Sandiaga Minta Pemerintah Beri Bantuan ke Rakyat Sebelum Lockdown Parsial

Merdeka.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno sepakat bila pemerintah menerapkan lockdown atau karantina wilayah secara parsial untuk menangani penyebaran virus corona. Namun, menurutnya kebijakan itu harus dibarengi dengan kesiapan pemerintah untuk memberikan bantuan langsung berupa uang tunai kepada masyarakat.
Sandiaga menilai, daerah yang tergolong zona merah Covid-19 memang perlu dilakukan pembatasan secara disiplin. Caranya, dengan menurunkan aparat keamanan.
"Jangan di balik, jangan parsial lockdown dulu baru ada bantuan, bantuan dulu baru parsial lockdown. Bantuan ini cepat digelontorkan karena begitu mereka lihat mereka pegang uang, pegang cash mereka lebih tenang dan mereka tidak akan mencari-cari rasionalitas mereka keluar dari tempat tinggal karena harus mencari nafkah," ujar Sandiaga saat teleconference bersama wartawan, Kamis (26/3).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa Sandiaga Uno membagikan 'jurus' ini? Tujuannya, dia berucap agar para bawahan lekas mendapat jabatan hingga gaji yang naik.
-
Bagaimana LPDUK berbenah setelah pandemi? Sesuai arahan Menpora Dito Ariotedjo, LPDUK mencoba melakukan transformasi dengan menjadi lembaga yang lebih progresif dan mendukung ekosistem Industri Olahraga sebagai bagian dari DBON.
-
Bagaimana Sandiaga Uno membantu para lansia di Pancoran? “Melalui program Julela ini akan meningkatkan ekonomi di masyarakat Pancoran, untuk yang lansia selain mendapatkan manfaat ekonomi juga akan mendapat manfaat kesehatan yaitu terapi supaya lebih produktif,“ ujar Sandiaga, Sabtu
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa program yang diluncurkan Sandiaga Uno di Pancoran? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menggelar program 'Wirausaha Praktis Juragan Lele Lalap' (Julela) di Pancoran, Jakarta Selatan pada Sabtu (26/8/23).
Saat ini, dia melihat pembatasan sudah mulai berdampak. Tingkat penggunaan transportasi publik menurun, hingga banyak mall yang tutup sementara. Kendati belum ada keputusan untuk melakukan karantina wilayah.
Sandi memiliki beberapa saran kepada pemerintah untuk memberikan bantuan langsung kepada masyarakat. Dia menilai, pemerintah bisa menyiapkan sekitar Rp200 triliun. Uang itu bisa diambil dari realokasi anggaran 2020 atau penerbitan surat utang seperti yang pernah dilakukan ketika 1997-1998.
Namun, Sandi menilai sulit jika langsung mengalokasikan Rp200 triliun. Untuk satu bulan pertama yang penting adalah mengeksekusi Rp50 triliun. Dia minta keputusan politik ini segara diambil pemerintah untuk realokasi anggaran 2020.
"Paling cepat itu diperlukan sekitar Rp50 triliun awal yang dalam dua minggu-1 bulan dieksekusi kita bisa lakukan melalui realokasi," kata Sandi.
Anggaran tambahan untuk penanganan krisis corona itu disarankan Sandi diberikan kepada masyarakat yang terdampak secara ekonomi. Rp50 triliun bisa diberikan bantuan langsung tunai kepada masyarakat golongan rentan
"Direct transfer BLT kepada masyarakat yang ada di golongan rentan, vulnerable, ini saya mendukung jika dari 200 triliun yang disiapkan, seperempatnya bisa langsung diarahkan pakai basis data terpadu ditujukan ke kelompok masyarakat 14 persen terbawah," jelasnya.
Dia menyebut 25 persen dari Rp200 triliun itu bisa dialihkan untuk masyarakat yang bekerja di sektor informal hingga UMKM. 25 persen lagi, dapat dieksekusi untuk masyarakat yang belum bekerja dengan program pemerintah kartu pra-kerja. Menurutnya, 25 persen sisanya dapat diberikan bantuan ke sektor keuangan karena perbankan mengalami kesulitan karena masyarakat juga disulitkan dalam kondisi krisis Covid-19.
"Dari sisi paket ekonomi saya yakin ini akan membantu. Kita harus above politik sehingga kalau pemerintah akan menerbitkan utang baru dan melebarkan angka defisit di atas 3 persen itu harus segera dilakukan dengan politik yang bipartisan," jelas Sandi.
"Untuk eksekusi kebijakan ini tidak bisa pemerintah sendiri, tapi harus pemerintah sebagai leader. Pemerintah harus menggandeng dunia usaha," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Teguh mengatakan, penyaluran bansos merupakan titik rawan jika dilakukan pada saat Pilkada.
Baca Selengkapnya
Wamendagri Bima Arya Sugiarto menegaskan aturan tersebut dikecualikan kepada daerah yang mengalami bencana seperti NTT.
Baca Selengkapnya
Meningkatnya Covid-19 di Singapura, Menteri Sandiaga Uno mengimbau agar masyarakat berwisata di Indonesia saja
Baca Selengkapnya
Mendagri Tito Karnavian setuju atas usulan penyaluran bantuan sosial dihentikan sementara waktu menjelang pelaksanaan Pilkada 2024 hingga selesai.
Baca Selengkapnya
Hasto menyebut pemerintah semestinya mendengarkan aspirasi rakyat terhadap aturan sebelum diterapkan.
Baca Selengkapnya
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca Selengkapnya
Ganjar menegaskan tidak akan menghentikan program tersebut.
Baca Selengkapnya
Bahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.
Baca Selengkapnya