SBY dinilai bisa hambat pencapresan Prabowo
Merdeka.com - Koalisi antara PDIP, PKB dan NasDem untuk mengusung Joko Widodo (Jokowi) dinilai sudah kuat dan tak dapat diganggu oleh partai lain. Lain halnya dengan pencapresan Prabowo Subianto dari Partai Gerindra yang dinilai masih belum aman.
Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanam mengatakan, pencapresan Prabowo masih bisa diganggu dengan Partai Demokrat. Menurut dia, Demokrat melalui Ketua Umumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa saja menawarkan koalisi kepada PAN dan PKS.
"Yang resmi (koalisi dengan Gerindra) kan baru PPP, yang lain belum. PAN, PKS masih negosiasi dengan Prabowo soal cawapres dan nego lainnya. Kalau tidak cocok, maka bisa saja SBY mengajak PAN dan PKS," ujar Djayadi saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (12/5).
-
Kenapa PKB mendukung yang lain di Pemilu lalu? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Bagaimana SBY membantu kampanye Prabowo-Gibran? SBY beberapa kali ada di kampanye Prabowo seperti di Aceh dan di Jatim.
-
Kenapa SBY bisa membantu Prabowo? Pengalaman SBY bisa menjadi kekuatan bagi Prabowo. Tetapi, Gerindra memahami SBY tidak bisa selalu turun gunung karena juga memiliki kesibukan. 'Tentu pengalaman-pengalaman beliau akan menjadi kekuatan bagi kami juga tapi kita mengerti beliau mungkin juga punya kesibukan juga, kita tunggu pada saat yang pasti nanti akan kita umumkan bersama.'
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang menunjukkan dukungan kepada SBY di Pestapora? Selain mendapatkan dukungan dari anak dan menantunya, SBY juga memperoleh sokongan dari para cucu serta anggota keluarga lainnya.
-
Kenapa PKB mempertimbangkan untuk mendukung Anies? PKB Pertimbangkan Dukung Anies Maju Pilgub Jakarta 2024 Namun, PKB juga sudah punya jagoan sendiri untuk diusung sebagai bakal calon gubernur Jakarta. Wasekjen PKB Syaiful Huda mengungkapkan, partainya sudah membuka komunikasi awal dengan Anies Baswedan untuk maju di Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.Dia mengatakan, PKB tengah mempertimbangkan untuk mengusung Anies.
Karena itu, dia mendesak agar Gerindra segera mengumumkan rekan koalisinya sebelum diganggu oleh Demokrat. Dengan demikian, pencapresan Prabowo sudah aman seperti Jokowi yang sudah diusung oleh PDIP, PKB dan NasDem.
"Dugaan saya, Gerindra akan cepat-cepat mengumumkan koalisinya sebelum SBY mengambil keputusan, karena kalau SBY memutuskan untuk membentuk poros sendiri, sementara Gerindra belum umumkan koalisi, maka bisa-bisa PAN, PKS tidak jadi bergabung," prediksi dia.
Sementara Sekjen PPP Romahurmuziy menampik pencalonan Prabowo bisa diganggu oleh Demokrat. Menurut dia, koalisi Gerindra dan PPP sudah cukup untuk mendapatkan tiket pencalonan presiden bagi Mantan Danjen Kopassus itu.
"Dukungan PPP otomatis memastikan tiket pencalonan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2014. Karena dengan jumlah kursi Partai Gerindra 73 dan PPP 39 kursi (total 112), maka persyaratan sebesar setidaknya 112 kursi DPR RI untuk pencalonan presiden berdasarkan UU terpenuhi," kata Romahurmuziy.
Namun KPU belum secara resmi mengumumkan perolehan kursi partai politik di DPR RI sesuai hasil pemilu legislatif 9 April yang lalu. Rencananya, KPU baru akan mengumumkan hasil tersebut pada Rabu (14/5) nanti.
Diketahui, dalam UU Pilpres No 42 Tahun 2008 menyatakan parpol harus melewati Presidential Threshold (PT) sebesar 20 persen kursi nasional (112 kursi) dan 25 persen suara sah nasional untuk bisa mengusung capres dan cawapres.
Berikut prediksi perolehan kursi DPR RI:
1. NasDem (6,72%/38 kursi)
2. PKB (9,04/47 kursi)
3. PKS (6,79%/40 kursi)
4. PDIP (18,95%/108 kursi)
5. Golkar (14,75%/92 kursi)
6. Gerindra (11,81%/75 kursi)
7. Demokrat (10,19%/60 kursi)
8. PAN (7,59%/47 kursi)
9. PPP (6,53%/38 kursi)
10. Hanura (5,26%/18 kursi) (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini Gerindra masih menunggu deklarasi resmi Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaKampanye akbar di Banyuwangi, SBY ajak masyarakat untuk pilih Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaPAN mengatakan, bila Demokrat gabung Koalisi Indonesia Maju, kekuatan politik akan bertambah.
Baca SelengkapnyaSBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik
Baca SelengkapnyaDia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga meminta SBY secara khusus untuk menjadi mentornya langsung di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaHasil keputusan Majelis Tinggi Partai bahwa Demokrat mendukung Prabowo
Baca SelengkapnyaSBY juga mengajak masyarakat mencoblos Partai Demokrat. Sebab menurutnya, Demokrat adalah partai yang selama ini selalu berpihak dan memperjuangkan hak rakyat.
Baca SelengkapnyaSBY hadir bersama rombongan Majelis Tinggi Partai lainnyaib menyampaikan langsung dukungannya tersebut kepada Prabowo.
Baca SelengkapnyaYusak mengatakan, pertemuan SBY dan Jokowi menimbulkan efek psikologis berupa dukungan terhadap Prabowo.
Baca Selengkapnya