Sejak Kapan Quick Count Jadi Acuan di Indonesia?
Merdeka.com - Quick count atau hitung cepat dalam sering dilakukan oleh beberapa lembaga setiap pemilu. Metode ini dinilai paling praktis dan cepat dalam mengetahui siapa pemenang Pemilu. Quick count sering dilakukan untuk mengetahui hasil pemilihan kepala daerah, anggota legislatif dan presiden-wakil presiden.
Hitung cepat sendiri adalah metode verifikasi yang dilakukan dengan menghitung persentase hasil pemilu di tempat pemungutan suara (TPS) yang dijadikan sampel. Cara ini dianggap mendekati akurat.
Namun, hasil quick count bukan hasil resmi yang akan dipakai KPU dalam menentukan hasil Pemilu. Hasil resmi Pemilu tetap mengacu pada penghitungan manual. Berikut adalah ulasan singkat mengenai sejarah adanya quick count di Indonesia:
-
Apa itu quick count? Quick count atau hitung cepat adalah proses perhitungan suara secara cepat dan sementara yang dilakukan oleh lembaga survei atau kelompok masyarakat untuk memperkirakan hasil suara dalam suatu pemilihan umum.
-
Apa itu Quick Count? Quick Count atau hitung cepat Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mulai dipublikasikan, Rabu (14/2) pukul 15.00 WIB.
-
Mengapa quick count digunakan? Quick count dilakukan untuk memberikan perkiraan hasil suara yang lebih cepat daripada hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Proses ini juga bertujuan untuk mengawasi kemungkinan terjadinya manipulasi atau kecurangan dalam pemilihan umum.
-
Kapan quick count dimulai? Hasil quick count biasanya sudah bisa diketahui beberapa jam setelah penutupan pemungutan suara, namun tidak memiliki kekuatan hukum dan hanya bersifat perkiraan.
-
Siapa yang melakukan quick count? Quick count adalah metode yang digunakan untuk memperkirakan hasil pemilu dengan cepat berdasarkan sampel suara.
Hitung Cepat Mulai Dikenalkan Tahun 2004
Metode hitung cepat mulai dilakukan pasca-reformasi, tepatnya tahun 2004. Waktu itu, Ketua badan Pengawas Lembaga Penelitian Pendidikan Penerapan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Roestam Efendi mengatakan LP3ES pertama kali memperkenalkan metode hitung cepat dalam Pemilu 2004.
"Upaya menemukan metodologi quick count sudah dilakukan LP3ES sejak tahun 1997, kebetulan waktu itu saya Direktur LP3ES (1993-1999)," tulis Roestam.
Rakyat Pertama Kali Memilih Langsung Tahun 2004
Sebelum 2004, rakyat belum memilih secara langsung wakilnya di DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Kemudian pertengahan tahun 2004, masyarakat bisa memilih langsung capres dan cawapres pilihan mereka. Hal itu tercantum dalam Undang-Undang No.23 Tahun 2003 Tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Proses Hitung Cepat Sempat Tak Dipercaya
Metode hitung cepat masa kini terbilang lebih cepat dibandingkan 2004 lalu. Pada tahun 2004, sistem penghitungan KPU yang paling diandalkan. Sedangkan proses hitung cepat masih diragukan saat itu. Namun di sisi lain, tahun 2004 penghitungan KPU dinilai lamban oleh LP3ES. Akhirnya pihak LP3ES melakukan quick count alias hitung cepat dengan bantuan The National Democratic Institute for International Affairs (NDI).Hasilnya, hitung cepat ala LP3ES lebih cepat satu hari daripada hitung manual dari KPU. LP3ES merilis hasil pemilu tahun 2004. Sehari kemudian, hitung manual KPU baru keluar.
Pernah Uji Coba Quick Count Diam-Diam
Roestam menceritakan pernah melakukan metode hitung cepat itu secara diam-diam di Indonesia pada Pemilu 1977. Hasilnya, ada perbedaan angka yang signifikan antara quick count LP3ES dengan hasil PPI (Panitia Pemilihan Indonesia)"LP3ES secara diam-diam melaksanakan quick count khusus DKI Jakarta untuk melihat apakah ada kecurangan dalam penghitungan suara," ujar dia.LP3ES, kata Roestam, menyimpulkan memang ada kecurangan dalam penghitungan suara pada pemilu masa Orde Baru. "Tapi waktu itu LP3ES tidak berani mengumumkan," katanya.
Metode Hitung Cepat Mulai Diandalkan Tiap Pemilu
Hingga saat ini, metode hitung cepat bisa diandalkan oleh masyarakat. Karena, menurut Roestam, proses hitung cepat menjadi alat kontrol terhadap kemungkinan kecurangan. "Justru alat kontrol terhadap kemungkinan kecurangan penghitungan suara resmi," jelas Roestam.Setelah era reformasi, LP3ES melakukan sejumlah hitung cepat di sejumlah pemilu dan hasilnya selalu akurat. Pada Pilpres pertama tahun 2004, LP3ES bahkan memberanikan diri menyatakan bahwa SBY - JK akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden, meskipun hasil KPU belum diumumkan."Ternyata kemudian hasil KPU tidak berbeda dengan hasil quick count LP3ES. Sejak saat itulah quick count jadi semacam rujukan hasil pemilu," ujarnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Quick count telah memainkan peran penting dalam proses pemilu, khususnya dalam memastikan transparansi dan kepercayaan publik.
Baca SelengkapnyaHasil dari hitung cepat atau quick count sebagai gambaran yang tidak terlalu jauh mengenai hasil pemilu kali ini.
Baca SelengkapnyaQuick count atau perhitungan cepat menjadi salah satu metode yang digunakan dalam pemilu
Baca SelengkapnyaMetode ini menggunakan sampel suara yang diambil dari sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) untuk kemudian dihitung secara cepat.
Baca Selengkapnyamerdeka.com bakal menampilkan quick count Pilpres 2023 pada pukul 15.00 WIB
Baca SelengkapnyaQuick count adalah metode perhitungan cepat yang dilakukan oleh lembaga survei atau lembaga riset untuk memprediksi hasil pemilu berdasarkan sebagian data suara
Baca SelengkapnyaPada Pemilu 2024, quick count dilakukan dengan mengambil sebagian kecil sampel suara
Baca SelengkapnyaHasil dari quick count Pemilu hanya boleh dilakukan paling cepat 2 dua jam setelah selesai pencoblosan
Baca SelengkapnyaApa itu quick count dan exit poll? Apa bedanya dengan real count?
Baca SelengkapnyaAda lima ayat dalam UU Pemilu yang mengatur quick count
Baca SelengkapnyaPantau Update Hasil Quick Count Pilpres 2024 dari 6 Lembaga di merdeka.com
Baca SelengkapnyaAda sejumlah faktor yang menyebabkan perbedaan data tersebut.
Baca Selengkapnya