SBY nekat naikkan BBM, Partai Demokrat diprediksi tamat
Merdeka.com - Dalam waktu dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Rencana SBY ini diprediksi akan berdampak pula pada Partai Demokrat secara politik.
Menurut Pengamat Politik dari LIPI, Siti Zuhro, masyarakat akan melihat sosok SBY yang akan menaikkan BBM. Sebab, SBY adalah ketua umum Partai Demokrat.
Jika SBY tidak mampu melakukan pencitraan dengan baik, maka pada Pemilu 2014, Demokrat bisa tamat. "Akan wassalam dan bubar Partai Demokrat. Karena SBY identik dengan KIB 2. Jika tak bisa dongkrak maka ya hancur," kata Zuhro kepada merdeka.com, Minggu (16/6).
-
Kenapa suara Partai Demokrat merosot? Merosotnya perolehan suara ditengarai karena konflik internal dan beberapa tokoh partai yang terciduk kasus korupsi.
-
Bagaimana Partai Demokrat meraih suara? Partai Demokrat yang lahir sebelum Pemilu 2004 merupakan partai yang mampu menarik suara dengan mengandalkan popularitas seorang tokoh, yakni Susilo Bambang Yudhoyono.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Mengapa elektabilitas PSI masih rendah? 'Kalau PSI hari ini baru dapat 1,5 persen dari data kita. Kali ini ia belum mendapatkan dampak elektoral sebagai partainya Kaesang yang anaknya Jokowi begitu ya,' kata Hanggoro di Kantor LSI, Jakarta Timur, Selasa (19/12).
SBY dan Demokrat bisa selamat asalkan mampu memanfaatkan momentum. Caranya adalah dengan mendongkrak kinerja para menterinya di sisa masa pemerintahan.
"Demokrat elektabilitasnya bisa didongkrak dengan kinerja Kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2 bekerja secara maksimal. Dengan memanfaatkan kementerian-kementerian yang strategis sehingga mampu untuk akselerasi aktivitas terhadap pembangunan," katanya.
Dengan demikian, Partai Demokrat akan aman pada Pemilu 2014. "Seperti memaksimalkan Kemendikbud, Kemenkes, Tenaga Kerja (Menakertrans), Kementerian Ekonomi, harus bagus dan dirasakan masyarakat," ujarnya.
Zuhro melihat, saat ini SBY sedang galau soal rencana kenaikan BBM. "Satu sisi akan mempertaruhkan partainya tak populer dan satu sisi ada kesulitan APBN," ujar Zuhro.
Belakangan ini, elektabilitas Demokrat dalam beberapa lembaga survei terbukti terus mengalami penurunan. Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) misalnya, suara Demokrat terus menurun.
Survei yang dilakukan pada 1-8 Maret 2013 lalu itu, elektabilitas Partai Demokrat hanya 11,7 persen. Perolehan Partai Demokrat ini berada di bawah PDIP yaitu 18,8 persen. Sementara di posisi puncak ditempati Partai Golkar dengan 22,2 persen.
Survei LSI ini dilakukan di 33 provinsi di Indonesia dengan melibatkan 1.200 responden. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,9 persen. Perolehan suara Partai Demokrat ini berbanding jauh pada Pemilu 2009 yaitu 20,85 persen.
Setelah pemilu 2009, LSI kembali melakukan survei, hasilnya suara Demokrat terus mengalami penurunan. Seperti survei pada Juni 2011 yaitu hanya 15,5 persen, sedangkan pada Februari 2012 merosot lagi pada angka 13,7 persen. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca SelengkapnyaTemuan LSI, terjadi dinamika elektabilitas partai sebagai peserta Pemilu.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei elektabilitas Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 46,6 persen
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo terus meningkat lantaran mesin politik KIM sudah mulai panas.
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPopuli Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.
Baca Selengkapnyaapabila pemilihan legislatif dilakukan pada hari ini, PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih dengan 17,4 persen."
Baca SelengkapnyaHasilnya, partai PDI Perjuangan tetap unggul dibanding partai lainnya, dengan suara 16.82 persen
Baca SelengkapnyaKeyakinan itu, kata Hasto, didasari hasil survei yang mencatat suara bimbang atau ragu sangat tinggi yakni 17,3 persen.
Baca SelengkapnyaKendati tertinggi, hasil survei dilakukan Poltracking Indonesia, menunjukkan tren elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan sejak September 2023.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan elektabilitas partai politik (parpol).
Baca SelengkapnyaPSI yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menjadi partai non parlemen yang alami lonjakan elektabilitas cukup besar.
Baca Selengkapnya