SBY kini punya kartu truf paksa Megawati buka komunikasi
Merdeka.com - Berbagai cara dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk berkomunikasi kembali dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Entah apa motivasi di balik keinginan SBY memperbaiki hubungan dengan Megawati yang renggang selama 10 tahun belakangan, namun yang jelas keinginan tersebut berulang kali diungkapkan sang presiden di senjakala kekuasannya.
Cerita keretakan hubungan SBY dan Megawati sebenarnya sudah menjadi rahasia umum. Almarhum Taufiq Kiemas (TK), suami Megawati, juga pernah berupaya mendekatkan keduanya setelah hubungan bekas presiden dan menterinya itu tak akur. Namun, upaya itu juga tidak berhasil.
-
Siapa yang ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Siapa yang ditugaskan Jokowi untuk membujuk Megawati? 'Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan,' sebutnya.
-
Apa keinginan Prabowo terkait Megawati? Begitu pula dengan Prabowo Subianto yang mengungkap ada rencana untuk melakukan pertemuan politik dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hanya saja, Prabowo belum tahu kapan Megawati bersedia menerimanya.
-
Apa yang disampaikan Megawati kepada Prabowo? 'Bu Mega tadi menyampaikan salam hormat untuk Pak Prabowo dan Pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk Bu Mega,' kata Muzani.
-
Kenapa SBY bermimpi bertemu Megawati? Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir,“ tulis SBY di akun twitter resminya, Senin (19/6).
-
Kenapa Prabowo minta bantuan Demokrat? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
Kini dalam hitungan hari menjelang lengser, SBY seolah mempunyai kartu truf untuk memaksa Megawati membuka komunikasi lagi dengannya. Kartu truf itu adalah situasi keterdesakan koalisi Jokowi-JK dalam mencari teman koalisi. Sebab, tanpa teman koalisi, kubu Jokowi-JK diprediksi bakal kalah dalam pemilihan ketua DPR dan MPR.
Belum lagi, tanpa teman koalisi, perjalanan pemerintahan Jokowi-JK diperkirakan bakal 'diganggu' oleh Koalisi Merah Putih yang mendominasi DPR. Dalam kondisi inilah Partai Demokrat menawarkan diri sebagai kawan koalisi namun dengan syarat: Megawati harus menelepon SBY.
"Hanya satu syaratnya, SBY minta ibu Mega telepon. Itu saja," kata seorang politikus yang ada di kubu Jokowi-JK kemarin.
Syarat itu, kata sumber tersebut, disampaikan SBY kepada Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi), saat bertemu pada Selasa (30/9) malam lalu. Jokowi pun disebut tak bisa mengiyakan atau menolak permintaan tersebut. Proses lobi terhadap hal itu masih terus dilakukan.
Berikut upaya SBY berkomunikasi lagi dengan Megawati sampai akhirnya mempunyai kartu truf:
SBY bicara di Youtube ingin komunikasi dengan Mega
Dalam sebuah wawancara yang diunggah ke situs berbagi video YouTube pada Jumat 25 April lalu, SBY mengungkapkan keinginannya berkomunikasi dengan Megawati. Dia berharap komunikasi dengan Megawati bisa terjadi seperti halnya komunikasi yang ia lakukan dengan tokoh-tokoh partai politik lain."Saya ini ingin berkomunikasi dengan siapa pun, termasuk dengan Ibu Megawati, sepanjang komunikasi itu berlangsung dengan baik, berangkat dari niat yang baik pula, dan semuanya tentu untuk kepentingan bangsa dan negara, terlebih ketika kita sedang memikirkan siapa pemimpin bangsa yang akan datang. Komunikasi seperti itu diperlukan," kata dia."Oleh karena itulah, kalau memang Tuhan menakdirkan saya bisa berkomunikasi dengan baik dengan Ibu Megawati sebagaimana komunikasi saya dengan yang lain, itu juga bisa menjadi jalan bagaimana bangsa dan negara ini bisa kita majukan bersama-sama," ujar SBY."Tidak harus menyatu dalam satu kubu, tapi paling tidak kita semua menyadari diperlukan kebersamaan dan kemitraan yang baik di antara elemen bangsa, di antara pemimpin bangsa untuk rakyat kita dan untuk masa depan bangsa dan negara kita," tambah SBY.
