Sebelum Jokowi Godok Menteri, PDIP Nilai Proses Rekonsiliasi Sangat Penting
Merdeka.com - Politisi PDIP, Zuhairi Misrawi, menilai rekonsiliasi dua pasangan capres sebagai harga mati. Menurutnya, langkah itu penting untuk Jokowi mengawali periode kedua kepemimpinannya demi persatuan kesatuan Indonesia.
"Rekonsiliasi kita sebagai bangsa, karena peradaban bangsa adalah peradaban gotong royong persatuan, kita apresiasi seluruh insiatif dari berbagai elemen bangsa untuk terus membangun silaturahmi," kata Zuhairi dalam diskusi polemik di Resto d'Consulate, Jakarta Pusat, Sabtu (6/7).
Zuhairi berpandangan, rekonsiliasi adalah sikap move on bagi mereka yang belum legowo untuk duduk bersama. Karenanya, rekonsiliasi menjadi hal yang harus digaungkan agar para pihak berseteru sebelumnya dapat kembali guyub.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Apa posisi calon menteri Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo dengan calon menteri? 'Ada yang sudah mengusulkan dan sedang diprofiling disimulasikan ya nanti pada waktunya akan disampaikan kembali kepada ketua umum yang bersangkutan,' kata Dasco, saat diwawancari di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (14/9).
-
Bagaimana cara Jokowi mempersiapkan Prabowo? 'Jadi, Mas Bowo berangkat ke sini ketemu ini jadi beliau yang saya siap pak siap bener saya ke Tiongkok atas petunjuk beliau saya ke Jepang saya sekarang di perintahkan untuk ke Timur Tengah karena sangat penting,' imbuh dia.
-
Siapa calon Menkeu Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Siapa yang direkomendasikan oleh DPP PDIP sebagai calon wakil wali kota? Putri politisi senior PDIP Aria Bima, Sukma Putri Maharani, mengaku legowo dan menerima keputusan DPP PDIP yang merekomendasikan Bambang Nugroho (Bambang Gage) sebagai bakal calon wakil wali kota mendampingi Teguh Prakosa di Pilkada Solo di Pilkada Solo 2024.
"Jadi kita semua dari partai politik akan gagal kalau tidak mampu membangun rekonsiliasi dalam konteks bangsa. Rekonsiliasi bukan cuma politik, tapi juga sosial untuk menatap bangsa ke depan," jelas Zuhairi.
Dia menambahkan, bila langkah rekonsiliasi sudah rampung, maka selanjutnya pemilihan menteri menjadi hal penting yang layak digodok. Zuhairi yakin, Jokowi tinggal memilih dari calon-calon yang sudah disodorkan.
"Indonesia sekarang adalah Indonesia Emas, banyak orang baik, saya kira figur sudah banyak Jokowi tinggal pilih," jelas Zuhairi.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan yang juga Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko menyebut pertemuan antara Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi dengan rivalnya di Pilpres 2019, Prabowo Subianto bukan menjadi agenda prioritas. Moeldoko menilai kondisi pasca Pilpres 2019 sudah kembali normal.
"Kan semuanya sudah selesai masyarakat sudah baik-baik aja di luar, di bawah. Menurut saya, hal yang udah normal sebenarnya jadi tidak terlalu penting lah itu dibicarakan lagi. Kemungkinan jadwal bertemunya kapan itu kan berkaitan dengan waktu aja," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (5/7).
"Tetapi kalau semua sudah berjalan normal saya pikir bukan menjadi sebuah agenda yang prioritas," sambungnya.
Menurutnya, masyarakat terjebak dalam agenda pertemuan Jokowi dan Prabowo yang belum diketahui kapan waktunya. Padahal, katanya, bangsa Indonesia memiliki tantangan yang lebih besar, bukan hanya persoalan politik.
"Nanti kita semuanya hanya terjebak di situ kita menjadi enggak maju-maju," ucapnya.
Mantan Panglima TNI itu meminta kepada semua pihak untuk tak membesarkan masalah rekonsiliasi ini. Moeldoko khawatir nantinya akan terjebak dalam rekonsiliasi yang hanya memikirkan negosiasi dan kepentingan kelompok tertentu.
"Kita ini negara loh, memikirkan negara. Jangan kita terjebak antara satu elite ke elite, jangan terjebak satu kelompok ke kelompok. Kita harus memikirkan negara," kata dia.
Reporter: M Radityo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyebut, bahwa Prabowo pasti sudah mempertimbangkan matang untuk memilih menteri yang berasal dari kabinet Indonesia maju.
Baca SelengkapnyaNantinya pemerintahan akan diisi para ahli yang mempunyai keahlian di bidang tertentu.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaPartai Koalisi Prabowo Mulai Bicara Jatah Menteri, Demokrat: Tidak Ada Dusta Antara Kami
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca SelengkapnyaInformasi yang beredar ada tiga nama dari PDIP yang digadang masuk bursa kabinet.
Baca SelengkapnyaPelantikan ini bagian dari reshuffle kabinet yang bertujuan untuk mendukung transisi pemerintahan dari Joko Widodo ke Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya 17 menteri Jokowi dalam daftar calon menteri kabinet Prabowo-Gibran pada pemerintahan mendatang dilatarbelakangi oleh konsep keberlanjutan.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melakukan perombakan kabinet atau reshuffle dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaWacana reshuffle kabinet muncul usai Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor.
Baca SelengkapnyaPDIP berharap susunan kabinet mencerminkan bagaimana kebijakan pemimpin di dalam melihat persoalan dan arah bagi masa depan.
Baca SelengkapnyaSikap politik Demokrat dalam beberapa tahun belakangan menjadi oposisi disoroti PDI Perjuangan apabila menerima tawaran kursi menteri dari Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya