SBY: Kalau ada yang nekat kudeta, saya berada di pihak seberang
Merdeka.com - Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan siap pasang badan jika sampai ada kalangan TNI ada yang berniat melakukan kudeta terhadap presiden.
Sebab, menurutnya, hal itu sama saja dengan merusak nilai-nilai yang selama ini dibangun Indonesia sebagai sebuah bangsa yang demokrasi dan berdaulat.
"Kalau ada pemikiran militer untuk melakukan kudeta, sekarang saya yang paling depan untuk mengatakan menolak dan tidak setuju," ujar SBY.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Siapa yang sebut hukum di Indonesia terguncang? Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Chico Hakim menyebut, bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capres-cawapres menjadi persoalan serius terkait hukum di Indonesia.
-
Apa perubahan sosial budaya yang terjadi di Indonesia? Terdapat beberapa gambaran perubahan sosial dan buaya yang terjadi di Indonesia, mulai dari perpindahan masyarakat, gender, hingga pola konsumsi.
-
Apa kerugian negara akibat korupsi Bansos Jokowi? 'Kerugian sementara Rp125 milyar,' pungkasnya.
-
Apa yang selalu ditekankan Jenderal Bambang Utoyo? Meski demikian, selama menjadi pimpinan tertinggi TNI AD, Jenderal Bambang telah berbuat banyak dengan menyumbangkan pikiran demi kemajuan bangsa khususnya Angkatan Darat. Ia selalu menekankan pentingnya 'Menjaga Keutuhan Angkatan Darat'.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
Hal itu disampaikan SBY saat memberikan sambutan, dalam acara bedah buku 'Transformasi TNI: Dari Prajurit Kemerdekaan menuju Tentara Profesional dalam Demokrasi' karya Letnan Jenderal (Purn) Agus Widjojo, di Auditorium CSIS, Jakarta Pusat, Senin (28/9).
"Dan kalau ada yang sampai nekat melaksanakan kudeta, saya akan berada di pihak yang berseberangan. Karena itu merusak apa yang sudah kita lakukan sampai hari ini," pungkasnya.
SBY mengatakan, sesungguhnya saat ini terbuka ruang yang cukup besar, jika Panglima TNI atau bahkan Kapolri ingin menyampaikan usulan atau masukan kepada presiden. Bahkan, keduanya bisa mengingatkan sang kepala negara.
"Presiden memiliki ruang komunikasi dengan Panglima TNI dan Kapolri. Kalau ada pikiran-pikiran TNI yang ingin disampaikan kepada Presiden, sampaikan dengan cara yang baik, kontekstual, sambil memberikan rekomendasi," ujar SBY.
"Mungkin mengingatkan juga tidak dilarang. Pasti Presiden mendengarkan," katanya menambahkan.
SBY mengatakan, TNI harus tetap mengambil sikap profesional dengan mematuhi komando presiden sebagai panglima tertinggi, sekalipun ada kebijakan kepala negara yang berlawanan dengan kepentingan TNI.
"Tapi kalau tiba-tiba mengambil jalan pintas untuk melakukan kudeta atau pengambilalihan kekuasaan, saya kira demokrasi kita akan tercoreng, dan kita akan mundur jauh ke belakang. Itu bukan pilihan reformasi yang kita laksanakan hingga saat ini," kata SBY.
Diketahui, dalam acara bedah buku tersebut, hadir pula mantan Panglima ABRI Jenderal TNI (Purn) Wiranto, mantan Kepala Staf AL Laksamana TNI (Purn) Agus Suhartono, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, mantan Wakasad Letnan TNI (Purn) Kiki Syahnakri, mantan Seskab yang juga pengamat militer Andi Widjajanto, CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah, Direktur Imparsial Al'Araf, dan pengamat politik Ikrar Nusa Bakti.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SBY mengatakan, menjaga demokrasi itu penuh tantangan. Maka untuk menjaga demokrasi tersebut diperlukan perjuangan.
Baca SelengkapnyaSBY meminta agar kader Demokrat berjuang di tengah politik pragmatis.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh berharap para pemimpin nasional tidak kehilangan kontrol.
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan seluruh kader Demokrat wajib bersyukur dikhianati NasDem dan Anies.
Baca SelengkapnyaArtikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono beri kritik keras ke politisi dan jenderal. Begini isinya.
Baca SelengkapnyaDemokrat mendapatkan hikmah karena Anies akhirnya memutuskan meninggalkan AHY.
Baca SelengkapnyaSalah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaPesan yang kedua yakni, kader merasa bahwa Partai Demokrat diprank oleh musang berbulu domba. Dia pun mengaku tertegun dengan kalimat itu.
Baca SelengkapnyaSBY mengaku memiliki banyak kekurangan saat memimpin Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY terlihat menahan emosi melihat sikat Capres Anies Baswedan yang memilih Cak Imin dibanding AHY.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca Selengkapnya