Sekjen PDIP bantah 3 kader disiapkan jadi cawapres Jokowi
Merdeka.com - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membantah partainya telah menyiapkan 3 nama kader sebagai calon wakil presiden yang akan mendampingi Joko Widodo di Pemilihan Presiden 2019. Rumor tersebut sebelumnya disampaikan oleh kader PDIP Masinton Pasaribu.
"Nama-nama sekali lagi kami belum menyebutkan. Ini melalui proses dialog dan ini kan untuk rakyat," kata Hasto di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Senin (26/3).
Hasto menyebut, PDIP masih mengamati sosok-sosok yang dianggap layak mendampingi Jokowi. Beberapa kriteria cawapres Jokowi akan dijadikan dasar pertimbangan.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? 'Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi,' jelasnya.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Bagaimana efek persatuan Jokowi dan Prabowo? “Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,“ sambungnya.
Semisal sosok yang bersedia turun, bekerja dan menyatukan rakyat, dan bisa bersinergi dengan Jokowi.
"Kami akan melihat mana yang berjibaku untuk rakyat dan mana yang kepemimpinan yang baik, yang menyatukan, bukan yang membela. Yang terpenting adalah siapa yang bekerja sama dengan bapak Jokowi," ujarnya.
Ketika disinggung apakah nama Menko PMK Puan Maharani adalah satu dari 3 nama yang diproyeksi menjadi cawapres Jokowi, Hasto menegaskan nama cawapres belum dibahas.
Namun, Hasto menyebut PDIP akan menggodok nama-nama potensial baik di internal dan eksternal untuk menjadi cawapres Jokowi. Cawapres Jokowi, lanjut Hasto, akan diputuskan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Sekali lagi kami belum menyebut nama. Kami melakukan pencermatan karena kongres telah menetapkan kewenangan ibu ketua umum nanti yang akan menyampaikan nama-nama seperti itu," jelas dia.
Diketahui, Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengatakan, partainya sudah menyiapkan kader sebagai calon wakil presiden yang akan mendampingi Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019. Ada tiga nama kader PDIP yang sudah disiapkan.
"Dari internal PDIP ada beberapa nama, ada 3 nama sesuai nomor urut partai. Nanti seleksi," ucap Masinton.
Meski demikian, dia masih enggan memberi bocoran sosok kader partai yang dijagokan. Menurutnya, jika sudah mengerucut satu nama, baru bisa diumumkan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto pun mengaku, jika Megawati Soekarnoputri tengah melakukan kontemplasi serta pengkajian.
Baca SelengkapnyaPernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca SelengkapnyaKoalisi itu tak terbentuk karena PDIP keburu mendeklarasikan Ganjar.
Baca SelengkapnyaNamun, kata dia untuk membangun peradaban politik yang berpihak kepada kehendak rakyat.
Baca SelengkapnyaKalau pertemuan itu dilaksanakan antar institusi. Misalnya kemarin Mbak Puan selaku ketua DPR bertemu degan Bapak Jokowi sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaHasto meyakini jika Presiden Jokowi merupakan sosok yang memahami falsafah bangsa.
Baca SelengkapnyaHasto menduga terjadi fragmentasi atau perpecahan di jajaran menteri KIM.
Baca SelengkapnyaHasto meminta Presiden Jokowi netral, dan menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaHubungan baik tersebut dalam kapasitas Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca SelengkapnyaNamun, Hasto menegaskan para menteri dari PDIP akan tetap bekerja secara maksimal dan memberikan yang terbaik untuk rakyat.
Baca SelengkapnyaUntuk menentukan Cawapres Ganjar, Megawati ternyata juga berdiskusi dengan Jokowi.
Baca Selengkapnya