Segala Cara Demi Perebutan Kursi Ketua Umum Golkar
Merdeka.com - Internal Partai Golkar kembali bergejolak ketika jadwal Musyawarah Nasional (Munas) untuk memilih ketua umum baru semakin dekat. Kader-kader terbaik dan terkuat partai beringin berlomba-lomba menduduki kursi Golkar I.
Polemik perebutan kursi ketua umum pernah terjadi di era Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Kini giliran Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto dengan Wakorbid Pratama Partai Golkar yang juga Ketua DPR, Bambang Soesatyo.
Airlangga dan Bambang Soesatyo sedang bekerja keras menarik dukungan para kader Golkar agar bisa memenangkan pemungutan suara di Munas. Dua tokoh itu memang harus mendapatkan dukungan dari anggota DPD I dan DPD II sebagai pemegang hak suara pemilih ketua umum.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa yang memimpin Golkar di Gresik? “Saat ini kita ketahui ada 20 KEK dan 2 diantaranya ada di Jawa Timur yakni KEK Gresik dan KEK Singhasari, kami sangat bangga atas kepercayaan yang diberikan dan tentunya akan bermitra dengan sangat impresif dengan KEK ini agar terjadi keselarasan kebijakan,“
-
Siapa yang ingin Airlangga memimpin Golkar? Kendati begitu, mayoritas pengurus dan kader Partai Golkar menginkan Airlangga melanjutkan kepemimpinannya.
Bambang Soesatyo atau yang akrab disapa Bamsoet, sudah mendeklarasikan diri maju dalam bursa ketua umum Golkar dan mengumpulkan tandatangan dari setiap DPD I dan DPD II. Buntut galangan dukungan itu bahkan berujung pemecatan terhadap petinggi DPD I dan DPD II karena mendukung Bamsoet.
Tak mau kalah, Airlangga juga mengumpulkan pendukungnya. Dia juga kerap menghadiri acara deklarasi dukungan dari kader DPD serta mengklaim dukungan untuknya menjadi ketua umum sudah mencapai 92 persen.
Hingga kini, proses mencari dukungan yang loyal dari DPD I dan II dari dua tokoh itu masih terus bergulir dengan berbagai macam cara. Bahkan Airlangga membiarkan anggota DPD Golkar Jawa Barat menyatakan dukungannya untuk mendukung Airlangga maju lagi sebagai ketua umum menggunakan Alquran.
Hal itu diketahui dari beredarnya video berdurasi 1 menit 25 detik. Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang mengambil sumpah. Deklarasi itu dihadiri oleh Airlangga dan Ketua Pemenangan Airlangga, Melchias Markus Mekeng.
Para anggota DPD tersebut disumpah untuk mencalonkan, mendukung dan memilih Airlangga untuk menjadi Ketum Golkar periode 2019-2024. Bahkan jika berkhianat, maka mereka rela mendapat laknat sebagai konsekuensinya.
Sumpah itu berbunyi
Bismillah
Demi Allah
Saya bersumpah
Saya akan mencalonkan
Mendukung
dan memilih
Bapak Insinyur Airlangga Hartanto Mda, Mdd
Sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar2019-2024
Saya bersedia mendapat konsekuensi apabila saya mengingkari, dan mengkhianati sumpah ini.
Saya bersedia menerima laknat atas pengkhianatan saya.
Purwakarta, 31 Agustus 2019
Kami, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat.
Sumpah Alquran ini membuat Bamsoet meradang. Dia menilai Airlangga dan pendukungnya telah menjadikan agama sebagai perkakas politik.
"Pada titik ini, jelas terlihat, bahwa Airlangga, para loyalis, dan pengikutnya hanya menjadikan agama sebagai perkakas politik. Padahal, agama itu simbol kejujuran yang harus tercermin dalam setiap jabatan yang diemban oleh pemeluk agama termasuk yang sedang menjabat sebagai ketua umum," kata Bamsoet pada wartawan, Senin (2/9).
