Sekjen PDIP Sindir Prabowo-Sandi Soal Makam, Harga dan Boyolali
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Isinya, agar kader dan para calon legislatif PDIP tak terpengaruh berkembangnya narasi politik negatif yang menyerang partai.
"Ibu Megawati dan Pak Jokowi berpesan, meski kita menghadapi fitnah dan ujaran kebencian, kita menghadapi calon pemimpin yang seolah menghalalkan segala cara dengan menakut-nakuti rakyat, tapi PDIP sebagai kekuatan utama Pemerintahan Pak Jokowi, kita tidak boleh berubah. Kita harus bangun kultur positif bagi bangsa Indonesia," ucap Hasto dalam workshop fraksi DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota seluruh Indonesia dengan Tema 'Peran Fraksi PDI Perjuangan Dalam Memenangkan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden' di Jakarta, Jumat (23/11).
Hasto meminta semua kader dan caleg yang hadir untuk meniru Jokowi yang selalu berpikir positif. Sebab, dari cara berpikir positif maka lahir tindakan yang positif. Bicara dengan data, rasa, dan cinta. Di depan kadernya, Sekjen beberapa kali menyerang dan menyindir lawan politik mereka yang sangat berbeda dengan perilaku Jokowi.
-
Apa isu yang diangkat Prabowo untuk menyerang Jokowi? Prabowo 'menyerang' Jokowi dengan isu penegakan hukum di era Jokowi pertama belum adil.
-
Siapa yang diduga menghina Prabowo? Media sosial digemparkan dengan akun bernama Fufufafa yang diduga milik Gibran Rakabuming Raka, dan disebut-sebut menghina Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan anaknya beberapa tahun yang lalu.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Itulah Pak Jokowi. Berbeda dengan yang di sana, mau menunjukkan seolah punya kepedulian terhadap keluarga besar Nahdliyin, melakukan tradisi bangsa Indonesia yang baik dengan datang ke makam pendiri NU, tapi karena tidak berkebudayaan Indonesia, bukannya datang ke makam itu menghormati dan mendoakan,tetapi justru melangkahi makam tersebut," jelas Hasto.
Dia juga memberi contoh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tidak berbicara soal kekuasaan dalam berpolitik. Tapi mengupayakan yang terbaik, bukan hanya untuk manusianya, tapi lingkungan di sekitar.
"Karena sosok Ibu Megawati yang memerhatikan lingkungan. Politik itu berbicara laut yang bersih, sungai-sungai yang bersih. Misalnya sungai Citarum, sungai Musi adalah peradaban Indonesia. Bagaimana kita membumikan politik dalam keseharian," ucapnya.
Dari situ, Hasto meminta para kader dan caleg tidak lelahnya untuk turun menyapa warga demi memenangkan Pileg dan Pilpres. Lagi-lagi Hasto kembali menyindir lawan politiknya.
"Kalau di pihak sana, menjadi pemimpin direduksi hanya ukuran harga. Ini Pak Sandi kok pintar sekali menafsirkan harga. Pemimpin itu memerlukan tanggung jawab, menjadi pemimpin itu memerlukan kesadaran terhadap kebudayaan kita. Menjadi pemimpin itu tidak boleh mencela, merendahkan rakyat sendiri dengan mengatakan wajahmu Boyolali sehingga kamu tidak pantas berada di tempat ini. Menjadi pemimpin itu tidak boleh menghina profesi tukang ojek, menjadi pemimpin itu harus menggelorakan martabat dan kehormatan rakyat apapun profesinya," ucapnya.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber : Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi pernyataan capres nomor urut dua Prabowo Subianto yang meminta untuk menghargai
Baca SelengkapnyaPantun kedua, Bali bumi spiritual terkenal di dunia. Masyarakatnya relijius dengan kultur khas Indonesia. Di sini berlaku hukum karmapala.
Baca SelengkapnyaPDIP kembali memprotes keras tindak penganiayaan terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali. Mereka mendesak kasus tersebut diproses secara transparan.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP membela Anies Baswedan yang dilaporkan pendukung Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Prabowo menyindir berbagai pihak yang belum mengakui prestasi Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaHasto sangat menyesalkan intimidasi yang dilakukan oknum aparat terhadap kader PDIP, pada tingkatan yang paling bawah.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman pun mengeluarkan tiga pantun untuk PDIP
Baca SelengkapnyaHasto juga blak-blakan menjawab isu-isu panas terkini.
Baca SelengkapnyaSentilan ini merespons sejumlah pernyataan Maruarar soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Baca SelengkapnyaUsai berbicara tersebut, Prabowo lantas mengeluarkan kuda-kuda silat dan mengatakan "Sorry Ye".
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku banyak yang menghina dirinya sebagai capres cuma bisa joget
Baca SelengkapnyaHasto menilai hal itu membuktikan antara Ganjar dan Presiden Jokowi terbiasa untuk melakukan blusukan yang juga menjadi kebiasaan para kader-kader banteng.
Baca Selengkapnya