SBY: Saya sangat siap menjalin silaturahim dengan Ibu Megawati
Lewat buku 'Selalu Ada Pilihan', Presiden SBY mengungkapkan bagaimana upaya almarhum Taufiq Kiemas (TK) mewujudkan hal tersebut. Bahkan, SBY pun mengakui hubungannya dengan suami Megawati itu juga pernah retak karena 'insiden politik'."Meskipun pada 2004 yang lalu pernah ada insiden politik di antara kami berdua (SBY-TK), sejak tahun 2009 kami bersahabat baik," kata SBY dalam buku pada halaman 5, seperti dikutip merdeka.com, Minggu (19/1).SBY mengungkapkan, hubungan baik itu ditunjukkannya dengan memerintahkan Partai Demokrat mendukung penuh pencalonan TK sebagai Ketua MPR pada Oktober 2009. Tidak sampai di situ, SBY mengungkapkan, dirinya juga beberapa kali bertemu dengan TK. Dalam pertemuan itu, kata SBY,"Pak Taufiq Kiemas sering mengatakan bahwa beliau tidak ingin selamanya saya berjarak dengan Ibu Megawati."Atas ajakan itu, SBY mengaku salut dan menghargai pikiran jernih dan jiwa besar TK. Dia juga mengaku merespons dengan baik setiap kali TK berkata demikian."Dan saya sungguh sangat siap untuk setiap saat menjalin tali silaturahim dan saling bertukar pikiran dengan Ibu Megawati," imbuh SBY.
Syarat Demokrat gabung kubu Jokowi: Megawati telepon SBY
Diam-diam rupanya Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tadi malam. Pertemuan dilakukan tertutup untuk membahas arah koalisi di parlemen khususnya soal paket pimpinan DPR.Jokowi mengajak agar SBY bergabung dengan koalisinya yakni PDIP, PKB, Hanura dan NasDem. Namun, pertemuan itu belum menghasilkan keputusan apa-apa."Pak Jokowi yang semalam bertemu dengan Pak SBY," kata sumber melalui sambungan telepon, Rabu (1/10).Menurut sumber itu, pertemuan tak menghasilkan apa-apa karena SBY punya syarat. Apa syarat SBY itu?"Hanya satu syaratnya, SBY minta ibu Mega telepon. Itu saja," kata seorang politikus yang ada di kubu Jokowi-JK ini.Jokowi pun tak bisa mengiyakan atau menolak permintaan tersebut. Karena itu, pertemuan itu belum menghasilkan apa-apa dan baru akan diputuskan rencananya pada sore ini.Informasi ini juga senada dengan yang diungkapkan Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo. Kepada wartawan di Gedung DPR pagi tadi, Tjahjo mengatakan bos-nya sudah bertemu langsung dengan Ketua Umum Demokrat SBY."Sampai tadi malam kami sampai jam 1 sudah ketemu teman-teman di Demokrat. Bos kami juga ketemu SBY juga. Politik itu kan seni lobi dan seni meyakinkan," kata Tjahjo tanpa menjelaskan siapa bos yang dimaksud.Akan tetapi, pertemuan dengan SBY dan yang dikatakan bos-nya itu belum menemukan kata sepakat. "Belum ada putusan, mudah-mudahan dalam satu hari ini," tutur Tjahjo.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun soal sinyal arah dukungan Demokrat, kata Hasto, sejauh ini masih terlihat baru penjajakan.
Baca SelengkapnyaHerman pun minta doa agar pertemuan SBY dan Megawati dapat terwujud.
Baca SelengkapnyaDemokrat ingin Megawati bisa menerima pertemuan dengan SBY
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto mengaku jika komunikasi yang dilakukan dengan Partai Demokrat tidak menemukan jalan buntu (deadlock).
Baca SelengkapnyaReshuffle merupakan kewenangan dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik
Baca SelengkapnyaPolemik ini merupakan buntut dari kandasnya AHY sebagai Bakal Cawapres mendampingi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaPDIP telah berkomunikasi sebelum Demokrat merapat ke koalisi Prabowo
Baca SelengkapnyaHerman, enggan membeberkan rencana pertemuan itu. Ia hanya menyebutkan komunikasi untuk memilih koalisi baru sudah dekat.
Baca SelengkapnyaJokowi tak membantah dirinya meminta Sri Sultan HB X untuk menjembatani pertemuan dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaSBY menegur kadernya, karena mengobrol ketika konsolidasi Partai Demokrat di Sragen
Baca Selengkapnya