Sebagai aset sejarah, DPR serahkan pembangunan gedung baru ke negara
Merdeka.com - Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menegaskan pembangunan gedung parlemen baru memang diperlukan. Apalagi gedung DPR merupakan bagian dari sejarah.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, gedung DPR merupakan milik negara. Selama ini gedung itu kondisinya sudah mengkhawatirkan. Sehingga pembangunan maupun pemeliharaan ini menjadi tanggung jawab negara.
"Pembangunan dan pemeliharaannya adalah tugas negara. Nah, laporan-laporan soal keadaan gedung juga merupakan assesment dari lembaga negara," kata Fahri di Istana Negara, Kamis (5/11).
-
Siapa yang menjadi Ketua DPR RI? Bahkan, lanjut dia, sudah diputuskan dan menjadi sebuah resolusi untuk mengapresiasi Ketua DPR RI Puan Maharani atas kepemimpinannya sebagai Chair dan Presiden AIPA 44th.
-
Siapa ketua DPR? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Kenapa DPR apresiasi Jaksa Agung? Komisi III mengapresiasi sikap tegas Jaksa Agung dalam menghadapi oknum Kajari yang ditangkap oleh KPK. Semuanya berlangsung cepat, transparan, tidak gaduh, dan tidak ada upaya beking-membeking sama sekali, luar biasa. Memang harus seperti ini untuk jaga marwah institusi dan kepercayaan masyarakat. Kejagung harus selalu zero tolerance terhadap oknum!
-
Apa yang diapresiasi DPR dari Kejagung? 'Kasus kakap yang telah diungkap pun nggak main-main, luar biasa, berani tangkap sana-sini. Mulai dari Asabri, Duta Palma, hingga yang baru-baru ini soal korupsi timah. Penerapan restorative justice juga terus meningkat setiap tahunnya. Dan selain itu, penyelenggaraan Adhyaksa Awards 2024 malam ini pun merupakan wujud nyata inovasi yang hebat dari Pak Jaksa Agung, pertama dalam sejarah. Ini bisa jadi daya pacu bagi seluruh jajaran untuk berlomba-lomba meningkatkan prestasi dan melayani masyarakat,' ujar Sahroni
Di lokasi sama, Ketua DPR Setya Novanto mengaku telah menyinggung pembangunan gedung baru DPR kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Ini termasuk pembahasan mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.
Seolah lepas tangan, Setya menegaskan masalah gedung baru itu sudah ditangani Sekretariat Jenderal (Setjen DPR). "Itu sudah urusannya sekjen itu," kata Setya Novanto singkat.
Seperti diketahui, Anggota DPR ternyata belum menyerah meloloskan proyek pembangunan gedung baru. Anggaran Rp 740 miliar masuk ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016.
Anggota Komisi XI DPR Jhonny G Plate mengatakan, pengajuan anggaran tersebut melalui Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) dan Sekretariat Jenderal (Setjen DPR). Menurut politisi Partai NasDem ini tidak seluruh fraksi mengajukan perbaikan gedung baru.
"Memang kemarin secara terus terang lolos dalam perhatian pembahasan (Banggar dan pemerintah)," ujar dia kepada wartawan di sela-sela sidang paripurna di Jakarta, Jumat (30/10).
Jhonny membantah tak ada tukar guling antara pemerintah dan DPR terkait anggaran tersebut. Ini dibuktikan tak semua fraksi DPR setuju adanya anggaran gedung baru Rp 740 miliar tersebut.
"Kenyataannya sekarang pun terjadi dissenting opsi, sembilan fraksi setuju, satu menolak (Gerindra)," tuturnya.
Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyetujui adanya gedung baru untuk anggota Dewan. Menurut dia, gedung DPR saat ini sudah tak laik untuk tempat bekerja anggota Dewan.
"Kalau gedung saya sudah bilang yang Nusantara Satu saya setuju. Lebih bagus kantor camat daripada kantor saya. Kalau itu saya setuju. Selama semua bisa direnovasi, kita rawatlah dengan baik gedung ini. Ini peninggalan Bung Karno loh," kata Ruhut.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Jokowi, nyatanya bangunan Istana Negara dan Istana Garuda sudah dapat digunakan untuk acara-acara.
Baca SelengkapnyaKPK belum menjelaskan lebih lanjut terkait apa saja yang didapat penyidik dari hasil penggeledahan kemarin. Hanya saja tiga koper sempat dibawah keluar.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) bukanlah proyeknya.
Baca SelengkapnyaSalah satu gedung yang disatroni oleh penyidik yakni gedung ruang kerja di gedung Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI.
Baca SelengkapnyaSejauh ini sudah ada beberapa perusahaan yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaPenyidik turut menyasar ke beberapa ruangan di gedung Setjen tidak terkecuali ruangan para pegawai.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyerahkan sepenuhnya pada Prabowo
Baca SelengkapnyaHeru menjelaskan, pencabutan status ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) harus melewati proses yang cukup panjang.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, perlu memprioritaskan gedung-gedung lembaga negara seperti yudikatif, eksekutif dan legislatif di IKN.
Baca SelengkapnyaJokowi buka suara soal mengenai perubahan Undang-Undang Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Baca SelengkapnyaIndra tidak menjelaskan detail ketika ditanya tentang temuan sejumlah bukti elektronik oleh KPK
Baca SelengkapnyaPelaksana tugas (Plt) Otorita IKN, Basuki Hadimuljono dipanggil Prabowo Subianto dan ditanya kemajuan pembangunan IKN.
Baca Selengkapnya