mengingatkan sesama anggota PDIP harus kompak untuk menangkan Ganjar.
Baca SelengkapnyaMenurut Aburizal Bakrie ada jalan lain bagi Jokowi dan Gibran untuk menjadi Ketua Umum di Partai Golkar
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.
Baca SelengkapnyaHasto menyampaikan tiga hal penting yang harus diperjuangkan kader-kader Banteng di Tangerang, untuk bisa merebut kemenangan dalam Pilpres dan Pileg 2024 ini.
Baca SelengkapnyaAria Bima juga membantah anggapan jika partainya mengabaikan partai-partai kecil.
Baca SelengkapnyaPDIP menjadikan energi kekecewaan itu menjadi semangat untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaDjarot menuturkan, Jokowi yang meminta kepada PDIP agar mengusung keduanya sebagai kepala daerah
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengukuhkan personel Tim Kampanye Daerah Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKader Golkar diminta untuk saling bekerja antar sesama, baik vertikal maupun horizontal.
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDIP Jatim, Said Abdullah, mengatakan partainya terbuka bila dalam bekerja sama dengan partai lainnya
Baca SelengkapnyaMegawati meyakini Ganjar-Mahfud akan menang satu putaran di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya