Sandiaga Siap Nyapres, Fadli Zon Ingatkan Ada Konsekuensi di Gerindra
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengingatkan kader Gerindra yang berbeda sikap dengan keputusan partai bakal menerima konsekuensi. Hal itu menanggapi Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno yang berniat maju menjadi calon presiden di 2024.
Fadli menegaskan, Gerindra sudah memutuskan Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
"Kalau secara partai kita sudah pasti kita akan mendukung pak Prabowo sebagai calon presiden itu hasil Rapimnas. Kalau ada kader yang lain tentu ada konsekuensinya," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/9).
-
Apa pendapat Sekjen Partai Gerindra soal wacana duet Sandiaga-AHY? Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengaku, pihaknya menghormati setiap keputusan koalisi partai politik untuk mengusung siapa pun sosoknya menjadi capres maupun cawapres.
-
Siapa yang memimpin Gerindra saat ini? Di Bawah Bayang-Bayang Masa Lalu, Kiprah Partai Gerindra Semakin Maju Dalam perjalanan politiknya, Partai Gerindra masih kerap dibayang-bayangi oleh sejarah masa lalu sang tokoh, yakni Prabowo Subianto.
-
Apa jabatan Sudaryono di Partai Gerindra? Perjalanan karier Mas Dar terus menanjak, dari Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra hingga akhirnya terpilih sebagai Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah.
-
Apa yang dikatakan Sandiaga tentang Ganjar? 'Saya justru melihatnya dari sisi positif dan karena Pak Ganjar ini kan adalah sosok pemimpin yang paling mirip sama Pak Jokowi dari segi pendekatan yang sangat dekat dengan rakyat, blusukan, sat set, cepat geraknya. Saya menyebutnya (Ganjar sebagai) Jokowi 3.0. Pak Ganjar ini adalah versi Pak Jokowi 2024,' tuturnya.
-
Gerindra muncul karena alasan apa? Pada awalnya, ide pendirian Partai Gerindra digagas oleh Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo. Mereka ingin melindungi kesejahteraan rakyat ekonomi kelas bawah terhadap jerat sistem kapitalisme.
-
Bagaimana komunikasi Gerindra dengan Ganjar? 'Adapun soal komunikasi kami dengan pak Ganjar setahu saya komunikasi tetap terjalin dengan baik antarpetinggi-petinggi partai Gerindra dengan pak Ganjar, enggak ada masalah ya dan sikap oposisi juga bukan merupakan pilihan yang salah ya, yang tidak baik,' ujar dia.
Namun, Fadli belum mau menyebut apa konsekuensi kader Gerindra yang beda sikap dengan partai. Sebab dinamika politik masih panjang. Sandiaga juga belum jelas akan maju nyapres.
"Ya belum tahu lah sejauh ini belum ada ketetapan apapun," kata anggota Komisi I DPR RI ini.
Menurut Fadli, Sandiaga belum jelas apakah akan maju sebagai calon presiden atau tidak. Mantan wakil ketua DPR RI ini belum melihat ketegasan Sandiaga.
"Saya kira dinamikanya ada yang melihatnya itu hanya sebagai suatu wacana yang masih jauh dari yang saya dengar dari pernyataan pak Sandi juga demikian," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Reaksi Fadli Zon Dikabarkan Bakal Jadi Menlu di Kabinet Prabowo
Baca SelengkapnyaKelakar itu lantas mengundang tawa dari para tamu yang hadir, tak terkecuali Sandiaga.
Baca SelengkapnyaSandiaga menilai kursi menteri di pemerintahan mendatang lebih berhak diberikan kepada pendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaSandiaga menyerahkan urusan Cawapres sepenuhnya kepada Megawati dan Mardiono
Baca SelengkapnyaApalagi saat itu, dia mendukung capres-cawapres pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Sandiaga Uno belum dipanggil tim Prabowo.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra mengusung Andra Soni dan Dimyati Natakusumah untuk maju di pemilihan gubernur (Pilgub) Banten 2024.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno merasa sudah punya ikatan emosional atau chemistry dengan bacapres PDIP Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaGerindra membuka lebar pintu bagi siapapun yang ingin mendukung Prabowo di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaGerindra menyebut tidak bisa mencegah atau melarang kader partai lain mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaDedi menilai, pecah kongsi Golkar dan KIM utamanya karena memang tidak ada kepentingan Jokowi.
Baca Selengkapnya