Bamsoet menjelaskan, agama sebagai simbol moral tertinggi yang aktualisasinya terlihat dalam kehidupan pribadi, tanggung jawab, responsif terhadap aspirasi, rela menderita demi orang yang di pimpinnya, dan melayani. Namun perilaku tersebut ia nilai tidak tercermin pada diri Airlangga saat dia memimpin Partai Golkar.
"Itu artinya Airlangga, para loyalis dan pengikutnya hanya menjadi agama sebagai alat bagi pemuasan kepentingan kekuasaan politik belaka," ungkapnya.
Loyalis Bamsoet lainnya, yakni Darul Siska menilai dukungan semacam itu sudah berlebihan. Dia merasa kubu Airlangga sudah kehabisan akal untuk meraup dukungan para anggota DPD sehingga merasa perlu menggunakan sumpah Al-Quran.
"Sangat berlebihan jadi keliatannya udah mati akal ini mereka udah panik mati akal sehingga orang pemilik suara itu kan pengurus provinsi kabupaten kota ya. Diancam udah engga mempan, dikasih duit udah engga nurut ya akhirnya ya mesti disumpah lah. Ini bentuk pemaksaan yang tidak wajar," kata Darul pada merdeka.com.
Sedangkan loyalis Airlangga yang juga Ketua Koordinator Bidang Perekonomian Partai Golkar Azis Syamsudin menganggap wajar ada deklarasi dukungan menggunakan Alquran. Sebab, kata dia, dukungan menggunakan Alquran itu adalah masalah kepercayaan masing-masing orang.
"Boleh saja kalau itu namanya dukungan. Kalau wartawan mau di atas kertas, apa pun boleh. Namanya dukungan boleh-boleh aja namanya ijtimak dalam bahasa agama. Tidak ada masalah gitu loh. Ini kan tergantung kepercayaan orang masing-masing," kata Azis di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/9).
Dia juga menilai tidak ada yang salah dengan penggunaan kitab saat pengambilan dukungan. Karena itu, Azis meminta hal itu diperdebatkan lebih lanjut.
"Sama, saya tanya sama anda anda berlebihan enggak pake hijab? Penilaian itu masing-masing anda mau pake hijab boleh enggak pakai hijab boleh. Itu hakiki kepada hablum minallah. Jangan diperdebatkan itu. Itulah Bhineka Tunggal Ika kita, itulah empat pilar kita itulah azas Pancasila," ucapnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak menutup kemungkinan akan ada Munaslub apabila ada peristiwa besar di Partai Golkar.Reporter: Lisza Egeham
Baca SelengkapnyaPemanggilan itu diduga karena ada upaya meminta Munaslub untuk melengserkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaBamsoet mengaku kondisi Golkar saat ini baik-baik saja. Menurutnya, partai beringin masih terkonsolidasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaAirlangga terlihat duduk di sebelah Bamsoet di tengah isu Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaWaketum Partai Golkar Bambang Soesatyo sebelumnya mengungkapkan ada empat nama yang akan menjadi calon ketua umum.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar saat ini sedang melakukan persiapan Munas untuk memilih ketua umum definitif, usai Airlangga mundur dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaPartai Beringin tua kembali panas. Kini, giliran Airlangga Hartarto memutuskan untuk mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKetua DPD Partai Golkar dan kader ingin Airlangga kembali menjabat.
Baca SelengkapnyaDalam sebuah situasi, Airlangga tak sengaja menyinggung perebutan kursi Ketua Umum Partai Golkar yang sedang hangat diperbincangkan.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengingatkan agar seluruh kader Partai Golkar merapatkan barisan.
Baca SelengkapnyaDia menyebut tak menjamin Airlangga akan terpilih menjadi ketua umum kembali.
Baca SelengkapnyaBahlil Lahadalia merespons usulan politisi senior Partai Golkar kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Ketua Umum Golkar.
Baca Selengkapnya