Sekjen PDIP sebut pemimpin yang dimaksud SBY adalah Jokowi
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat menyampaikan akan memunculkan Capres dan Cawapres dari tokoh baru yang sesuai dengan keinginan rakyat. SBY menyatakan, pemimpin baru itu amanah dan memikirkan kepentingan rakyat.
Menanggapi pernyataan tersebut, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, apa yang disampaikan SBY bermakna untuk menjadikan Joko Widodo sebagai presiden kembali di 2019.
"Maksudnya kan Presiden dilantik lagi, semangat baru. Kan setiap lima tahun kita kan memang selalu (ada pelantikan). Undang-undang, konstitusi mengizinkan seorang Presiden menjabat dua kali. Dan dari pengalaman Pak Presiden SBY sendiri, tentu saja beliau juga memahami, kalau pemerintahan dijalankan berkesinambungan, konsistensi itu kan bagus," katanya di kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (24/4).
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa yang menjadi dasar munculnya tiga poros dalam Pilkada Jateng? Jika dilihat dari kursi di DPRD Jateng dan nama-nama tokoh yang beredar di masyarakat itu, setidaknya aka nada tiga poros dalam Pilkada Jateng 2024.
-
Apa yang dikatakan Hasto? “Sekali merah tetap merah, “ tegas Hasto.
-
Apa yang disoroti Hasto soal Prabowo di debat capres? Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti saat capres nomor urut 2, Prabowo Subianto kesulitan dalam menjawab pertanyaan mengenai penuntasan kasus Hak Asasi Manusia (HAM) dalam debat perdana capres di KPU, Selasa (12/12) malam.
-
Siapa yang membuka peluang bersatu di putaran kedua pilpres 2024? Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Anies Baswedan membuka wacana bersatu di putaran kedua pilpres 2024.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
Meski demikian, dia menuturkan, partainya tetap membuka dialog bagi Demokrat. Sehingga, setajam apapun perbedaan politik, tak menjadi masalah.
Hasto menilai, jika ada wacana lahirnya poros ketiga dari Demokrat, hal yang sah-sah saja. Namun, dirinya mengingatkan dukungan rakyat ke Jokowi menguat. Sehingga hanya akan ada dua pasangan calon pada pesta demokrasi tahun depan.
"Tentu saja berbagai manuver politik sah-sah saja dilakukan, tetapi rakyat kan sudah memberikan dukungan yang cukup kuat kepada Pak Jokowi. Kami meyakini bahwa pada akhirnya memang akan ada dua pasangan calon. Tapi PDI Perjuangan sebagai pengusung utama bersama partai politik lainnya siap mencermati seluruh dinamika politik yang ada. Mau ada dua pasangan calon, tiga pasangan calon, itu hal yang sehat dalam demokrasi," tutupnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca SelengkapnyaHasto juga menyinggung adanya permintaan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi berjanji di hadapan rakyat.
Baca SelengkapnyaHasto juga menyinggung adanya permintaan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode
Baca SelengkapnyaHasto menyinggung peran Presiden Jokowi di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaHasto meyakini jika Presiden Jokowi merupakan sosok yang memahami falsafah bangsa.
Baca SelengkapnyaMenteri aktif itu mengaku mendapat restu dari sosok pak lurah untuk membentuk koalisi baru bersama Partai Demokrat, PKS dan PPP.
Baca SelengkapnyaHasto yakin Ganjar Mahfud merupakan pemimpin yang diharapkan oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaDia tak terkejut jika Presiden Jokowi menginginkan posisi sebagai ketua umum PDIP.
Baca SelengkapnyaKoalisi itu tak terbentuk karena PDIP keburu mendeklarasikan Ganjar.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, menilai pemilihan umum (Pemilu) 2024 bukan sekedar Jokowi effect.
Baca Selengkapnya