Sekjen PDIP: Sebagai Partai Nasionalis-Soekarnois, Mari Lakukan Kritik dan Otokritik
Merdeka.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta seluruh kader melakukan refleksi untuk memanaskan jiwa perjuangan seperti ditunjukkan oleh Proklamator Soekarno. Hal itu disampaikan Megawati di acara Bimtek Jelang HUT PDIP, Minggu (9/1).
Dalam pidatonya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan pesan dari Megawati, sebagai partai nasionalis segera lakukan kritik dan otokritik. Tujuannya membuat perbaikan.
“Sebagai partai Nasionalis Soekarnois, mari kita lakukan kritik dan otokritik. Lihat ke dalam kekurangan kita dan lakukan perbaikan. Yang utama, mengapa tema HUT kita Bangunlah jiwa dan badannya untuk Indonesia Raya? Apa artinya membangun jiwa?” Ujar Hasto menyampaikan pesan Megawati.
-
Kata-kata bijak Soekarno apa yang bisa membakar semangat perjuangan? “Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bestik tapi budak.“
-
Apa yang disampaikan Megawati kepada Prabowo? 'Bu Mega tadi menyampaikan salam hormat untuk Pak Prabowo dan Pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk Bu Mega,' kata Muzani.
-
Kenapa Soekarno berpesan agar bangsa Indonesia menghormati jasa pahlawannya? Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.
-
Kapan Soekarno menyampaikan kata-kata tentang perjuangan? “Engkau telah sering mendengar mengenai diriku, bahwa aku ini sejak umur 16 tahun telah mencemplungkan diri dalam gerakan untuk tanah air, bangsa, dan cita-cita.“
-
Kenapa Presiden Soekarno berpidato di Kotanopan? Pasca Proklamasi Kemerdekaan, kondisi pemerintahan Indonesia masih belum stabil karena banyaknya gejolak dari dalam maupun luar negeri. Akibat gejolak itu, presiden Ir. Soekarno bersama wakilnya Mohammad Hatta serta beberapa tokoh nasionalis lainnya sempat diasingkan ke Pulau Sumatra.
-
Kenapa Puan Maharani ingatkan pidato Bung Karno? Puan kemudian mengingatkan apa yang disampaikan Presiden Sukarno dalam pidatonya di KAA dengan judul 'Unity in Diversity Asia-Africa'. Menurutnya, hal yang disampaikan Bung Karno disebut masih relevan saat ini.
Untuk diketahui, Megawati hadir secara daring dari kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Para Ketua DPP PDIP seperti Prananda Prabowo dan Puan Maharani, juga hadir secara daring.
Hadir di lokasi bersama Ketua DPP PDIP bidang Keanggotaan dan Organisasi Sukur Nababan, dan Ketua DPP PDIP bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat.
Hasto menjelaskan, untuk memahaminya, para kader PDIP bisa belajar dari pengalaman Bung Karno. Sebagai intelektual, Bung Karno bisa saja menjadi kaya pada saat itu dengan modal pendidikannya. Tetapi, kata dia, Bung Karno justru memilih jalan tak mudah.
“Mengapa Bung Karno mengikuti jalan sulit, harus dipenjara, harus jadi buruh kereta api, harus tempuh jalan berbahaya hingga dibuang? Kenapa? Ini adalah soal jiwa, soul, yang muncul dari dalam karena pemahaman Soekarno atas penderitaan rakyat Indonesia,” kata Hasto.
“Maka jiwa inilah yang kita gelorakan agar muncul gagasan perjuangan untuk selalu bekerja menyejahterakan kesejahteraan rakyat. Ini yang kita gelorakan di HUT ini,” tegasnya
Hasto menjelaskan, jiwa tersebut yang membuat Indonesia di jaman Bung Karno berhasil merebut Irian Barat walau Indonesia tak punya uang atau persenjataan militer. Jiwa tersebut, kata Hasto, membuat Megawati Soekarnoputri mampu mengibarkan bendera PDI di tengah cengkeraman kuat rejim otoriter Orde Baru.
“Kalau ini bisa kita miliki, punya semangat berkobar terus menyelesaikan masalah rakyat dan mengerjakannya, ini jalan kita memenangkan hati rakyat," bebernya.
“Maka momentum perayaan puncak HUT partai ini kita jadikan untuk menggelorakan semangat juang kita, menegaskan kita sebagai partai pejuang yang menyatu dengan kekuatan rakyat, yang turun di tengah rakyat,” tambahnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan (PDIP) Megawati mengajak kader dan seluruh simpatisan PDIP menemukan kembali makna kemerdekaan di HUT ke-79 RI.
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati bebrapi-api saat pidato menyinggung soal penguasa saat ini.
Baca SelengkapnyaDalam arahannya, Megawati dua kali menyebut nama Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMegawati menyentil kasus pemukulan relawan PDIP oleh TNI di Boyolali
Baca SelengkapnyaHal demikian terungkap saat Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan pengarahan dalam pelatihan digelar di Bogor.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku pernah berbicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Selengkapnya"Itu akan diputuskan dalam ibu Megawati Soekarnoputri termasuk di dalam kongres yang akan datang," kata Hasto
Baca Selengkapnya"Kamu yang tidak bekerja untuk rakyat, out!," kata Megawati
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Megawati meminta kader PDIP ingat dirinya sebagai pemimpin partai.
Baca SelengkapnyaMega memperingatkan aparat untuk tidak mengintimidasi rakyat.
Baca SelengkapnyaRakernas PDIP kali ini mengusung tema “Satyam Eva Jayate: Kebenaran Pasti Menang"
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada para kader tidak main mata untuk pindah partai.
Baca Selengkapnya