Sekjen PDIP ungkap kemungkinan satu parpol gabung dukung Jokowi
Merdeka.com - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkap kemungkinan akan ada penambahan satu sekjen parpol yang bergabung dalam koalisi pengusung Jokowi untuk pilpres 2019. Karenanya, partai pengusung Jokowi yang saat ini berjumlah sembilan, kemungkinan bertambah menjadi 10 partai politik.
"insya Allah kata teman-teman sekjen bisa jadi 10, kira-kira seperti itu," kata Hasto, di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (7/8).
Sembilan partai pengusung dan pendukung Jokowi adalah PDIP, Golkar, NasDem, PKB, PPP, Hanura, PSI, Perindo, dan PKPI. Namun Hasto tidak menjelaskan lebih lanjut partai mana yang akan bergabung.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa yang akan didaftarkan PDIP Jabar? 'Hampir dipastikan bahwa malam hari ini DPD PDIP Jabar akan mendaftarkan secara resmi pasangan Calon Gubernur dan calon wakil gubernur yaitu Anies Baswedan dan Kang Ono Surono. Nah ini kita tinggal menunggu tahapan-tahapan berikutnya agar proses pendaftaran secara resmi ini bisa berjalan dengan lancar,' kata Folmer saat dikonfirmasi, Kamis (29/8).
Di lokasi yang sama, Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate tak menampik kemungkinan bertambahnya partai politik yang merapat ke kubu Jokowi.
Menurut dia, politik merupakan suatu yang dinamis. Kerja sama politik pun, kata dia, dapat selalu dimungkinkan hingga saat terakhir.
Namun dia mengingatkan jikapun ada partai politik yang akan merapat, parpol yang bersangkutan harus dapat menyesuaikan dengan situasi terakhir koalisi mereka.
"Pada prinsipnya bangsa ini besar, kerjasama dimungkinkan. Kami buka kerjasama sampai dengan saat terakhir sesuai UU jadi pada saat pendaftaran," ucap Johnny.
"Tapi tentu enggak bisa merombak seluruhnya. Silakan bergabung tapi menyesuaikan situasi yang terakhir dari posisi koalisi. Jangan sampai terjadi sudah konsesi, pegang tangan tahu-tahu hilang dan statement aneh-aneh," sambungnya.
Menurut Johnny, tak akan ada tawar menawar lagi bagi partai politik yang ingin bergabung ke koalisi pengusung presiden petahana saat ini.
"Engga ada tawar-tawar. Tanpa mahar tanpa syarat," kata Johnny.
Di kesempatan yang sama, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding menyatakan, koalisinya bersifat terbuka. Karena itu, dia menilai jika partai lain, seperti PAN ingin bergabung mengusung Presiden Jokowi dalam pilpres 2019, pintu koalisi masih terbuka.
"Prinsipnya kami terbuka, untuk semua partai yang akan bergabung prinsipnya itu. Jadi kalau misalnya ada mau bergabung yang lain, misalnya teman-teman PAN kita terbuka," ujar Karding.
Reporter: Yunizafira PutriSumber: Liputan6.com
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan soal peluang partainya mengandeng Demokrat untuk mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya disebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengirim menteri untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaHasto meyakini Pilkada Jakarta 2024 tidak hanya satu pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur saja.
Baca SelengkapnyaHasto juga menyinggung adanya permintaan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode.
Baca SelengkapnyaDemokrat tidak menutup peluang bergabung ke Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditanya mengenai isu dibentuknya Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus dibentuk sebagai upaya untuk meninggalkan PDIP di Pilkada
Baca SelengkapnyaUntuk menentukan Cawapres Ganjar, Megawati ternyata juga berdiskusi dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKoalisi Indonesia Maju (KIM) Plus resmi mendeklarasikan dukungan untuk Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaKoalisi Indonesia Maju (KIM) Plus resmi mendeklarasikan dukungan untuk Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo buka suara soal partainya yang tidak mendapatkan teman koalisi di Pilkada Jakarta lantaran diborong oleh Ridwan Kamil-Suswono.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengakui partainya tertarik mendukung Anies Baswedan pada Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaPlus satu yang dimaksud bukan partai, melainkan Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya