Sandiaga Uno cuma jadi 'ban serep' Gerindra
Merdeka.com - Partai Gerindra masih berupaya membangun koalisi di luar barisan parpol pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ahok sendiri telah memastikan maju dengan modal dukungan tiga partai, yakni Partai Hanura, NasDem, dan Golkar. Gerindra sendiri menyatakan tak akan mendukung Ahok.
Politisi Gerindra Sodik Mudjahid mengatakan pihaknya melirik calon potensial untuk diusung melawan Ahok. Salah satu nama yang santer bakal didorong adalah wali kota Surabaya Tri Rismaharini.
Menurutnya, ada modal besar dalam diri Risma untuk bisa menandingi Ahok. Padahal, Ketua Umum partai Gerindra sendiri telah menunjuk Sandiaga Uno sebagai bakal calon gubernur.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang akan membuka Rapimnas Gerindra? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan membuka Rapimnas pada 30 Agustus.
-
Kapan putaran kedua Pilkada DKI 2017? Putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 mempertemukan dua pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, serta Basuki Tjahaja Purnama bersama Djarot Saiful Hidayat.
-
Siapa yang memimpin Gerindra saat ini? Di Bawah Bayang-Bayang Masa Lalu, Kiprah Partai Gerindra Semakin Maju Dalam perjalanan politiknya, Partai Gerindra masih kerap dibayang-bayangi oleh sejarah masa lalu sang tokoh, yakni Prabowo Subianto.
Tetapi, Gerindra siap mengalah Sandiaga menjadi orang nomor dua DKI, jika PDIP merestui Risma untuk diusung.
"Ada faktor-faktor yang dimiliki Risma sama dengan yang dimiliki Ahok. Ada faktor-faktor yang dimiliki Risma lebih baik daripada Ahok. Dan tidak ada faktor yang ada di Risma lebih buruk daripada yang dimiliki Ahok," kata Sodik saat dihubungi, Kamis (4/8).
"Itu merupakan modal besar untuk memimpin Jakarta lebih baik daripada Ahok," tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik juga mengatakan, rencana koalisi besar itu akan dimatangkan dalam pertemuan pada 9 Agustus mendatang. Gerindra akan menyodorkan nama Sandiaga Uno.
Taufik mengaku, dirinya kerap berkomunikasi dengan Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PDI Perjuangan DKI, Gembong Warsono, guna membahas rencana koalisi ini.
Taufik menilai, sosok Wali kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) yang kabarnya akan diusung sebagai cagub PDIP, merupakan sosok yang tepat untuk dipasangkan dengan skenario duet Risma-Sandiaga sebagai realisasinya.
"Saya rasa Risma bagus," ujarnya.
Sementara itu, kubu PDIP tidak tinggal diam. Meski bisa mencalonkan pasangan calon sendiri, PDIP sudah memastikan akan berkoalisi dengan PKB. Sementara dua partai lain, PAN dan PPP dalam beberapa kesempatan sudah memastikan tidak akan bergabung dengan partai-partai yang telah mengusung Ahok.
Dalam pertemuan di kantor DPW PKB, Jakarta, Selasa (3/6) lalu, Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Bambang Dwi Hartono belum mau mengungkap nama siapa calon yang akan diusung PDIP.
"Kita sepakat berkoalisi besar. Kita bukan hanya menang, tapi juga saat menempatkan gubernur, bagaimana komunikasi dengan mitra di parlemen ini bisa baik. Hingga stabilitas itu bagus dan penyusunan anggaran lancar," ujar Bambang.
Sedangkan Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas pun mengungkapkan hal serupa. "Kita tadi PDIP sudah bersepakat. Tinggal kita lihat ke depannya. Insya Allah akan membangun Jakarta lebih bagus. Kita sepakat Jakarta lebih baik dengan pemimpin yang arif dan bijaksana," ujarnya.
Bambang mengatakan, PDIP dan PKB masih mencoba menjaring aspirasi dari tataran grassroot, mengenai sosok yang diinginkan masyarakat untuk maju dengan diusung PDIP dan PKB DKI Jakarta.
"Kita belum mengajukan nama. Kedua belah pihak sepakati menyerap aspirasi dari grassroot (akar rumput). Siapa yang diinginkan masyarakat nantinya," kata Bambang.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria akrab disapa RK ini menanggapi santai dengan pilihan Anies yang bergabung dengan kubu Pramono-Rano.
Baca SelengkapnyaSandiaga menilai kursi menteri di pemerintahan mendatang lebih berhak diberikan kepada pendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKelakar itu lantas mengundang tawa dari para tamu yang hadir, tak terkecuali Sandiaga.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno merasa sudah punya ikatan emosional atau chemistry dengan bacapres PDIP Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaDia menilai Ganjar Pranowo secara ideologis dan Sandiaga Uno secara implementasi dalam kehidupan bernegara.
Baca Selengkapnya"Saya tentunya menyerahkan kepada pimpinan partai politik," kata Sandi
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno resmi bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Rabu, (14/6) lalu.
Baca SelengkapnyaSandi dan Menteri BUMN Erick Thohir sama-sama memiliki logistik untuk menjadi bakal cawapres pendamping Ganjar.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno sudah legowo tidak dipilih menjadi Calon Wakil Presiden Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno menyatakan tidak memaksakan diri untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaDenny berharap PPP bisa menaikkan nilai tawar dengan PDIP.
Baca SelengkapnyaSebelum terjun ke panggung politik, Sandiaga bergelut di dunia bisnis.
Baca Selengkapnya