SBY belum kampanyekan Prabowo-Sandi, ini kata Gerindra
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga saat ini belum mengeluarkan kalimat seruan untuk memenangkan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno di Pilpres 2019. Padahal partai koalisi Prabowo lainnya seperti PAN dan PKS sudah menggelorakan kadernya untuk memenangkan Prabowo-Sandi.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengatakan, Demokrat selama ini sudah turut andil memenangkan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Itu, kata dia terlihat dari hadirnya Demokrat dalam beberapa kampanye di daerah.
"Enggak sudah kok, sudah orang kita tim kampanyenya sudah bareng di daerah-daerah, seperti saya sudah bersama dengan temen-temen Demokrat di Jateng," kata Ferry saat dihubungi merdeka.com, Kamis (1/11).
-
Siapa yang ikut kampanye Prabowo? Pasangan capres-cawapres nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka hari ini Sabtu 9 Desember 2023 berkampanye di sejumlah daerah.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana Demokrat akan membantu Prabowo? Nantinya, kata Waketum Gerindra, Demokrat akan memberikan masukan dan catatan terhadap program pemerintahan Jokowi. 'Prabowo sudah menyatakan keyakinannya untuk melanjutkan banyak sekali program-program Pak Jokowi yang sangat baik. Dan tentu Partai Demokrat pada saatnya akan memberikan masukan-masukan juga dan catatan-catatannya.'
-
Bagaimana Prabowo berkampanye? Prabowo bakal menghadiri Waktunya Indonesia Maju di Sentul International Convention Center (SICC)
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
Menurut dia, wajar jika SBY lebih sering meminta kadernya untuk memenangkan Pileg 2019 ketimbang menyuruh kadernya untuk memangkan Prabowo-Sandi. Karena, lanjut Ferry, Pileg juga suatu hal yang penting bagi partai.
"Tapi kan memang ini pileg juga menjadi bagian yang harus dilakukan setiap partai politik bukan hanya Demokrat itu kan ada pertemuan-pertemuan yang sifatnya internal yang bicara tentang pileg. Tetapi kalau yang pilpres semuanya sudah pasti ke Prabowo-Sandi," ujarnya.
"Tapi kalau yang disampaikan itu kan mungkin kaitannya soal pileg kalau soal pilpresnya udah jalan terus kok," sambungnya.
Juru bicara tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi ini justru menganggap kubu capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin yang belum maksimal.
"Ya capres-cawapresnya belum pernah kalau kita kan sama PKS sama PAN terus nanti bentar lagi dengan Demokrat kan udah. Kalau mereka kan belum ada seperti keliatan itu PSI belum masih gimana gitu," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, sikap Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjadi sorotan. Sejak kampanye dimulai 23 September lalu, belum ada kalimat seruan menangkan Prabowo-Sandi yang keluar dari pernyataan SBY di media.
SBY terlihat lebih fokus konsolidasi Partai Demokrat. Misalnya saja, dalam tour SBY yang dilakukan pekan ini di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tak ada seruan untuk menangkan Prabowo-Sandi.
"Kepada para caleg partai Demokrat saya larang untuk berjanji yang muluk-muluk dan terlalu banyak berjanji," pesan SBY di Cirebon, Rabu (31/10) kemarin.
Di dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, SBY tercatat sebagai Jurkamnas. SBY disebut akan fokus memenangkan koalisi Gerindra, Demokrat, PAN dan PKS itu di wilayah Jawa Timur.
"Seluruh caleg Demokrat kunjungilah masyarakat yang ada di tempat saudara untuk mendengarkan permasalahan apa yang mereka alami," pesannya lagi. Tak menyinggung Prabowo-Sandi.
Menanggapi hal itu, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief menilai, SBY dan partainya memang belum masuk ke tahap kampanye Pilpres 2019. Masih melakukan konsolidasi di internal partai.
Andi menjelaskan, acara yang dihadiri SBY adalah konsolidasi internal jawa. Temu kader, temu caleg dan menyerap aspirasi masyarakat.
"Jadi konsentrasi kita pada konsolidasi kader menyambut Pileg 2019," jelas Andi saat dihubungi merdeka.com, Kamis (1/11).
Dia menjelaskan, konsolidasi internal Demokrat akan berlangsung setidaknya sampai 10 November mendatang. Seluruh Caleg nasional, kata Andi, akan berkumpul di Hotel Sultan Jakarta pada 9-10 November sebagai puncak pemantapan konsolidasi internal partai.
"Tentang Pilpres tentu kita akan lakukan setelah konsolidasi internal Demokrat selesai. Juga berharap konsolidasi koalisi bisa cepat," tegas Andi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY mengungkapkan peran SBY menangkan Prabowo-Gibran di Jateng.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno mengaku sempat berkomunikasi dengan sejumlah parpol, termasuk Demokrat.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat menggelar kampanye akbar di Stadion Gajayana Malang, Jawa Timur, Kamis 1 Januari 2024
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaSBY hadir bersama rombongan Majelis Tinggi Partai lainnyaib menyampaikan langsung dukungannya tersebut kepada Prabowo.
Baca SelengkapnyaSBY bahkan membanggakan sosok Prabowo sebagai sahabat lama yang turut berjuant sejak zaman Taruna TNI
Baca SelengkapnyaKampanye akbar di Banyuwangi, SBY ajak masyarakat untuk pilih Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaSBY telah melakukan pengecekan persiapan di lokasi kampanye akbar.
Baca SelengkapnyaHasil keputusan Majelis Tinggi Partai bahwa Demokrat mendukung Prabowo
Baca SelengkapnyaGerindra tidak punya kendala menerima Demokrat untuk berkoalisi.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberi pesan menyentuh untuk capres Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya