SBY bicara soal Donald Trump dan Islamophobia di Amerika
Merdeka.com - Partai Republik telah memilih Donald Trump sebagai calon presiden Amerika Serikat di Pilpres 2016. Terpilihnya Donald Trump ini mendapatkan sorotan dari berbagai belahan dunia.
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut berkomentar tentang pencalonan Donald Trump. Apalagi, Trump kerap menyuarakan perang terhadap Islam yang dianggap agama berbahaya di Amerika.
"Negara adidaya yang sering dianggap sebagai champion of democracy dan role model ini menurut saya sedang menghadapi ujian sejarah," tulis SBY dalam akun Twitternya @SBYudhoyono dikutip merdeka.com, Kamis (21/7).
-
Bagaimana muslim Amerika akan mempengaruhi pemilu? Oposisi dari populasi Muslim dan Arab Amerika yang cukup besar dapat menjadi ancaman bagi Electoral College presiden dalam pemilihan yang akan datang.
-
Apa yang terjadi pada Donald Trump? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Kenapa muslim Amerika menolak Biden? 'Konferensi #AbandonBiden 2024 ini dibuat sebagai latar belakang dari pemilihan presiden 2024 yang akan datang dan keputusan untuk menarik dukungan terhadap Presiden Biden karena ketidaksetujuannya untuk menyerukan gencatan senjata dan melindungi warga tak bersalah di Palestina dan Israel,' kata kelompok tersebut kepada kantor berita Axsio dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Aljazeera, Ahad (3/12).
-
Siapa yang dilantik sebagai Presiden? Pada tahun 2024, pelantikan ini akan menjadi penutup dari rangkaian Pemilihan Umum yang telah berlangsung, di mana Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terpilih sebagai presiden dan wakil presiden.
-
Apa partai pemenang pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa yang dipilih warga saat pemilu AS? Ketika warga AS memberikan suara dalam pemilihan presiden mendatang, mereka umumnya akan memilih salah satu dari dua kandidat presiden dan wakil presiden, serta memilih anggota elektor atau electoral.
Ketua Umum Partai Demokrat ini mengatakan, Amerika yang punya tentara terkuat dan digelar di mana-mana di dunia, harus menelan pahitnya keadaan ketika tanah airnya sendiri tidak aman. Insiden penembakan dengan korban yang tak sedikit terus terjadi, lanjut dia, bahkan di sejumlah kota para polisinya pun ditembaki oleh penembak gelap.
"Trend yang ada menunjukkan masyarakat Amerika makin nasionalistik, sensitif terhadap negara lain dan Islamophobia juga makin menguat. Retorika Trump yang akan larang muslim masuk Amerika Serikat dan akan bangun tembok sepanjang Amerika Serikat dan Meksiko ternyata dapat dukungan yang kuat," tulis SBY lagi.
Menurut dia, situasi prapilpres makin panas dan kampanye negatif makin menjadi-jadi, sementara bentrokan fisik terjadi di sejumlah tempat kampanye. Dia menilai, saatnya Amerika lakukan introspeksi dan berbenah diri, karena hampir tak percaya semua itu terjadi di negara yang berperadaban maju.
"Pilpres 2016 di Amerika Serikat saat ini memang adalah urusan dalam negeri mereka. Tetapi yang mereka bicarakan adalah dunia dan juga menyangkut negara lain. Sekalipun ancaman Trump untuk larang Muslim masuk Amerika Serikat itu baru retorika politik, tetapi telah memunculkan ketegangan dan masalah baru," terang dia.
SBY juga berpesan kepada Indonesia dalam melihat gejolak politik yang ada di Amerika Serikat. Menurut dia, Indonesia harus netral, tidak mendukung capres manapun di Pilpres Amerika.
"Untuk Indonesia, kita tentu bersikap netral dalam pilpres di AS. Namun secara moral kita bisa ingatkan agar para politisi AS lebih berhati-hati. Bagi Indonesia, janganlah kita serba silau dengan negara lain. Kita bisa lebih baik. Asalkan kita terus berbenah dan sempurnakan diri," tegas dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wali Kota Hamtramck, Amer Ghalib, tegas mendukung Donald Trump di Pilpres AS yang akan berlangsung November mendatang.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga menuliskan harapan ke depan terkait kerja sama Indonesia dan Amerika Serikat semakin erat.
Baca SelengkapnyaKedua capres justru melenceng dan saling menyerang rivalnya dengan pernyataan yang berkelok-kelok.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, Indonesia dan Amerika Serikat merupakan mitra strategis yang memiliki hubungan kuat dan beragam.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR RI, Syamsu Rizal merespons soal ancaman Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump kepada negara-negara Brics
Baca SelengkapnyaDia menyinggung dinamika perekonomian saat masa kepemimpinan periode pertama Trump sepanjang 2017-2021.
Baca SelengkapnyaBiden resmi mengumumkan mundur dari konstestasi Pilpres AS dan mendukung Kamala Harris. Dia beralasan, ingin fokus pada tugas-tugasnya di sisa masa jabatan.
Baca SelengkapnyaKedua capres justru melenceng dan saling menyerang rivalnya dengan pernyataan yang berkelok-kelok.
Baca SelengkapnyaPontesi menangnya Donald Trump ini berdampak langsung pada nilai tukar atau kurs Rupiah.
Baca SelengkapnyaTrump akan kembali menjabat sebagai presiden AS ke-47.
Baca SelengkapnyaSebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaKata "Amin" kini sensitif diucapkan di kalangan Partai Demokrat. Beberapa kader yang mengucapkannya membuat ekspresi SBY berubah.
Baca Selengkapnya