Sandiaga Ingin Indonesia Kembali Berjaya Seperti Kesultanan Samudera Pasai
Merdeka.com - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengawali kegiatannya ke Lhokseumawe, Aceh Utara dengan berziarah ke Makam Sultan Maikulssaleh atau Malikudhair, Sultan pertama Samudera Pasai, pada Minggu (3/2).
Untuk diketahui, Kesultanan Samudera Pasai juga dikenal Samudera Darussalam, merupakan kerajaan Islam pertama yang terletak di pesisir pantai utara Sumatera. Keberadaan kerajaan tersebut kurang lebih di sekitar Kota Lhokseumawe, Aceh Utara.
Sandiaga mengatakan, sikap kepemimpinan Sultan Malikulssaleh yang jujur dan pejuang membuat Kesultanan Samudera Pasai disegani se Asia Tenggara. Dia mengungkapkan, Samudera Pasai adalah tidak hanya menjadi pusat budaya dan pembelajaran Islam, tapi juga ekonomi.
-
Siapa pendiri Kerajaan Samudera Pasai? Kesultanan Samudera Pasai didirikan pada abad ke-13 yang dipimpin oleh seseorang yang saleh bernama Meurah Silu. Ia juga menjadi raja dari Kesultanan Samudera Pasai yang bergelar Sultan Malik Al-Saleh atau Malikulsaleh.
-
Kenapa Samudera Pasai terkenal di bidang perdagangan? Tak hanya itu, Ibnu Batutah juga terkagum-kagum dengan Samudera Pasai, karena siklus perdagangannya yang maju dan ditandai dengan alat pembayaran berupa mata uang emas.
-
Dimana letak Kerajaan Samudera Pasai? Kesultanan Samudera Pasai merupakan salah satu kerajaan dengan corak Islam pertama di Indonesia yang terlatak di Provinsi Aceh.
-
Apa peran penting Sultan Malikussaleh? Malikussaleh sebagai pendiri dari Kesultanan Samudera Pasai tentunya memiliki tangan yang ajaib. Ia juga menjadi sosok ikon peradaban masyarakat yang adil, sejalan dengan konsep syariah.
-
Siapa yang dijuluki 'Pangeran Sumenep'? Hingga saat ini, Irwan tetap aktif di panggung-panggung musik dangdut di daerah asalnya. Dikenal sebagai 'Pangeran Sumenep' dan kini telah menikah, ia berkomitmen untuk senantiasa memanjakan para penggemarnya.
-
Bagaimana Sultan Iskandar Muda menguasai wilayah maritim? Sultan Iskandar Muda melakukan ekspedisi angkatan laut yang begitu efektif dan berhasil mendapatkan kontrol wilayah di bagian Barat Laut Nusantara.
"Sifat-sifat kepemimpinan seperti ini yang membuat Kesultanan Samudera Pasai disegani kawan dan lawan. Kepemimpinan yang fokus menggerakkan ekonomi masyarakatnya, kepemimpinan yang mendengarkan dan kepemimpinan yang melayani," katanya.
"Sifat-sifat ini harus kita munculkan kembali, agar Indonesia menang, negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," tambah mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Sandiaga berziarah ke Makam Sultan Malikussaleh ©2019 Merdeka.com/Muhammad Genantan Saputra
Setelah berziarah, Sandiaga mendapatkan dinar emas dari salah seorang ibu dari Yayasan Malikulssaleh. Mantan politisi Gerindra itu berjanji akan menyerahkan uang emas itu kepada Badan Pemenangan Nasional dan dimasukan sebagai bantuan dana kampanye.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sultan pertama Samudera Pasai ini konon menjadi raja pertama yang bisa membaca Al-Qur'an pada abad ke-13.
Baca SelengkapnyaDalam perjalanannya yang terkenal, Ibnu Battutah sempat mampir ke Samudera Pasai dan menyaksikan bagaimana kemajuan di kerajaan tersebut.
Baca SelengkapnyaAda banyak pelaut ulung pada zaman kerajaan yang menginsiprasi
Baca SelengkapnyaSSK II diangkat jadi penasihat Soekarno usai kemerdekaan di tahun 1946 hingga 1950-an.
Baca SelengkapnyaBerkat jasanya yang begitu besar untuk Aceh, Pemerintah Indonesia menetapkan Sultan Iskandar Muda sebagai Pahlawan Nasional.
Baca SelengkapnyaSetelah penantian yang lama, akhirnya warga Riau bisa menikmati lift setinggi 73 meter di puncak Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah.
Baca SelengkapnyaDalam perjalanannya istana ini pernah mengalami kebakaran di tahun 1880
Baca SelengkapnyaAnis Matta dikenal sebagai pemimpin Partai Gelora, Wakil Menlu RI, sekaligus tokoh visioner politik Indonesia yang berorientasi masa depan.
Baca SelengkapnyaSGIE merupakan laporan menyeluruh yang memberikan gambaran mendalam tentang keadaan ekonomi Islam secara global.
Baca SelengkapnyaSelain Laksanamana Meulahayati, terdapat sosok perempuan fenomenal dan tangguh yang pernah memimpin Kesultanan Aceh selama 35 tahun.
Baca SelengkapnyaSosok Albertus Soegijapranata pernah berdiplomasi dengan Vatikan untuk mengakui kemerdekaan Indonesia
Baca SelengkapnyaSalah satu dari sekian banyak ulama dari Tanah Minangkabau pendiri organisasi Islam serta memperjuangkan sistem pendidikan di Sumatra Barat.
Baca Selengkapnya