Satu calon Ketum Golkar diisukan sebar uang buat DPD di Jawa tengah
Merdeka.com - Politik transaksional terus menjadi sorotan jelang pemilihan ketua umum baru Partai Golkar. Setelah isu adanya pembagian uang kepada anggota DPD I beberapa waktu lalu, isu yang sama kembali terjadi. Salah satu kandidat Ketum Golkar dikabarkan membagikan uang di Jawa Tengah.
"Ada yang membagikan 10 ribu dollar Singapore, 1.000 dollar Singapore dan Rp 100 juta rupiah per DPD Kab/Kota," kata Inisiator Generasi Muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia kepada merdeka.com di Jakarta, Senin (22/2).
"Hal ini menunjukkan mental kader sudah ada di titik nadir," sambung dia.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Kapan Golkar akan mengadakan Munas? Posisi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ramai menjadi perbincangan, terlebih soal rencana musyawarah nasional (Munas) partai tersebut akhir tahun ini.
Selain mengkritik adanya pembagian uang, Ahmad juga mempertanyakan sumber dana tersebut. Jangan-jangan, kata dia dana tersebut merupakan kongkalikong oknum tertentu demi sebuah tujuan tersembunyi yang tentunya merusakan nama dan citra partai beringin.
"Yang jadi pertanyaan adalah dari mana sumber dana mereka yang bagikan itu? Apa itu uang hasil usaha keringat sendiri?" kritik dia.
"Yang sangat berbahaya adalah apabila uang itu berasal dari 'bokhir' atau 'cukong' yang pasti akan menitipkan kepentingannya kepada para calon ketua umum itu," sambung dia.
Politik uang sangat disayangkan Wasekjen DPP Munas Riau ini. Politik uang bagi dia akan melahirkan pemimpin partai yang hanya menyandera partai pada kepentingan dan menjauhkannya dari idealisme partai.
"Kalau itu yang terjadi maka partai akan tersandera oleh kepentingan mereka dan dapat dipastikan partai akan jauh dari fungsinya sebagai kekuatan dan pembela rakyat. Partai akan menjadi pembela para cukong. Atau yg lebih berbahaya lagi, bila uang itu berasal dari permainan politik anggaran seperti yang sering tercium," tukas dia.
Dia mengatakan politik uang tak hanya berbahaya bagi partai tetapi juga pada sistem demokrasi yang sedang dan terus di bangun di Indonesia.
"Situasi itu tentu tidak menguntungkan bagi perbaikan dan kebaikan partai ke depan. Bahkan bila praktik itu tidak mampu lagi dicegah bahkan terus melembaga, maka itu juga akan mengancam pertumbuhan demokrasi, politik, dan peradaban Indonesia," pungkas Ahmad.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan tersebut diduga terjadi di Kelurahan Sukmajaya, Depok.
Baca SelengkapnyaKetua RT 01/RW 16 Cinere Depok memergoki Caleg DPR RI di Depok yang melakukan serangan fajar di masa tenang.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaBawaslu menemukan dugaan politik uang atau serangan fajar yang dilakukan oleh salah seorang Caleg DPR RI di Jakbar.
Baca SelengkapnyaPDIP menugaskan kadernya untuk bertemu dengan Ketua Umum PKB Cak Imin untuk Pilkada Jateng.
Baca SelengkapnyaSyarifuddin mengaku tindakannya membagikan uang di masa kampanye ini bukan money politics
Baca SelengkapnyaKPK telah menetapkan 21 tersangka (dengan rincian) yaitu empat tersangka penerima, 17 lainnya sebagai tersangka pemberi
Baca SelengkapnyaKPU Jayapura bakal memanggil terlebih dahulu PPD di Distrik Waibhu untuk diklarifikasi.
Baca SelengkapnyaHasto mengaku telah menelusuri acara deklarasi dukungan kader PDIP kepada Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaAksi bagi-bagi uang wakil bupati Blora ramai jadi sorotan di media sosial.
Baca SelengkapnyaKPK berpeluang memanggil Khofifah-Emil jadi saksi Kasus Dana Hibah Pemprov Jatim
Baca SelengkapnyaCalon Legislatif (Caleg) DPR RI Partai Demokrat Syarifuddin Dg Punna ditetapkan sebagai tersangka kasus politik uang.
Baca Selengkapnya