Sekjen NasDem: Kalau Nanti Surya Paloh Ketemu Sohibul Iman Apa Salah?
Merdeka.com - Partai NasDem dikabarkan akan segera bertemu dengan PKS. Hal ini sebagai bentuk kekecewaan NasDem kepada PDIP yang kian mesra dengan Gerindra. Namun kabar itu tegas dibantah Sekjen NasDem Johhny G Plate.
Menurut Johnny, pertemuan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto tak bisa langsung diartikan bahwa Gerindra gabung koalisi pemerintah. Dia menegaskan, komunikasi antar pimpinan parpol berjalan baik. Tapi, masing-masing sikap politik sudah konsisten, ada yang di dalam dan di luar pemerintah.
"Demikian pula misalnya nanti ada suatu saat ada pertemuan dengan PKS, Emang kalau bertemu dengan PKS membuat koalisi? Enggak ada dan belum ada rencana pertemuan itu belum ada, kata siapa itu?" kata Johnny.
-
Kenapa Nasdem belot dari Demokrat? Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol, kata Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
-
Kenapa NasDem menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Kapan NasDem menyatakan dukungan ke Prabowo? 'Saya katakan NasDem hari ini menyatakan kembali menegaskan, mendukung pemerintahan baru di bawah kepemimpinan bapak Prabowo Subianto dan mas Gibran,' kata Surya Paloh.
-
Apa yang ditolak oleh NasDem dan Demokrat? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Siapa yang diusung Partai Nasdem untuk Pilgub Jabar? Anak Presiden ke-3 ini diusung oleh Partai NasDem.
-
Siapa yang diprioritaskan NasDem untuk Pilgub Jakarta 2024? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
Johnny membantah bila Surya Paloh sudah berkomunikasi dengan Presiden PKS Sohibul Iman untuk membahas poros baru. Dia menegaskan, jikapun sang ketum bertemu dengan elit politik oposisi, itu merupakan silaturahmi biasa.
"Kalau kabar sekarang saya bilang tidak ada, jadi jangan kembangin kabar-kabar burung dalam politik, tapi kalau suatu saat nanti bertemu dengan Pak Prabowo, bertemu Pak SBY, bertemu Pak Zul, bertemu dengan Pak Sohibul, apa salah itu? Enggak salah bertemu komunikasi harus ada, sikap politik tetap masing-masing, itu supaya jelas," tuturnya.
Johnny menegaskan, bahwa KIK masih kompak. Dia pun kesal bila ada isu poros Teuku Umar - Kertanegara.
"Lalu sekarang dibikin isu lagi NasDem dengan PKS, siapa lagi yang bikin begituan? Apa mau merusak Republik kita? Media kan punya tugas juga membantu merekatkan masyarakat," tegasnya.
Johnny kemudian berbicara soal Gerindra yang disebut-sebut mengisi kursi menteri dan pimpinan MPR.
"Apalagi kalau dibilang ini Gerindra penting masuk kabinet, Gerindra penting untuk menjadi pimpinan MPR, kata siapa itu? Spekulasi semuanya itu dan itu berpotensi untuk membohongi rakyat, janganlah kasihan rakyat, jujur berpolitik ya," tandasnya.
Diketahui, Pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan elite Partai NasDem dikabarkan bakal bertemu untuk membahas situasi politik ke depan. Bahkan, disebut-sebut NasDem bakal membentuk poros oposisi bila Partai Gerindra gabung ke pemerintah. NasDem dikabarkan kecewa dan memilih keluar dari koalisi jika Gerindra diterima dan mendapat kursi menteri.
Bahkan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dikabarkan sudah berkomunikasi dengan Presiden PKS Sohibul Iman untuk mengatur pertemuan dalam waktu dekat. NasDem memang tegas kalau Gerindra tak dapat kursi menteri. Apalagi, hubungan PDIP dengan Gerindra belakangan kian mesra.
"Sudah janjian kontak-kontakan Pak Surya dengan Pak Sohibul," kata seorang sumber merdeka.com di lingkaran NasDem.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera tak menjawab tegas soal kabar rencana pertemuan itu. Dia menyebut, hubungan PKS dengan parpol lain selalu baik untuk kepentingan bangsa.
"Hubungan PKS dengan parpol lain selalu sinergis selama untuk kebaikan. Posisi PKS akan ditentukan Musyawarah Majelis Syuro (MMS). Tetapi ikut hasil MMS kita masih di luar pemerintahan, saya sendiri angkat #KamiOposisi karena itu sehat dan mulia bagi demokrasi," kata Mardani kepada merdeka.com, Selasa (13/8).
Namun, Mardani menyambut positif bila NasDem mau menjadi oposisi bersama PKS. PKS tak ingin intervensi arah politik NasDem.
"Kalau NasDem mau di oposisi kami tentu bergembira. Tetapi semua parpol punya kemandirian menentukan sikapnya," ucapnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surya Paloh mengungkapkan isi pertemuanya dengan Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/8).
Baca SelengkapnyaLima ketum partai datang dalam rentang waktu yang berdekatan.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh tiba di Kertanegara sekitar pukul 16.20 WIB ditemani Victor Laiskodat.
Baca SelengkapnyaTidak ada koordinasi parpol Timnas AMIN dengan Paloh
Baca SelengkapnyaPaloh langsung menyambut Prabowo di depan gerbang utama pintu NasDem. Keduanya langsung cipika-cipiki.
Baca SelengkapnyaUsai pertemuan, para wartawan meminta Paloh menggandeng tangan Anies saat sesi foto yang ditolaknya.
Baca SelengkapnyaSaat ini PKS memilih fokus memantau proses perhitungan suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN)
Baca SelengkapnyaPertemuan Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) digelar Senin kemarin
Baca SelengkapnyaPaloh datang sekira pukul 15.50 WIB memakai jas biru tua dengan dalam kemeja putih.
Baca SelengkapnyaPatung Presiden Joko Widodo masih berdiri tegak di ruangan Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
Baca SelengkapnyaBilly meminta agar seluruh pihak menanti pernyataan resmi dari Surya Paloh atas pertemuannya dengan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh berkeinginan untuk bertemu dengan Megawati.
Baca Selengkapnya