SBY: Gus Dur lebih reaktif, Megawati cenderung diam
Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) punya penilaian tersendiri terhadap gaya komunikasi dua pendahulunya, KH Abdurrahman Wahid ( Gus Dur ) dan Megawati Soekarnoputri . Menurut SBY, sikap keduanya sangat berbeda saat menanggapi berbagai isu dan komentar publik.
"Gus Dur lebih reaktif, sedangkan Ibu Megawati cenderung diam," kata SBY di halaman 611 buku 'Selalu Ada Pilihan', seperti dikutip merdeka.com, Minggu (19/1).
SBY mengatakan, tentu kedua mantan bosnya itu memiliki pertimbangan masing-masing dalam bersikap demikian. "Tidak bisa dianggap jelek," katanya.
-
Siapa yang berhak memilih? KPU sudah menentukan siapa saja yang bisa menjadi pemilih dalam pemilu.hal itu tertuang dalam peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2022 sebagai berikut: 1. Genap berusia 17 (tujuh belas) tahun atau lebih pada hari pemungutan suara, sudah kawin, atau sudah pernah kawin.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Apa yang dipilih di Pilkada? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah proses demokratis yang dilaksanakan untuk memilih pemimpin di tingkat daerah.
-
Bagaimana Soeharto memilih Wakil Presiden? 'Saya tidak sendiri memilih wakil presiden,' kata Soeharto.Tahun 1983, berdasarkan berbagai pertimbangan, pilihan jatuh pada Jenderal (Purn) Umar Wirahadikusumah.
-
Apa jabatan Try Sutrisno sebelum jadi Wapres? Saat itu, ABRI terdiri dari TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan POLRI.
Namun, kata SBY, terkait dua model komunikasi itu, dia memilih berada di tengah. "Saya memilih di antara keduanya (Gus Dur-Megawati)," kata SBY.
"Jika harus bicara ya saya bicara, tetapi jika harus diam saya pun akan diam," jelas SBY.
SBY mengakui, dia sengaja untuk tidak menanggapi setiap isu dan komentar para pengamat dan politisi. Karena, di samping tidak perlu, juga akan menyita waktunya.
"Berarti, kalau hal begitu saya lakukan saya justru tidak bisa bekerja. Waktu saya akan habis untuk itu," ujar SBY menambahkan pertimbangan lain adalah agar politik tidak terus tegang dan panas.
Namun ada kalanya SBY cepat merespons isu dan komentar publik. "Bahkan, dalam banyak hal saya respons secara seketika, terutama kejadian yang bersifat eskalatif dan bisa memburuk," katanya.
"Atau saya respons sebelum isu itu bergerak liar ke kiri dan ke kanan, yang akhirnya bisa sungguh mengganggu," imbuh SBY. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah Presiden RI terdahulu tercatat pernah bermanuver menyiapkan penerus.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid meminta Barikade Gus Dur tidak memilih Anies-Cak Imin di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAHY menilai tidak ada permusuhan yang abadi antara Megawati dan SBY.
Baca SelengkapnyaSultan HB X menyebut dirinya menunggu keputusan dari Jokowi terkait pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaYenny mengingatkan, jangan sampai Pilpres menjadi ajang pecah belah di antara anak bangsa.
Baca SelengkapnyaKetua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo membela Megawati Soekarnoputri usai menyebut penguasa hari ini seperti zaman orde baru
Baca SelengkapnyaDukungan itu dirasakan sendiri oleh Prabowo, meski Gus Dur sudah tutup usia pada 30 Desember 2009.
Baca SelengkapnyaGus Dur adalah pemimpin yang begitu dicintai rakyat Indonesia karena sosoknya gigih memperjuangkan hak-hak kaum minoritas.
Baca SelengkapnyaInayah Wulandari Wahid mengulas etika demokrasi yang digaungkan ayahnya Gus Dur.
Baca Selengkapnya