SBY Soroti Pemilu 2019, Demokrat Dorong Pilpres dan Pileg Dipisah
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut Pemilu Serentak 2019 memberikan pengalaman berharga bagi Bangsa Indonesia. SBY menyoroti gelaran pemilu yang kental nuansa politik identitas. Bahkan cenderung berlebihan.
Presiden RI ke-6 ini meminta agar sistem penyelenggaraan pemilu saat ini dievaluasi. Tujuannya agar penyelenggaraan lebih baik di masa depan. Terutama untuk pemerintah, parlemen dan penyelenggara pemilu.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menjelaskan pernyataan tersebut merupakan masukan dari SBY. Dengan tujuan agar penyelenggaraan pemilu dapat diperbaiki.
-
Mengapa Pemilu penting bagi Indonesia? Tujuan pemilu sebenarnya bukan hanya sekadar untuk memilih wakil rakyat saja. Yang mana mereka akan mewakili aspirasi masyarakat di lembaga perwakilan.
-
Bagaimana pemilu di Indonesia berkembang? Pemilu di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan dan evolusi sejak masa kolonial hingga era modern.
-
Mengapa pemilu 2019 penting? Pemilu 2019 menjadi pemilu dengan jumlah pemilih terbanyak dalam sejarah Indonesia.
-
Apa itu Pemilu? Pemilu adalah sarana penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
-
Kenapa pemilu pertama penting untuk Indonesia? Pemilu pertama di Indonesia pada tahun 1955 diselenggarakan sebagai bagian dari proses transisi menuju demokrasi.
-
Siapa yang menyelenggarakan pemilu di Indonesia? Di Indonesia, pemilu diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Bukan keluhan, tetapi masukan, fakta yang terjadi bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki ke depan. Pilpres kemarin itu banyak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan termasuk perpecahan, di antara masyarakat, ya rakyat. Nah ini juga harus diperbaiki ke depan," kata dia, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (12/12).
Pelaksanaan Pileg dan Pilpres yang dilakukan bersamaan juga perlu disoroti. Mengingat timbulnya persoalan, termasuk jatuhnya korban jiwa dari petugas KPPS.
"Kemudian penyelenggaraannya juga mungkin, legislatif dan pilpres itu dilakukan bersamaan itu juga penuh dengan permasalahan. Kita lihat faktanya para tim KPPS banyak jadi korban. Ini satu catatan yang perlu di perbaiki ke depan," urai dia.
Atas dasar itu, pihaknya mendorong agar ke depan pelaksanaan Pilpres dan Pileg tidak lagi dilakukan bersamaan, tapi sebaiknya dipisah.
"Sebaiknya dipisah ya karena apa, satu hal juga kalau di bersamaan seperti kemarin itu ukuran dan penentuan presidential threshold itu kan bermasalah ya, kemarin itu kan PT ditentukan dari pemilu sebelumnya kan, itu juga pernah di pakai," tandasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SBY mengatakan, menjaga demokrasi itu penuh tantangan. Maka untuk menjaga demokrasi tersebut diperlukan perjuangan.
Baca SelengkapnyaPemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaSBY berharap, Prabowo kelak memimpin bangsa Indonesia mampu membenahi sistem pemilu.
Baca SelengkapnyaYusak mengatakan, pertemuan SBY dan Jokowi menimbulkan efek psikologis berupa dukungan terhadap Prabowo.
Baca SelengkapnyaSBY juga mengungkit adanya pihak yang pernah mencoba mengambil paksa Demokrat
Baca SelengkapnyaAHY mendukung Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dipisah pada 2029.
Baca SelengkapnyaSBY menginstruksikan keluarga besar Partai Demokrat untuk memilih Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaSBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik
Baca SelengkapnyaSBY mengingatkan Prabowo tak mengecewakan masyarakat Indonesia
Baca Selengkapnya"Sepertinya para penyelenggara Pemilu lebih menitikberatkan pada pemilihan presiden," kata SBY.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat memiliki target untuk menang di Pileg 2024 dan menang di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSusilo Bambang Yudhoyono merespons soal kritikan yang disampaikan kalangan akademisi terkait demokrasi di Indonesia.
Baca Selengkapnya