Sekarang Jokowi dinilai jadi 'musuh media' milik calon seteru
Merdeka.com - Selain karena kurangnya kesungguhan elite PDI Perjuangan ( PDIP ) mengusung Joko Widodo ( Jokowi ) sebagai capres, masalah lain yang menyebabkan perolehan suara partai berlambang moncong putih itu tak mencapai target 27 persen, sebab kurangnya publikasi media.
Hal itu dikatakan Pengamat Politik LIPI Ikrar Nusa Bakti. Padahal, Ikrar melanjutkan, saat ini media massa merupakan alat vital untuk melakukan kampanye politik. Apalagi, saat ini Jokowi sudah tidak menjadi media darling.
"Jokowi bukannya menjadi 'media darling', tapi justru menjadi 'media enemy' di stasiun televisi yang dimiliki oleh mereka yang juga ingin maju menjadi presiden. Jadi PDIP harus punya televisi juga," kata Ikrar di Media Centre LIPI di Jakarta, Kamis (10/4).
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
Ikrar menyarankan PDIP menambal kekurangan itu dengan berkoalisi kepada partai yang memiliki media massa kuat. Misalnya Partai NasDem yang bisa menjadi alternatif bagi PDIP . Sebab jaringan media milik partai besutan Surya Paloh itu cukup kuat untuk melancarkan serangan udara bagi PDIP .
Topik pilihan: Quick Count Pemilu 2014 | KPU
"NasDem punya televisi berita pertama di Indonesia yang juga dulu pada 2004 dipakai oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai medianya, dengan menjanjikan Surya Paloh untuk masuk ke dalam kabinet," ujarnya.
NasDem juga memiliki ideologi yang tidak jauh berbeda dengan PDIP , dimana sama-sama menjunjung ajaran presiden pertama Indonesia, Soekarno . "Selain itu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Surya juga sudah pernah bertemu dan melakukan penjajakan," katanya.
Masalah yang muncul jika PDIP berkoalisi dengan NasDem, menurut dia perihall penentuan pasangan capres dan cawapres.
"Jokowi ini kan capres muda, pasangan wakil presidennya harusnya yang muda juga. Tapi kalau Surya tetap 'ngotot' mau maju dari NasDem agak sulit," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi sebelumnya disebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengirim menteri untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, dalam kabinet Jokowi ada menteri powerfull dan menteri super powerfull.
Baca SelengkapnyaKunto menerangkan, dengan menunjuk relawannya, Jokowi juga tidak harus konsultasi dengan pimpinan parpol jika ingin mengambil kebijakan di Kominfo.
Baca SelengkapnyaPDIP punya aturan satu keluarga harus satu partai. Kaesang resmi gabung PSI.
Baca SelengkapnyaReaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Baca SelengkapnyaPKB mengungkapkan hubungan Jokowi dan Megawati Soekarnoputri sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Deddy Yevry Sitorus mengkritisi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang turun gunung mendukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan upaya Presiden Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dengan merebut PDIP dan Golkar.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaPernyataan Megawati tersebut digaungkan berkaitan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, Efriza menilai sulit jika Jokowi ingin mengambil alih PDIP.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo-Gibran menilai upaya Presiden Jokowi mempertemukan antar kubu menjadi lawan politik tersebut merupakan baik.
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca Selengkapnya