Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saran Ketua Umum PBNU agar PPP Bangkit: Tawarkan Masa Depan, Bukan Masa Lalu

Saran Ketua Umum PBNU agar PPP Bangkit: Tawarkan Masa Depan, Bukan Masa Lalu Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf saat menghadiri puncak Hari Lahir ke-49 Partai Persatuan Pembangunan. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berharap Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bangkit dan membangun peradaban masa depan yang mempersatukan masyarakat Indonesia.

Hal itu disampaikan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, pada peringatanHaul ke-5 kyai Hasyim Muzadi sekaligus menjadi puncak acara Hari Lahir (Harlah) PPP ke-49 di Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur, Minggu (27/3).

"Saya berharap PPP ini sungguh-sungguh bisa bangkit menjadi partai yang mempersatukan masyarakat untuk membangun peradaban masa depan," kata dia. Seperti dilansir Antara.

Dia berharap PPP bisa menjadi elemen strategis yang menjadi senyawa dan energi bangsa Indonesia untuk membangun peradaban masa depan yang damai bagi seluruh umat manusia.

Dia memberi saran jika PPP ingin mendapatkan konstituen yang saat ini didominasi generasi milenial. Tidak mungkin jika hanya menawarkan sejarah dan masa lalu partai. Namun, PPP harus bisa menawarkan masa depan kepada generasi itu.

"Mereka (generasi milenial) tidak punya hubungan sama sekali dengan masa lalu. Jadi yang masuk akal, yang rasional dan strategis, adalah dengan menawarkan masa depan," katanya.

Dia menambahkan, untuk membangun peradaban masa depan tersebut, juga dibutuhkan sosok pimpinan yang memiliki dua karakter utama. Dua karakter utama seorang pemimpin untuk membangun masa depan Indonesia itu adalah luwes dan ulet.

"Saya yakin PPP mampu, punya potensi untuk itu, karena ketua umumnya Pak Suharso. Beliau luwes dan ulet," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, ia menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) merupakan milik masyarakat Indonesia dan tidak hanya milik satu partai tertentu. PBNU mendukung penuh PPP untuk membangun masa depan Indonesia yang mempersatukan bangsa.

"Kalau tadi dikatakan bahwa NU ini milik semua orang, itu adalah realita. Memang milik semua orang. Dan NU ingin mengajak semua orang, untuk bersatu bersama-sama membangun masa depan," ujarnya.

PPP didirikan pada 5 Januari 1973 yang merupakan hasil penggabungan empat partai berbasis Islam, yakni Partai Nahdlatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia, Partai Syarikat Islam Indonesia, dan Partai Islam Perti.

PPP dipelopori KH Idham Chalid, H Mohammad Syafaat Mintaredja, H Anwar Tjokroaminoto, H Rusli Halil, dan H Mayskur. Dengan bergabungnya partai-partai besar berbasis Islam tersebut, PPP memproklamirkan diri sebagai Rumah Besar Umat Islam.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PBNU: Kami akan Bersihkan PKB Sesuai Harapan Alim Ulama & Para Pendiri
PBNU: Kami akan Bersihkan PKB Sesuai Harapan Alim Ulama & Para Pendiri

PBNU menyebut sumber proses politik PKB harus dikembalikan sesuai kekuatan para ulama. Di mana ketua umum tidak boleh menjadi sumber kekuatan tunggal.

Baca Selengkapnya
Mardiono Wajibkan Regenerasi Kepemimpinan PPP dari Kalangan Gen Z dan Milenial
Mardiono Wajibkan Regenerasi Kepemimpinan PPP dari Kalangan Gen Z dan Milenial

Berdasarkan laporan dari hasil diskusi, Muhamad Mardiono mengaku solidaritas PPP di Lampung sangat baik.

Baca Selengkapnya
Gus Yahya Minta PKB Kembalikan Kepemimpinan Ulama
Gus Yahya Minta PKB Kembalikan Kepemimpinan Ulama

Gus Yahya memastikan upaya itu akan terus dilakukan sampai aspirasi dari PBNU ke PKB itu benar-benar terwujud.

Baca Selengkapnya
Ruang Pemilih PKB Bergeser, Cak Imin: Dulu Dipilih Grassroot Sekarang Elit
Ruang Pemilih PKB Bergeser, Cak Imin: Dulu Dipilih Grassroot Sekarang Elit

Jangkauan konstituen PKB saat ini semakin luas berkat konsistensi serta upaya adaptasi terhadap fenomena perubahan di berbagai lini.

Baca Selengkapnya
Hasil Munas-Konbes PBNU: Tidak Mendukung Satu Capres dan Partai
Hasil Munas-Konbes PBNU: Tidak Mendukung Satu Capres dan Partai

Ada sembilan poin yang dapat dijadikan pedoman berpolitik bagi warga NU.

Baca Selengkapnya
PBNU Segera Undang Cak Imin Usai Dapat Mandat dari Rais Aam
PBNU Segera Undang Cak Imin Usai Dapat Mandat dari Rais Aam

Pemanggilan ini dilakukan usai mendapatkan mandat dari Rais Aam PBNU K.H. Miftachul Ahyar.

Baca Selengkapnya
PBNU Ingin Buat Pansus, PKB: Faktanya Gus Yahya dan Gus Ipul Sering Menggembosi
PBNU Ingin Buat Pansus, PKB: Faktanya Gus Yahya dan Gus Ipul Sering Menggembosi

Selain itu, rencana pembentukan pansus oleh PBNU itu dipastikannya batal demi hukum.

Baca Selengkapnya
Tak Terima Disebut PBNU Ahistoris, PKB Ungkit Pernyataan Bukan Representasi NU di Pilpres 2024
Tak Terima Disebut PBNU Ahistoris, PKB Ungkit Pernyataan Bukan Representasi NU di Pilpres 2024

PKB menyebut PBNU lah yang ahistoris. PBNU dianggap telah meninggalkan PKB.

Baca Selengkapnya
PPP Tegaskan Terus Dukung IKN: Untuk Keberlanjutan Bangsa
PPP Tegaskan Terus Dukung IKN: Untuk Keberlanjutan Bangsa

IKN Nusantara mempresentasikan spirit kaum muda, milenial, dan Gen Z yang akan menjadi populasi mayoritas nantinya.

Baca Selengkapnya
Jenderal Andika Beberkan Strategi TPN Ganjar Presiden di Pilpres 2024
Jenderal Andika Beberkan Strategi TPN Ganjar Presiden di Pilpres 2024

Andika mengatakan, TPN Akan memfokuskan pada kalangan perempuan, Generasi Z dan Milenial.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah: Politikus dan Partai Tidak Bisa Abaikan Ide Anak Muda
Said Abdullah: Politikus dan Partai Tidak Bisa Abaikan Ide Anak Muda

Said menyebut politikus dalam mengambil kebijakan tidak boleh hanya menggunakan pola pikir orang-orang di generasinya saja.

Baca Selengkapnya
PKB Bakal Buat Jabatan Ketua Harian Diisi Anak Muda Umur 23-25 Tahun
PKB Bakal Buat Jabatan Ketua Harian Diisi Anak Muda Umur 23-25 Tahun

Hal itu merupakan terobosan yang masih dalam tahap finalisasi.

Baca Selengkapnya