SBY: KSP Moeldoko Bersekongkol dengan Orang Dalam Tega Mengkudeta
Merdeka.com - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) geram dengan digelarnya kongres luar biasa di Deli Serdang, Sumatera Utara dan memutuskan Kepala Staf Presiden Moeldoko jadi ketum Demokrat. SBY menganggap KLB itu ilegal. SBY pun geram dengan sikap Moeldoko.
"Banyak yang tidak percaya bahwa KSP Moeldoko yang bersekongkol dengan orang dalam benar-benar tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta ini. Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji dan jauh sikap kesatria," kata SBY dalam jumpa pers, Jumat (5/3).
SBY bercerita satu bulan AHY secara resmi mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang keterlibatan Moeldoko dalam gerakan penggulingan, Setelah itu, kata dia, publik banyak tanggapan yang bernada miring dengan isu tersebut.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa gugatan yang dilayangkan ke Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
"Mereka mengatakan Demokrat hanya mencari sensasi, Demokrat hanya play victim. KSP Moeldoko mengatakan itu hanya ngopi-ngopi, pelaku gerakan mengatakan itu hanya rapat-rapat biasa. Sementara itu, kita juga masih ingat ada pula yang punya keyakinan bahwa KLB ilegal tersebut dan pasti akan dibubarkan oleh pihak Kepolisian. Negara pun tak mungkin membiarkan dan memenangkan itu tanggapan dan komentar sekitar satu bulan yang lalu," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sudah tidak bisa lagi mengelak tidak terlibat kudeta. Perannya terang benderang dengan pengukuhan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Sumatera Utara.
"Terkait keterlibatan KSP Moeldoko yang selama ini selalu mengelak kini terang benderang," ujar AHY dalam konferensi pers, Jumat (5/3).
Moeldoko meruntuhkan pernyataannya sendiri yang mengaku tidak tahu menahu, tidak terlibat bahkan menyebut masalah ini hanya persoalan internal.
"Faktanya KSP Moeldoko bukan kader Demokrat jelas bukan masalah internal Demokrat. Segelintir kader mantan kader yang semangat sekali melakukan KLB tidak mungkin punya semangat kalau tidak dapat dukungan dari KSP Moeldoko," tegas AHY.
AHY mengatakan, motif keterlibatan Moeldoko dalam kudeta tidak berubah, ingin mengambil Partai Demokrat yang sah.
"Puncaknya KLB ilegal maka artinya motif keterlibatan KSP Moeldoko tidak berubah ingin mengambil alih Demokrat yang sah jauh dari moral dan etika politik," tegasnya.
Moeldoko sendiri menerima pinangan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa. Moeldoko menyampaikan melalui sambungan telepon kepada peserta KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3).
Jhoni Allen Marbun saat memimpin jalannya KLB menghubungi Moeldoko. Dia menyampaikan hasil KLB yang memutuskan para peserta sepakat mengangkat Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat periode 2021-2025. Awalnya dia meminta keseriusan peserta KLB terkait pinangan ketua umum itu.
"Saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semua atas amanah ini," kata Moeldoko.
Ia juga turut mempertanyakan apakah penetapan itu sudah sesuai AD/ART partai. Peserta KLB mengamini.
Mantan Panglima TNI itu juga menagih kembali keseriusan kader Demokrat untuk bekerja atas nama integritas. Hal itu pun diamini kembali.
Lantas, Moeldoko menyatakan siap menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025.
"Dengan demikian saya menghargai dan menghormati permintaan sodara untuk kita terima menjadi ketua umum," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyampaikan kepada AHY bahwa sama sekali tidak tahu apa yang anak buahnya perbuat.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menanggapi kemenangan PK Demokrat.
Baca SelengkapnyaMenteri AHY ungkap hubungannya dengan Moeldoko yang pernah berseteru terkait Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaArtikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.
Baca SelengkapnyaSBY sangat bersyukur, dan memberi pesan untuk AHY serta kader Demokrat
Baca SelengkapnyaMoeldoko bagi Partai Demokrat tak termaafkan dan tak terlupakan.
Baca SelengkapnyaNasib Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum Partai Demokrat belum aman. Sebab, peninjauan kembali (PK) yang diajukan Moeldoko Cs kepada Mahkamah Agung belum diputuskan.
Baca SelengkapnyaMantan Ketua KPK Abraham Samad mendesak agar sejumlah kasus yang berhubungan dengan keluarga mantan Jokowi agar dapat segera diusut.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mempertanyakan Agus Rahardjo yang kembali mempersoalkan kasus yang sudah bergulir pada 2017.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengungkap adanya menteri di Kabinet Jokowi yang getol melakukan lobi-lobi.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan, saat dirinya berkunjung ke Istana Bogor, Jokowi mendengar apa yang terjadi di internal Demokrat.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, AHY dan Moeldoko memang memiliki hubungan yang tak baik karena terlibat konflik di Partai Demokrat.
Baca Selengkapnya