SBY telepon Khofifah: Jika mulai memimpin nanti harus dirangkul semua

Merdeka.com - Pasangan calon Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak mengungguli pesaingnya Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno versi quick count (hitung cepat) sejumlah lembaga survei. Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono yang melakukan pemantauan quick count di kantor DPP langsung mengucap syukur. Dia juga sempat menghubungi Khofifah via telepon.

"Teman-teman di Jakarta terus memantau. Kita perlu mengucap syukur Alhamdulillah karena dengan quick qount yang sudah hampir 100 persen Alhamdulillah jarak antara Ibu Khofifah-Emil dan Saifullah-Puti jauh. Hampir 10 persen," kata SBY, di lokasi, Rabu (27/6).

Dengan hasil tersebut, SBY optimis Khofifah bisa menjadi orang nomor 1 di Jawa Timur. "Tentu ini aman, meskipun demikian harus kita ikuti proses penghitungan yang real nanti," ujarnya.

SBY juga menyampaikan beberapa pesan kepada Khofifah lewat telepon. Dia meminta Khofifah agar bisa kembali menyatukan warga Jatim setelah terpecah karena Pilkada.

"Sekali lagi kita bersyukur dan pesan saya ibu nanti jika mulai memimpin nanti pertama-tama harus dirangkul semuanya. Kompetisi sudah selesai, semua warga Jatim adalah rakyatnya Ibu Khofifah, diayomi disayang dan saya yakin itu kepribadian Ibu tidak memisah misahkan rekonsiliasi, dalam arti diajak bareng-bareng, itu menjadi kekuatan," katanya.

SBY juga meminta agar Khofifah tidak jumawa. "Jadi ada pepatah AHY bilang menang tidak terbang kalah tidak patah. Saya hanya berpesan sambil bersyukur konsolidasi dan rangkul semuanya ayomi semuanya sehingga Jawa Timur Insya Allah makin maju yang sudah baik dilanjutkan dan yang belum baik diperbaiki. Matur mawon ibu."

Khofifah pun menjawab pesan SBY engan diselingi oleh bahasa Jawa. "Siap-siap bapak. Salam buat ibu, mas AHY, mas Ibas," ucap Khofifah.

Terakhir, SBY kembali mengucapkan selamat kepada Khofifah. "Sekali lagi selamat. Sampaikan salam saya kepada semuanya. Matur nuwun," tutupnya.