SBY dan Prabowo bertemu buat koordinasi, bukan bicara koalisi 2019
Merdeka.com - Partai Demokrat belum akan memberikan sikap terkait ajakan Gerindra untuk membentuk poros di Pemilu 2019. Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga dijadwalkan bertemu dalam waktu dekat ini.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto mengatakan, pertemuan antara Prabowo dan SBY hanya sebatas koordinasi.
"Di sini tidak ada merapat atau tidak, di sini adanya koordinasi. Jadi tidak ada yang diam terus yang lain merapat," kata Agus di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/7)
-
Siapa yang akan bertemu Prabowo? Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut, presiden terpilih Prabowo Subianto akan segera bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Presiden Prabowo memanggil ketua umum partai? Seperti diketahui, hari ini Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah ketua umum partai politik ke Istana Negara, Jakarta.
-
Kapan pertemuan Prabowo dan Megawati direncanakan? 'Pertemuan itu (antara Prabowo dan Megawati) sudah terjadwal dan sudah di atas mejanya Prabowo,' tutupnya.
-
Kapan Prabowo dan Jokowi berbincang? Momen pembicaraan itu diceritakan kembali oleh Prabowo Subianto saat hadir di acara bertajuk Prabowo menyapa kampung halaman di Lapangan Schwarz Langowan, Minahasa Sulawesi Utara, pada Senin (5/2/2024).
Koordinasi dilakukan karena Gerindra dan Demokrat memiliki nasib yang sama soal ambang batas pencalonan presiden di bawah 20 persen. Oleh karena itu, partai-partai politik terpaksa harus berkoalisi untuk mengusung pasangan calon Presiden-calon Wakil Presiden.
"Karena Gerindra dan Demokrat sama-sama mempunyai threshold tidak sampai 20 persen. Begitupun dengan yang lain. Semua di sini tidak ada parpol yang sampai 20 persen. Seperti PDIP, Golkar Gerindra, Demokrat. Kecuali periode dulu Demokrat 20,9 persen, sekarang tidak ada," tegasnya.
Kendati demikian, Agus menyebut partainya akan tetap mengusung calon Presiden atau Wakil Presiden di Pemilu 2019 mendatang. Keputusan itu merupakan hasil dari rakernas Partai Demokrat di Lombok, Nusa Tenggara Barat beberapa waktu lalu.
"Tapi kalau melihat yang sekarang Demokrat nampaknya akan mengajukan salah satunya di dalam Pemilu 2019. Demokrat sudah dipastikan punya calon Presiden atau Wakil Presiden," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertemuan Demokrat dan Gerindra akan membahas isu-isu terkini.
Baca SelengkapnyaSufmi Dasco Ahmad mengungkapkan pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Baca SelengkapnyaDengan kehadiran Partai Demokrat, diyakini akan memperkuat komposisi dan dukungan partai politik di Koalisi Indonesia Maju
Baca SelengkapnyaDjarot memastikan komunikasi antara Partai Demokrat dengan PDIP tetap terjalin
Baca SelengkapnyaPenentuan bakal cawapres pendamping Prabowo bakal dilakukan secara kekeluargaan bersama seluruh parpol yang tergabung dalam KIM.
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyatakan, pertemuan SBY beserta Agus Harimurti Yudhoyono dengan Prabowo merupakan pertemuan balasan
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu di Hambalang
Baca SelengkapnyaGerindra mengapresiasi pertemuan tertutup Jokowi dengan SBY di Istana Bogor.
Baca SelengkapnyaDemokrat sedang berada di persimpangan menentukan langkah politik selanjutnya.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh ikut dalam persamuhan tertutup itu.
Baca SelengkapnyaSBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik
Baca SelengkapnyaSantoso tidak mengetahui teknis soal pertemuan Jokowi dan SBY.
Baca Selengkapnya