Sekjen PDIP: Jokowi lembut dan merangkul, kalau yang satu kaku dan marah-marah
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto enggan mengomentari turunnya elektabilitas ketua Umum partai Gerindra Prabowo Subianto dari 31,3 persen menjadi 29,0 persen berdasarkan survei lembaga Indikator. Namun, Hasto menyebut Prabowo dan Joko Widodo memiliki gaya kepemimpinan berbeda.
Dia memuji sosok Jokowi sebagai pemimpin yang humanis. Sementara lawan Jokowi, justru bertolak belakang. Rakyat bisa menilai sosok Jokowi dan Prabowo.
"Kalau Pak Jokowi itu kan lembut, merangkul, tersenyum, kadang tertawa, kreatif. Kalau yang satu kok agak kaku, kok pakai marah-marah, misalnya seperti itu. Kalau ini kan beda, buat kami itu style pemimpin," kata Hasto di kantor Ruangguru.com, Jalan Tebet Dalam, Jakarta Selatan, Jumat (4/5).
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
Di balik perbedaan gaya kepemimpinan dua sosok itu, Hasto menilai seorang pemimpin harus bisa membawa harapan. Bukan memecah belah rakyat.
"Seorang pemimpin itu membawa kegembiraan karena dia percaya bahwa di tangan pemimpin ini saya akan bisa lebih baik. Bukan khawatir," tegasnya.
Hasto mengklaim, kepemimpinan Jokowi akan mampu mengangkat harkat martabat rakyat serta membangun tradisi yang berkebudayaan.
"Nah itu yang akan kami bangun, tradisi kita yang berkebudayaan sebagai bangsa timur, kuliner kita yang luar biasa, itu yang harusnya diangkat oleh pemimpin," ujar Hasto.
"Mengangkat harkat dan martabat rakyat yang paling miskin sekalipun. Sehingga mereka punya harapan bahwa di bawah kepemimpinan pak Jokowi, saya bisa lebih baik," sambungnya.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mengungguli rivalnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Elektabilitas Jokowi mencapai 60,6 persen, sementara Prabowo 29,0 persen, sisanya 10,4 persen menyatakan tidak tahu.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan, survei yang melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak ini digelar sebelum Prabowo menerima mandat capres dari Gerindra.
Dari hasil survei ini, kata Burhanuddin, tren elektabilitas Jokowi meningkat dibandingkan saat survei September 2017, yang berada di angka 58.9 persen. Sementara Prabowo, turun dari 31,3 persen.
Namun, "penurunan ini tidak signifikan karena masih dalam rentang margin of error," kata Burhanuddin. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecocokan itu muncul karena saling percaya dan menghormati satu sama lain meskipun terkadang ada perbedaan pendapa
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengatakan dirinya merasa sayang dan sangat cocok dengan Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto kembali memuji-muji Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Selengkapnya"Antara saya dan Pak Jokowi tidak pernah saling menyakiti, Pak Jokowi adalah patriot," kata Prabowo.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menilai Jokowi dan Ganjar memiliki karakteristik sama dengan menyapa langsung masyarakat yaitu blusukan.
Baca SelengkapnyaPrabowo memberi hormat ke Jokowi di Rapimnas Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaKendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi memuji sosok Prabowo Subianto yang mampu membawa Partai Gerindra menjadi partai yang mengalami pertumbuhan sangat pesat.
Baca SelengkapnyaSenyum dan tawa lepas Jokowi terjadi saat Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan pidato.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Gerindra itu menegaskan bahwa Jokowi sosok yang pekerja keras.
Baca SelengkapnyaJokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca SelengkapnyaHasto mengklaim mendapatkan pandangan tersebut ketika menemui masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan penilaiannya soal Jokowi.
Baca Selengkapnya