Sandiaga temui JK, Fadli Zon sebut masih terlalu awal bahas Anies Cawapres
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai, terlalu dini untuk memutuskan duet antara Ketua Umum Prabowo Subianto dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pemilu Serentak 2019. Fadli menyebut, Gerindra akan berdiskusi dengan mitra koalisi untuk menentukan cawapres yang tepat untuk Prabowo.
Hal ini merespons pertemuan antara Ketua Tim Pemenangan Gerindra Sandiaga Uno dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam pertemuan itu, Sandiaga disebut meminta izin kepada JK agar Anies diusung menjadi cawapres Prabowo. Spekulasi itu diungkap Politisi Gerindra, Arief Poyuono.
"Itu masih terlalu awal lah ya. Kita masih punya waktu yang cukup kurang lebih tiga bulan, kita akan dudukan bersama sama," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/5).
-
Siapa yang ingin memasangkan Prabowo-Gibran? Wacana memasangkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming masih terus mencuat.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Bagaimana cara Prabowo memutuskan cawapresnya? 'Kelihatannya memang satu aja itu (pematangan cawapres),' ujar Ketua DPW PAN Jakarta, Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio di Jalan Kertanegara Nomor IV, Jakarta Selatan, Rabu (18/10). 'Ya harusnya dari kemarin sudah ketemu. Kaya semalam saja saya sudah ke Pak Prabowo dan menginformasikan bahwa 'pak mohon maaf harusnya ada pertemuan antarketum' tapi Pak Prabowo mengatakan 'harus saya menunggu ketum, yaitu Pak Zulkifli Hasan'. jadi artinya beliau memang menunggu pak Zul.'
-
Siapa yang Golkar usung jadi cawapres Prabowo? Ia mengatakan, Golkar akan menyodorkan kader terbaiknya Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
-
Bagaimana Prabowo melihat perbedaan koalisi? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
Partai Gerindra, kata Fadli, masih harus membahas plus minus dari kandidat cawapres Prabowo yang saat ini ada bersama partai koalisi. Fadli memastikan partainya tidak akan memutuskan cawapres secara sepihak.
"Nanti calon yang diputuskan tentu akan digodok plus minusnya, kekuatan dan kelemahannya termasuk mengerucut kepada nanti satu calon yang disepakati bersama," klaimnya.
Sebab, menurutnya, yang terpenting saat ini adalah menjaga soliditas koalisi Prabowo. Sejauh ini juga belum ada mitra koalisi yang mengajukan nama Anies untuk mendampingi Prabowo.
Untuk itu, rencana mengusung Anies sebagai cawapres baru sebatas wacana.Pertemuan dengan JK pun, lanjut Fadli, hanya bagian dari penjajakan.
"Belum ada, belum mengajukan, kita kan dalam posisi menerima nanti usulan-usulan dari parpol mitra koalisi. Itu nanti kita dudukan bersama," tuturnya.
Diketahui, Ketua Tim Pemenangan Gerindra, Sandiaga Uno bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK pekan lalu, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Sandiaga mengaku membahas soal Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Anies Baswedan.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono, pertemuan itu membahas agar JK bisa melepas Anies untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2019.
"Kan pak Anies didukung pak JK. Artinya akan meminta Pak Anies (untuk jadi cawapres Prabowo)," kata Arief.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra memastikan Prabowo tidak merasa khawatir dengan munculnya wacana duet Ganjar-Anies di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSkenario duet Ganjar-Anies pertama kali dilontarkan PDIP
Baca SelengkapnyaAnies mengaku pembahasan terkait cawapres memang ada dan mendiskusikan dengan serius.
Baca SelengkapnyaAnies Rasyid Baswedan membuka sinyal bertemu dengan Presiden terpilih.
Baca SelengkapnyaApakah poros alternatif itu akan terwujud, PKS masih menunggu titik pertemuan selanjutnya dengan Sandiaga.
Baca SelengkapnyaTiga kubu itu adalah Prabowo, Ganjar, dan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku sudah melakukan komunikasi secara pribadi dengan Cak Imin.
Baca SelengkapnyaKoalisi masih berkutat membahas nama-nama cawapres yang pernah disebutkan oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan, sejauh ini belum pernah ada pembicaraan Cak Imin akan meninggalkan Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.
Baca SelengkapnyaHubungan antara koalisi dari pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Anies-Cak Imin dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md makin mesra.
Baca SelengkapnyaPDIP menggelontorkan skenario duet Ganjar-Anies di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaAnies memberi sinyal bertemu dengan Presiden terpilih Republik Indonesia 2024–2029 Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya