Sebagai mantan Ketum Golkar, Jusuf Kalla ingin beri nasihat buat Airlangga Hartanto
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla segera menemui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Pertemuan itu nantinya akan fokus membahas masalah partai dan menyampaikan banyak nasihat kepada Airlangga.
JK, sapaan akrabnya, enggan membeberkan nasihat apa akan diberikan untuk Ketum Golkar tersebut. Kemudian JK juga enggan membeberkan lokasi dan waktu pertemuan tersebut.
"Saya kan bekas ketua Golkar, jadi ketemu ketua golkar ya nasihatin," kata JK di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (3/7).
-
Apa instruksi Airlangga untuk kader Golkar? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Siapa yang diminta tidak mengklaim sebagai kader Golkar? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Apa yang dilakukan Airlangga untuk Golkar? Airlangga Hartarto memperbanyak sebaran tokoh berpengaruh di berbagai dapil. Partai Golkar berhasil menduduki posisi dua perolehan suara pada Pemilu 2024 dengan persentase 15,28 persen atau 23.208.654 suara.
-
Siapa yang ingin Airlangga memimpin Golkar? Kendati begitu, mayoritas pengurus dan kader Partai Golkar menginkan Airlangga melanjutkan kepemimpinannya.
-
Mengapa Golkar meminta Bahlil tak mengklaim sebagai kader? Sahmud Ngabalin mengingatkan, Bahlil bukan lagi sebagai kader partai berlambang pohon beringin. Ia meminta Bahlil tak menjilat ludah sendiri dengan mengaku sebagai kader Golkar. Sebab, Bahlil sendiri sudah mengakui bukan menjadi bagian dari Partai Golkar sejak lama.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
Diketahui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto belum mau menanggapi terkait wacana Partai Demokrat yang akan menyandingkan politikus senior Partai Golkar Jusuf Kalla dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Sampai saat ini kata Airlangga, pihaknya memastikan tetap mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden pada Pilpres 2019. "Belum ada keputusan organisasi," kata Airlangga di DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin kemarin.
Dia juga mengakui akan menemui JK untuk membicarakan hal tersebut. Dia menegaskan pihaknya belum melakukan pembahasan terkait wacana JK-AHY ini dengan Partai Demokrat. "Kalau itu kan saya akan bicara dengan beliau. Belum (ada pembahasan dengan Demokrat)," kata Airlangga.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, Anies Baswedan menyebut pertemuan antara Jusuf Kalla dengan Megawati Soekarnoputri telah direncanakan sejak lama.
Baca SelengkapnyaRK bertemu JK selama kurang lebih 1 jam sejak pukul 17.00 WIB.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku mendapat pesan dan saran dari para senior partai berlambang pohon beringin.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka lebih memilih untuk tidak berbicara soal itu lantaran dirinya tidak mau lagi mencampuri urusan internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai sosok JK yang merupakan politikus senior sangat dibutuhkan
Baca SelengkapnyaPertemuan ini dilakukan setelah Partai Golkar hampir memutuskan Ridwan Kamil sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaKabar yang beredar itu bersamaan dengan acara pembukaan Rapimnas dan Munas XI Golkar di JCC, Senayan, Jakarta.
Baca SelengkapnyaBabah Alun memperlihatkan surat pengunduran diri kepada wartawan.
Baca SelengkapnyaSikap JK dinilai senior Golkar terkait munaslub tidak konsisten kepada Airlangga dan Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaInternal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaDia mengaku pertemuan itu hanya silaturahmi untuk meminta wejangan dan tidak mengajak JK masuk tim sukses
Baca SelengkapnyaPolitisi senior Golkar ini hanya meminta publik menunggu saja.
Baca Selengkapnya