Sekjen PDIP Bocorkan Strategi Kalahkan Prabowo-Sandi di Cianjur
Merdeka.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto memimpin rapat pemenangan pasangan calon presiden nomor urut 01, bersama sembilan ketua partai Koalisi Indonesia Kerja di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Kamis (7/2) malam. Hasto mengatakan, konsolidasi ini untuk menguatkan teritorial khususnya di Cianjur.
Berdasarkan hasil rapat, Hasto mengungkap, pasangan calon presiden nomor urut 02, tidak didukung kekuatan teritorial partai pengusung. Dia menyebut kekuatan Prabowo-Sandiaga hanya Gerindra.
"Karena kekuatan dari pak Prabowo dan Sandiaga ini sebenarnya ke Gerindra, dari evaluasi dari teman-teman tadi, mereka tak didukung oleh kekuatan teritorial," ungkap Sekjen PDIP itu.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa yang ditugaskan PDIP untuk melobi PKB? Pada tanggal 8 Juni 2024 itu, saya ditugaskan oleh DPP PDIP untuk menjalin komunikasi dengan PKB. Saya lalu bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. PDIP dan PKB lalu bersepakat menjalin kerja sama di Pilkada Jakarta. PKB akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, kami meminta posisi wakil gubernur,' kata Basarah dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu (17/11).
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Maka itu sembilan partai pengusung pasangan calon presiden petahana Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, menggalang kekuatan untuk mencapai target pemenangan 60 persen. Mereka merancang strategi untuk mengikis kekuatan teritorial lawan yang lemah.
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf membagi tugas dan peran masing-masing partai. Misal, PPP dan PKB membawa pendekatan dan perspektif positif ketika isu keagamaan dipakai menyerang Jokowi di Cianjur.
"Ini basis-basis PKB dan PPP akan bergerak menggunakan isu itu, melihat secara objektif," kata Hasto.
Golkar dan PDIP akan melakukan penetrasi ke basis masyarakat kelas menengah dan wong cilik. Kerjasama ini untuk menurunkan suara Partai Gerindra. Keuntungannya bakal terbagi ke partai-partai pecahan Golkar, seperti Hanura dan NasDem.
"Karena buat kami kalau Gerindra turun dan membawa kenaikan bagi Golkar, Hanura dan NasDem, itu keuntungan politik," kata Hasto.
Sementara, PKB dan PPP yang masuk ke basis pemilih Islam akan meruntuhkan suara PKS.
"Ketika PKS turun dan membawa keuntungan bagi PPP dan PKB, itu sudah keuntungan politik bagi kami," imbuh Hasto.
Sekretaris Jenderal PDIP itu juga memandang turunnya suara partai koalisi lawan akan menguntungkan partai baru yang berlaga ke parlemen. Seperti PSI, Perindo, dan PKPI. Sebab, basis suara tiap partai tak saling berhimpitan.
Rapat malam ini dihadiri lengkap Ketua DPC Cianjur tiap partai Koalisi Indonesia Kerja. Mulai dari PDIP, Golkar, PPP, PKB, Hanura, Nasdem, PSI, Perindo, dan PKPI. Serta elemen relawan pendukung Jokowi di Cianjur.
Hasto ditemani juga Wasekjen PDIP dan Juru Bicara TKN Ahmad Basarah, serta, Ketua DPD PDIP Jabar yang juga Wakil Ketua TKD Jabar TB Hasanuddin. Rapat konsolidasi ini merupakan bagian Safari Kebangsaan VII PDIP di Jabar.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar pun menyebut, untuk mencapai tujuan tersebut atau kemenangan diperlukan strategi.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo-Gibran menilai upaya Presiden Jokowi mempertemukan antar kubu menjadi lawan politik tersebut merupakan baik.
Baca SelengkapnyaPDIP terus melakukan komunikasi sejumlah partai untuk berkoalisi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPKB bahkan ingin menjadi partai pemenang di Jateng dalam kontestasi Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP tengah merayu mantan wakil presiden, Jusuf Kalla (JK) untuk bergabung bersama tim mendukung pencalonan Ganjar Pranowo sebagai presiden
Baca SelengkapnyaPanel Barus menyebut PDIP tengah memainkan taktik bambu
Baca SelengkapnyaDalam konsolidasi itu, PPP juga membahas soal transisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKhofifah masih bungkam soal wilayah khusus yang dipetakan olehnya dalam pilgub jatim.
Baca SelengkapnyaPPP membawa program besar kepada masyarakat seperti kerja mudah, harga murah, dan hidup berkah dalam kampanye nasional.
Baca SelengkapnyaKaesang berpesan agar DPW PSI Jambi bekerja sama dengan TKD Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak hanya mengandalkan kekuatan kolektif semata
Baca SelengkapnyaPada Pemilu 2019, PDIP meraup 5,77 juta suara atau 29,71 persen, sementara PKB di urutan kedua dengan 2,73 juta suara atau 14,04 persen.
Baca Selengkapnya