Sandiaga Usul Tak Ada Pertanyaan Panelis Saat Debat dengan Ma'ruf Amin

Merdeka.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengusulkan tak ada pertanyaan panelis dalam debat ketiga capres dan cawapres pada 17 Maret mendatang. Usulan itu setelah Sandiaga melihat daftar pertanyaan dibuat tim panelis dalam debat kedua semalam ternyata tak bisa ditangkap masyarakat.

"Saya mengusulkan secara firm, untuk debat selanjutnya terutama debat ketiga antara wakil presiden bahwa kita tidak usah diberikan pertanyaan," kata Sandiaga, di Media Center pemenangan Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Jakarta, Senin (18/2).

Selain tanpa pertanyaan panelis, Sandiaga mengusulkan agar setiap capres dan cawapres bisa menyampaikan visi-misi dan program kerja dari masing-masing tanpa harus adanya pertanyaan dari panelis terlebih dahulu. Dengan begitu, dia berharap nantinya masing-masing pasangan calon bisa memberikan komentar atau menanggapi dengan apa yang telah disampaikan lawan debatnya.

"Jadi untuk masing-masing topik misalnya kesehatan, pendidikan apa yang menjadi visi misi Indonesia Menang Prabowo-Sandi dan silahkan dipertanyakan atau dikritisi," ungkapnya.

Dengan begitu, debat antar pasangan calon ini akan jauh lebih menarik dibanding dengan menjawab pertanyaan para panelis. Karena jika para paslon menjelaskan visi, misi dan program tanpa harus menjawab pertanyaan dari panelis, bisa memberikan penjelasan lebih banyak kepada masyarakat terkait apa yang akan dilakukan untuk Indonesia lima tahun mendatang.

"Disitulah tentang debat yang sesungguhnya, yang memberikan diferensiasi. Karena kalau ada pertanyaan (panelis) itu enggak ditangkap sama sekali sama masyarakat, susah sekali masyarakat menangkapnya," pungkasnya.

Debat ketiga capres dan cawapres bakal berlangsung di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Minggu (17/3) mendatang. Debat ketiga tersebut mempertemukan masing-masing cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin dan cawapres nomor urut 02 Sandiaga untuk memberikan visi dan misinya dengan tema pendidikan kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya.