Sekjen PAN: Pak Gatot nasionalis tulen, pancasilais sejati & pembela umat
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) mengakui kualitas mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo memenuhi kriteria PAN terkait calon pemimpin Indonesia. Menurutnya, kepemimpinan Gatot memenuhi aspirasi kader PAN.
"Jadi saya kira kualitas dan kriteria yang ada di Pak Gatot itu masuk dalam kriteria dan pemimpin pasca-2019 yang masuk dalam kriteria PAN," kata Eddy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/5).
Eddy memuji Gatot sebagai sosok yang sangat Pancasilais dan sering membela kepentingan umat Islam dalam beberapa kesempatan.
-
Bagaimana proses pemilihan Panglima TNI? 'Nama nanti akan disampaikan Ibu Ketua DPR ya. Calon tunggal sesuai amanah UU,' imbuhnya.
-
Kenapa Ganjar melibatkan mantan Panglima TNI? Selain itu, Ketua Harian Partai Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi juga mengisi posisi sebagai wakil ketua TPN Ganjar.
-
Gimana menurut Kartika Putri cara ngeliat pemimpin yg baik? Bahkan, menurut wanita kelahiran 20 Januari 1991, daripada hanya debat saja, mengaji menjadi sarana yang bagus untuk melihat sosok pemimpin yang baik.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Apa saja kriteria pemimpin yang baik? Selain itu, Anda juga harus tahu beberapa kriteria pemimpin yang baik.
-
Siapa yang mengajukan Jenderal Agus sebagai calon Panglima TNI? Agus mengaku tidak tahu bahwa namanya diajukan Presiden Jokowi sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono lewat surat presiden (Surpres) yang dikirim ke DPR RI pada Selasa, (31/10) lalu.
"Oh, beliau itu adalah nasionalis tulen, pancasilais sejati, sudah kita lihat beliau di beberapa kesempatan, beliau adalah pembela umat," terangnya.
Sejauh ini, Eddy mengungkapkan Gatot adalah salah satu kandidat calon presiden yang melakukan komunikasi dengan PAN. Namun selain Gatot, PAN juga melakukan penjajakan dengan calon-calon lain yang berminat maju di Pemilu 2019.
"Ya di antara capres yang ada, di antara tokoh-tokoh, di antara parpol yang saat ini sedang kita jalin komunikasi politik, Pak Gatot salah satu yang kita lakukan komunikasi cukup intensif dan juga tokoh-tokoh lainnya," ujar Eddy.
Lebih lanjut, Eddy menyebut, PAN mengajak partai-partai lain baik yang telah menyatakan dukungan dan yang belum untuk mempertimbangkan mencalonkan Gatot di Pemilu 2019. Ajakan itu bertujuan membangun koalisi besar kebangsaan.
"Jangankan PKS, partai-partai yang sudah menyatakan dukungan kepada calon presiden lainnya itu kita ajak," klaimnya.
Meski demikian, Eddy menolak berandai-andai kapan PAN mendeklarasikan dukungan kepada Gatot. Rencana pencalonan Gatot harus melalui mekanisme partai, seperti Rakernas. Rencananya, Rakernas PAN akan digelar akhir Mei bulan ini.
"Karena kembali lagi saya sebagai pengelola partai harus menjalankan segala sesuatunya melalui mekanisme partai yang sudah baku," ucap Eddy.
"Oleh karena itu, kita akan tampung semua hasil komunikasi kita dgn parpol dan tokoh untuk kemudian kita tampung dalam sebuah perhelatan besar yaitu rakernas 2018," sambungnya.
Sementara itu, Gatot Nurmantyo mengaku telah melakukan pertemuan dengan sejumlah ketua umum partai politik. Dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hal ini bertujuan melobi agar mendapatkan tiket untuk maju sebagai calon presiden di tahun 2019 mendatang.
"Saya sudah mulai berjalan, istilahnya. Semua partai. Saya sudah ke Pak SBY, Bu Mega, Pak Zul (Zulkifli Hasan Ketum PAN) barusan, ke pak Prabowo (Subianto). Cak Imin (Ketua Umum PKB) sudah minta waktu. Memang kadang saya ada beliau tak ada. Tunggu saja," kata Gatot.
Setelah melakukan pertemuan dengan sejumlah ketua umum partai politik, Gatot lantas optimis dapat mendapatkan tiket untuk maju sebagai calon presiden. "Harus yakin (dapat tiket Pilpres 2019). Semuanya peluangnya sama bagi saya. Saya harus optimis demikian," ujarnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eks Wakapolri, Komjen Pol (purn) Gatot Eddy Pramono akan menjadi Wakil Ketua TPN Ganjar Pranowo bersama mantan Panglima TNI, Jenderal (purn) Andika Perkasa.
Baca SelengkapnyaHal itu ia sampaikan dalam acara syukuran ulang tahun ke-64 Pepabri, di Wisma Elang Laut, Jakarta Pusat, Selasa (12/9).
Baca SelengkapnyaPAN mempertimbangkan Ahmad Luthfi berpasangan dengan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
Baca SelengkapnyaKetua DPP Perindo Yusuf Lakaseng menilai Andika memenuhi kriteria yang dibutuhkan oleh Ganjar untuk memenangkan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaUntuk diketahui, ayah Ganjar, S Pamudji adalah seorang polisi berpangkat Letnan Satu.
Baca SelengkapnyaKisah seorang pemuda berjuang mati-matian agar bisa jadi tentara hingga pernah gagal masuk Kopassus.
Baca SelengkapnyaDua Jenderal TNI-Polri sah gabung Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo. Siapa sosok keduanya?
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan dalam pidato politik HUT ke-51 PDIP Perjuangan
Baca SelengkapnyaRatusan purnawirawan TNI Polri mendukung Ganjar sebagai Capres.
Baca SelengkapnyaIndonesia butuh pemimpin setiap saat mau merespons keluhan rakyat dan berada di jantung hati rakyat.
Baca SelengkapnyaHanya Ganjar yang bisa meneruskan estafet kepemimpinan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaNama Mantan Wakapolri Komjen purnawirawan Gatot Eddy Pramono masuk dalam daftar Tim Pemenangan Nasional (TPN).
Baca Selengkapnya