Sandiaga Uno Ingin Pemilu Berikutnya Pakai Sistem e-Voting
Merdeka.com - Calon Wakil Presiden 02, Sandiaga Uno, mendukung usulan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri untuk melaksanakan pemilihan umum melalui sistem pemilihan elektronik (e-Voting).
"Dengan Rp 25 triliun lebih yang digelontorkan untuk ini (Pemilu), semestinya kita punya pemilu yang lebih canggih. Mestinya sudah dilakukan sekarang ini dengan jumlah dana yang besar ini. Dengan investasi pemilu yang sudah canggih, hasilnya pasti lebih baik," kata Sandiaga di Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Kamis (25/4).
Menurut dia, di era revolusi industri 4.0 saat ini, bangsa Indonesia harus mampu naik kelas, salah satunya dengan melakukan pemilu secara elektronik.
-
Kenapa dana Pemilu 2024 lebih tinggi dari Pemilu sebelumnya? Perbedaan jumlah anggaran salah satunya disebabkan adanya kenaikan honorium Badan Adhoc, yakni petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
-
Bagaimana anggaran Pemilu 2024 dialokasikan? Rincian alokasi dana Pemilu sendiri digunakan untuk: 1. Perencanaan program dan anggaran serta penyusunan peraturan 2. Pemutakhiran data pemilih 3. Pendaftaran dan verifikasi peserta pemilu 4. Penetapan peserta pemilu 5. Penetapan jumlah kursi dan penetapan dapil 6. Pencalonan presiden dan wapres serta anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan kabupaten kota 7. Masa kampanye pemilu 8. Masa tenang 9. Pemungutan dan perhitungan suara 10. Penetapan hasil pemilu
-
Apa saja yang dibiayai dari anggaran Pemilu 2024? Anggaran Pemilu 2024 ini disebut mengalami kenaikan mencapai 57,3% dibanding anggaran Pemilu 2019 lalu, yakni sebesar Rp45,3 triliun.
-
Apa yang dipilih di pemilu 2019? Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia. Dalam pertarungan presiden, terdapat dua pasangan calon utama, yaitu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
-
Mengapa pemilu 2019 penting? Pemilu 2019 menjadi pemilu dengan jumlah pemilih terbanyak dalam sejarah Indonesia.
-
Bagaimana pemilu di Indonesia berkembang? Pemilu di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan dan evolusi sejak masa kolonial hingga era modern.
"Sekarang kita di zaman revolusi industri 4.0, kita harus mampu naik kelas dan harus dilakukan sekarang juga," kata dia.
Dia juga meminta, permasalahan yang dialami pada pemilu serentak kali ini, seperti banyaknya petugas yang meninggal dunia, kesimpangsiuran data, ketidakpercayaan masyarakat bukan untuk saling menyalahkan.
"Jangan saling menyalahkan, tapi kita persiapkan dulu sekarang dan tentukan bahwa bencana ini (149 KPPS meninggal), kesimpangsiuran data, ketidakpercayaan masyarakat terhadap hasil, rekapitulasi C1 yang dibakar dan dipertontonkan, ya dengan e-voting, dengan sistem IT yang kuat, anak-anak muda yang hebat ya saya yakin bisa," tandas dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam setiap pelaksanaan Pemilu selalu ada evaluasi dan koreksi untuk pelaksanaan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaRincian anggaran Pemilu 2024 yang diberikan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Baca SelengkapnyaSBY berharap, Prabowo kelak memimpin bangsa Indonesia mampu membenahi sistem pemilu.
Baca SelengkapnyaPPP memastikan ingin memperoleh suara dari pencoblosan yang sah.
Baca SelengkapnyaDiksi pada undang-undang pemilu tiap calon yang dipilih secara demokratis, tak berarti harus dipilih langsung oleh rakyat.
Baca SelengkapnyaSandiaga meminta bukti kecurangan harus segera dilaporkan kepada aparat agar menjadi sekedar tuduhan.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi II Fraksi PKB DPR RI Indrajaya mengatakan partainya yang pertama kali mengusulkan pemilihan Gubernur melalui DPRD.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, Indonesia siap berbenah menjadi lebih baik dengan memperbaiki sistem tersebut.
Baca SelengkapnyaSandiaga menyebut perlu peningkatan kewaspadaan setelah beredar informasi pembobolan data pemilih Pemilu.
Baca SelengkapnyaMengenai wacana mengubah sistem pilkada menjadi tidak langsung atau calon dipilih DPRD, politikus PDIP ini menyerahkan kepada partai politik
Baca SelengkapnyaKejagung telah membentuk 534 posko Pemilu di seluruh satuan kerja di Indonesia untuk menyukseskan pemilu.
Baca SelengkapnyaPartai Persatuan Pembangunan (PPP) memutuskan mengusung Sandiaga Uno menjadi Calon Wakil Presiden Ganjar Pranowo.
Baca Selengkapnya