Sekjen Gerindra: Pak Jokowi Jangan Ragu Ambil Keputusan
Merdeka.com - Partai Gerindra telah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak ragu dalam mengambil keputusan. Namun, Muzani tak secara tegas menjelaskan arti ragu tersebut mengacu pada kemungkinan menambah jumlah partai koalisi pendukung pemerintah atau tidak.
"Kami sudah sampaikan ke Pak Jokowi, Pak Jokowi jangan ragu untuk ambil keputusan ini karena bapak adalah presiden terpilih, begitu," kata Muzani di sela-sela Rapimnas Gerindra di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10).
Dia hanya menjelaskan, Jokowi memiliki otoritas penuh untuk mengambil keputusan apapun sebagai presiden terpilih. Gerindra mendorong Jokowi mengambil keputusan terbaik.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Kenapa Jokowi akan memberikan sambutan di Apel Kader Gerindra? 'Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan,' kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Yusuf Permana kepada wartawan, Sabtu (31/8).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Bagaimana Jokowi memimpin rapat? Hal itu dinilai karena Jokowi mampu memimpin rapat secara efektif, pekerja keras tanpa lelah serta melakukan safari ke berbagai wilayah Indonesia.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
"Jangan ragu untuk ambil keputusan karena beliau adalah presiden. Kepala pemerintahan, kepala negara. Sehingga sebagai presiden dengan otoritas presidensial ini beliau harus meyakini jadi kita mendorong beliau sudah ambil yang terbaik menurut keyakinan beliau," tuturnya.
Hingga kini Ketum Gerindra Prabowo Subianto juga belum memutuskan sikap politiknya. Lebih lanjut, dalam Rapimnas Gerindra dan Apel Kader yang digelar hari ini seluruh kader telah sepakat untuk menyerahkan semuanya kepada Prabowo sebagai Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai.
"Beliau mendapat mandat dari seluruh daerah-daerah di Indonesia. Apapun yang akan diputuskan beliau kita semua sudah katakan samina wathona kita akan taat apapun yang beliau putuskan," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dave menilai, Jokowi sebagai presiden ada baiknya saling diskusi dengan Prabowo yang bakal melanjutkan pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan penyusunan kabinet adalah hak prerogatif presiden.
Baca SelengkapnyaReaksi Ganjar Dengar Jokowi Sudah Kantongi Pilihan Capres
Baca SelengkapnyaSebagai mantan presiden sebaiknya Jokowi sama-sama mendukung pelaksanaan Pilkada yang jujur supaya masyarakat mendapatkan pemimpin terbaik.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta seluruh relawan tidak melakukan provokasi dan fitnah.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Partai Golkar mengusulkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaTak hanya memberikan pendapat, Jokowi juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini siapapun presiden yang terpilih baik Anies Baswedan, Prabowo Subianto, maupun Ganjar Pranowo adalah kehendak rakyat dan Tuhan Yang Maha Esa.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku tidak memakai fasilitas negara ketika melakukan kegiatan pribadi.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai, pernyataan Jokowi jelas urusan pemilu merupakan kewenangan ketua umum.
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.
Baca SelengkapnyaMuncul wacana Jokowi akan menjabat Ketum PDIP menggantikan Megawati.
Baca Selengkapnya