Sebut Hanura tak ada harapan, kader lompat ke Demokrat Jabar
Merdeka.com - Kader Partai Hanura kembali membuat kejutan di kontestasi Pilkada Jawa Barat. Puluhan pengurus Hanura di Jawa Barat memilih keluar dari partai, lalu mendukung pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Deddy-Dedi) di ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018.
Eks Ketua DPC Partai Hanura Kota Bandung Tedi Kurniawan dan rekannya memberi dukungan langsung di Posko Pemenangan Deddy-Dedi di Jalan Karang Sari, Kota Bandung, Senin (30/4/2018). Secara simbolis mereka melepaskan seragam Partai Hanura dan memutuskan berjuang dengan Partai Demokrat di Pilgub Jabar.
Keputusan itu didasari kekecewaan terhadap kepengurusan Hanura yang disebut tidak ada yang bisa diharapkan. "Ini bukan karena emosional, tapi merupakan pilihan rasional yang terukur," katanya di hadapan wartawan.
-
Mengapa kekecewaan terjadi? Terkadang, kekesalan dan rasa kecewa memang rentan terjadi saat kita menjalin suatu hubungan asmara.
-
Apa yang membuat orang merasa kecewa? 'Kekecewaan terbesar adalah saat orang yang kita cintai menjadi sumber kekecewaan itu sendiri.'
-
Apa yang dimaksud kata-kata kecewa? Kata-kata kecewa yang bijak adalah salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan seseorang dalam meluapkan emosinya.
-
Siapa yang merasakan kekecewaan? 'Saya hanya ingin tahu saja, bagaimana rasanya makan bersama dengan keluarga.'
-
Kata-kata apa yang menggambarkan harapan yang tidak terpenuhi? Harapan adalah akar dari semua rasa sakit di hati.
-
Mengapa orang merasa kecewa? Kecewa adalah puncak dari kemarahan yang sudah tidak bisa lagi dilampiaskan melalui emosi yang meluap-luap.
Dia mengklaim, langkahnya itu akan disusul oleh ribuan kader Hanura lainnya. Sebab, sebelum keluar, dia dan rekan-rekannya adalah pengurus strategis partai Hanura.
"Kalau kader (Hanura) kita bisa bawa ribuan karena kami yang mengurus mereka," imbuhnya.
Mengenai pilihan politik untuk bergabung ke Demokrat, Tedi menilai partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu memiliki rekam jejak yang baik. Demokrat juga sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004 dan 2009.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Irfan Suryanegara menyatakan keberadaan eks kader Hanura bisa menambah kekuatan untuk memenangkan Deddy-Dedi di Pilgub Jabar.
"Ini bukan yang pertama kali. Ada kader organisasi dan partai lain juga telah bergabung dengan Demokrat dan siap memenangkan Deddy-Dedi di Pilgub Jabar 2018," pungkasnya.
Untuk informasi, Partai Hanura sebenarnya telah resmi mengusung pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) di pilgub Jabar. Hanya saja, setelah kepemimpinan Osman Sapta Odang (Oso) beralih ke Daryatmo. Kontestasi dukungan di Pilgub Jabar berubah.
Perpindahan dukungan dari kader Hanura pun bukan kepada Deddy-Dedi saja. Sebelumnya Partai Hanura Jawa Barat Kubu Daryatmo resmi memberi dukungan kepada paslon TB Hasanuddin-Anton Charliyan di Pilgub Jabar. Mereka janji akan mengamankan satu juta pemilih dari Hanura.
Resminya dukungan itu ditandai dengan penyerahan surat keputusan (SK) dari Ketua DPD Hanura Jabar kubu Daryatmo, Wisnu Purnomo kepada Ketua Tim Pemenangan Pasangan Hasanah, Abdy Yuhana, di Kantor Sekretariat DPD PDIP Jawa Barat, Selasa (24/4).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Jusuf Hamka mengungkapkan pengunduran dirinya dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Langkah ini diikuti Jusuf Hamka juga mengundurkan diri dari posisinya di Dewan Penasihat.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka mengakui keputusan mundur karena melihat pergolakan di Golkar yang berujung pengunduran diri Airlangga.
Baca SelengkapnyaBabah Alun memperlihatkan surat pengunduran diri kepada wartawan.
Baca SelengkapnyaKomandanTe bagian dari strategi pemenangan elektoral terpimpin secara gotong royong yang bertumpu pada mesin partai untuk memenangkan PDIP di Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaBudiman Sudjatmiko sendiri dipecat dari PDI Perjuangan usai terang-terangan mendukung Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaPAN mencari posisi yang pas untuk kadernya Bima Arya Sugiarto usai mundur dari pencalonan di Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPKB tengah mencari alternatif lain untuk Pilgub Jabar.
Baca SelengkapnyaKetika ditanya apakah Airlangga mundur karena dipaksa oleh pihak lain, Babah Alun enggan menjawab
Baca SelengkapnyaHeru mengaku tidak tertarik maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.
Baca SelengkapnyaAhok pun juga pernah dihubungi Jusuf Hamka untuk membahas Pilkada DKI Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya