Sandiaga beli tempe saat blusukan ke pasar tradisional di Palu
Merdeka.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Sandiaga Uno mengunjungi pasar tradisional Inpres Manonda, Kota Palu. Dia didampingi Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Sulteng itu mengunjungi sejumlah lapak pedagang.
Sandiaga datang untuk berkomunikasi dengan pedagang, terkait kondisi yang mereka hadapi pascabencana beberapa waktu lalu. Selain itu, dia juga menyempatkan diri membeli dua potong tempe seharga Rp 12 ribu dan Rp 1.000 yang dibayar dengan uang Rp 100 ribu.
"Alhamdulillah," kata sang penjual, ketika Sandiaga tidak mau menerima sisa kembalian uangnya seperti dilansir dari Antara, Jumat (2/11).
-
Siapa yang menjual tempe di Pasar Wisata Tawangmangu? Sudah sejak lama ia menjual tempe di pasar Tawangmangu.
-
Bagaimana pedagang memenuhi permintaan pisang? Untuk memenuhi banyaknya permintaan, sejumlah pedagang mendatangkan pisang dari berbagai daerah.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Siapa yang mendampingi Mendag saat pertemuan? Dalam kesempatan tersebut, Mendag didampingi Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Didid Noordiatmoko.
-
Siapa yang berbelanja di pasar? Pada Sabtu (3/8), Ussy Sulistiawaty memposting foto-fotonya saat berbelanja ke pasar di akun Instagramnya.
-
Bagaimana penjual dan pembeli berkomunikasi di Pasar Bisu? Di Pasar Bisu, peternak dan pembeli mengandalkan gerakan tangan dan isyarat tubuh untuk menyampaikan informasi tentang harga, kualitas hewan ternak, dan proses tawar-menawar.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini berharap pasar di Kota Palu dapat kembali ramai, para pedagang terus semangat berdagang, agar harga-harga dapat kembali normal. Dia juga meminta pemerintah daerah berkolaborasi dengan dunia usaha untuk pemulihan sektor ekonomi di tiga wilayah terdampak bencana di Sulawesi Tengah.
"Pemerintah dan pengusaha harus berkolaborasi karena sangat penting untuk mengembalikan jaringan distribusi barang pascagempa," ujarnya.
Menurut Sandi, tingginya angka inflasi harus disikapi dengan mempercepat mata rantai distribusi barang-barang kebutuhan pokok. Jika itu disikapi akan mempercepat penurunan harga kebutuhan pokok masyarakat.
"Itu data kadang tidak sesuai dengan kondisi lapangan. Kalau mau lihat, cek langsung ke pasar-pasar. Memang di awal pascabencana, harga-harga tinggi. Tetapi saat ini sudah berangsur turun," tutupnya.
Sebelumnya, Kepala BPS Sulteng Faizal Anwar mengatakan dari 82 kota pantauan indeks harga konsumen (IHK) secara nasional, sebanyak 66 kota mengalami inflasi dan 16 kota mengalami deflasi.
"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Palu sebesar 2,27 persen dan inflasi terendah di Kota Cilegon sebesar 0,01 persen," ujarnya. Sementara untuk laju inflasi tahun kalender di Kota Palu hingga Oktober 2018 tercatat sebesar 4,43 persen.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sandiaga menanggapi keluhan masyarakat di Lombok Tengah terkait kenaikan harga komoditas bahan pangan.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaSandiaga bersama Sandination akan mengadakan pelatihan pemberdayaan bagi pelaku UMKM dan para ibu rumah tangga.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan kampanye ke Pasar Pagi Angso Duo, Jambi, Kamis (14/12
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaAntrean warga yang menyerbu Operasi Pasar Murah di kantor Kecamatan Pamulang membeludak.
Baca SelengkapnyaSaipul Jamil lebih memilih makan di warteg ketimbang di restoran.
Baca SelengkapnyaMendag Budi Santoso meninjau kesiapan berbagai wilayah di Indonesia menjelang Natal dan pergantian tahun.
Baca SelengkapnyaGibran bersama Selvi mengunjungi Pasar Tradisional Terong Makassar.
Baca SelengkapnyaBlusukan ke Pasar Kemiri Depok Bareng Selvi, Gibran Dibikin Kaget Pedagang Bawang Merah
Baca SelengkapnyaKenaikan harga kedelai impor sebagai dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah kembali memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
Baca SelengkapnyaAnies menilai sejumlah komoditas bahan pokok memang meningkatkan. Dampaknya, pendapatan atau omzet pedagang turun.
Baca Selengkapnya