Sekjen Gerindra bandingkan penanggulangan bencana era SBY dan Jokowi
Merdeka.com - Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, pemerintah kehilangan standar pelayanan tanggap darurat dalam mengatasi bencana. Indonesia memang negara rawan bencana, namun ketika menangani bencana saat ini seolah putus asa.
"Ya memang bencana ini terjadi berulang ulang di negara kita, memang negara kita ini rawan bencana. Baik bencana gunung, gempa tsunami dan itu berulang ulang. Namun dalam kasus Palu dan Donggala kami merasa pemerintah kehilangan standar pelayanan tanggap darurat yang menyebabkan pemerintah seperti putus asa dalam menjalankan pelayanan tanggap darurat itu," katanya usai acara Seminar Kebangsaan Fraksi Gerindra MPR RI di Depok, Jumat (5/10).
Dia menyontohkan, ketika terjadi bencana Tsunami di Aceh yang menyebabkan korban ratusan ribu saat itu saja pemerintah melakukan tanggap darurat. Kala itu, kata dia, tanggap bencana yang dilakukan adalah menerjunkan bahan makanan dari pesawat sampai kondisi aman untuk bekal.
-
Siapa yang terkena dampak Tsunami Aceh? Tsunami yang mengguncang Aceh juga berdampak pada negara-negara lain seperti Sri Lanka, Thailand, dan India.
-
Kapan bencana Tsunami Aceh terjadi? Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 masih terus dikenang sampai saat ini.
-
Bagaimana tsunami Aceh terjadi? Gempa dangkal berkedalaman 10 kilometer tersebut memicu pergeseran batuan secara tiba-tiba, yang menyebabkan lentingan dasar laut dan memunculkan gelombang tsunami.
-
Siapa yang terlibat mitigasi bencana? Mitigasi bencana melibatkan berbagai tindakan dan strategi untuk mengurangi risiko serta dampak bencana.
-
Apa dampak utama gempa dan tsunami Aceh? Gempa yang mengakibatkan tsunami menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi 9 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.
-
Bagaimana peran Tas Siaga Bencana dalam bencana? Dalam situasi banjir, Tas Siaga Bencana memiliki sifat yang tahan air (waterproof) sehingga masyarakat dapat membawa kebutuhan penting di dalamnya.
Tsunami Aceh ©Reuters
Kemudian pemerintah dengan kekuatan tentara relawan semua bergerak melalui darat melakukan evakuasi dan pembersihan-pembersihan. Saat tsunami Aceh 2004, pemerintahan dipimpin oleh SBY-JK.
"Penanggulangannya cukup cepat dan bagus. Begitu juga ketika gunung meletus di Sinabung juga sama. Tapi dalam kasus Palu dan Donggala saya merasa pemerintah lambat dalam menangani itu. Pemerintah seperti kelelahan, Lombok kemudian bencana Palu dalam waktu dekat. Apa yang terjadi pemerintah seperti ketinggalan layanan tanggap darurat seperti pemerintah mengizinkan rakyatnya mengambil bahan makanan," paparnya.
Di satu sisi itu adalah kedaruratan yang mungkin memotong keburuhan yang sangat mendesak namun di sisi lain itu adalah pendidikan yang salah dalam kedaruratan itu sehingga efeknya sampai sekarang. Menurutnya pemerintah tidak jujur menanggapi kedaruratan ini sehingga akhirnya pemerintah mengambil jalan pintas sendiri.
"Kenapa pemerintah tidak menggalang bantuan secara nasional semisal untuk melakukan mobilisasi bantuan Donggala dan Palu sehingga kita semua bisa bersatu padu. Dan itu yang diharapkan oleh kita. Tidak ada partai politik tidak ada pilpres kita harus menyelamatkan Palu dan Donggala dengan kekuatan yang kita miliki," ungkapnya.
Evakuasi jenazah oleh Basarnas di Donggala ©Basarnas
Lebih lanjut, dikatakan bahwa pemerintah jangan menyibukkan diri sehingga pemerintah mengambil jalan pintas yang menurutnya sangat keliru. Di sisi lain, kata Muzani, pada Sabtu (6/10) ada pembukaan Asian Para Games. Menurutnya ini tidak memungkinkan karena masih dalam suasana duka.
"Menurut saya sekali lagi itu adalah penghamburan uang. Di sisi lain kalaupun Asian Para Games tidak bisa ditunda sederhanakan ini karena delegasi negara asia sudah pada datang. Saya kira harus memberikan simpati dan empati yang besar kepada saudara saudara kita yabg sedang menghadapi musibah ini," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SBY mengaku masih merasakan duka mendalam akibat tsunami yang terjadi di Aceh pada 19 tahun silam, 26 Desember 2004.
Baca SelengkapnyaSelain korban meninggal, 20 orang lainnya masih hilang dan dalam proses pencarian.
Baca SelengkapnyaKorban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka.
Baca SelengkapnyaJokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak
Baca SelengkapnyaBencana kelaparan di Papua Tengah membuat enam orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Gresik menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari terkait gempa di perairan Tuban atau lebih dekat dengan Kepulauan Bawean.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut negara memberikan anggaran pencarian itu batasnya enam hari, setelah itu ditanggung BNPB.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Iriana akan kembali menuju Bandara Internasional Minangkabau untuk kemudian lepas landas kembali ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaGibran juga meminta BNPB dan BPBD serta instansi terkait lainnya untuk mempercepat pemetaan daerah rawan bencana dan mengevakuasi warga di zona bahaya.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan pentingnya 'negara hadir', sigap, gesit dalam merespons bencana alam.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan proses relokasi rumah warga yang rusak akibat banjir lahar hujan di Sumatera Barat (Sumbar) segera dimulai.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memerintahkan pembangunan infrastruktur, salah satunya perpanjangan landasan bandara.
Baca Selengkapnya